Y/n=(namamu)=(name)
(Name) Pov
'Ukh.... Sepertinya aku tersesat. Dan lagi, apa-apaan pria ini.'
Aku menatap datar pria yang saat ini tengah terbakar didepanku. Bagaimana bisa dia tiba-tiba terbakar begitu saja? Padahal aku cuma menanyakan dimana arah ke peternakan tua.
(Name) POV end
Normal POV
.
.
.
.Flashback
(Name) memasuki jalan kota dari arah pantai dan tiba di perempatan jalan. Dia benar-benar tidak tahu harus berjalan kearah mana.
(Name) lalu melirik kekanan dan kekiri berusaha untuk menemukan seseorang yang bisa ia tanyai dan akhirnya mendapati seorang pria yang memakai sebuah jaket berwarna hitam dengan paras tampan yang sangat cocok dengan rambut pirangnya.
Pria itu tengah duduk di kursi taman sambil menatapnya dari jauh.
(Name) yang merasakan tatapan lekat dari pria itu menjadi sangat gugup. Tapi (Name) berhasil memberanikan diri untuk bertanya padanya.
(Name) berjalan mendekat kearah pria itu sambil menyeret kopernya lalu berusaha untuk tersenyum lebar, ia kemudian bertanya dengan ramah.
"Ano, aku baru tiba disini. Apa anda tahu dimana pertanian RedLine berada?"
Pria itu tidak menjawab dan hanya menatap kearah (Name) dalam diam. Ia kembali menghisap rokok ditangannya dan menunjuk kearah jalan di samping kirinya.
(Name) melihat kearah yang ditunjuk itu dan mengangguk singkat, jalan itu tampak menuju ke arah Utara.
(Name) menoleh kembali kepada pria pirang itu hendak mengucapkan terima kasih, tapi ia malah mendapati pemandangan yang sungguh tidak terduga.
Pria itu kini... terbakar.
Namun yang membuat (Name) sangat kesal adalah wajah cuek dan santainya. Seolah dia tidak menyadari bahwa kini dia terbakar.
Flashback end
..
.
(Name) memijat pangkal hidungnya. Dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, ia ingin menolong, tapi ekspresi datar pria ini membuatnya enggan menolong. Tapi apinya seperti semakin membesar, jika (Name) membiarkannya lebih lama, itu hanya akan berakhir buruk.
"Ano-- plash" Sebelum (Name) menyelesaikan perkataannya, dirinya terkena siraman air dari arah belakang nya.
"Ah, maaf. Aku tidak melihatmu disitu." Seorang pria dengan rambut merah yang menjadi pelaku penyiraman berkata dengan tanpa rasa bersalah sedikitpun. Ia hanya tertawa dan tampak cengengesan.
"Oi Cora! Bisa-bisanya kau terbakar di cuaca yang sejuk ini," Pria itu mendekati pria yang terbakar sebelumnya dan mengabaikan (Name) yang basah kuyup.
"Ya. Terimakasih," Rosinante berkata datar dan kembali menyalakan rokoknya yang ikut padam saat terkena air.
(Name) yang menjadi korban dari kekacauan yang bahkan tidak dia mengerti itu hanya dapat meringis kesal.
'Sabar (Name)... Mereka semua tampan... Tahan...'
(Name) kembali melirik kearah pria merah dan pirang yang tengah bercengkrama itu, ia kemudian menghela nafas dan memutuskan untuk mengeret kopernya kembali.
Tapi tiba-tiba ditengah jalan muncul seekor buaya yang tengah menatapnya dengan datar. Meskipun begitu, ekornya yang bergoyang kekiri dan kekanan membuatnya tampak sedikit... Lucu?
"Mr. Zero... Jangan pergi begitu saja." Suara berat terdengar. Sesosok pria dengan sebuah bekas luka membentang diwajahnya datang lalu langsung mengangkat buaya itu dan memeluknya.
Didetik berikutnya dia akhirnya menyadari keberadaan (Name).
"Ah, apa Mr. Zero menakutimu? Tidak perlu takut. Dia ini buaya yang baik dan lucu." Pria itu menjelaskan dengan penuh perhatian seraya mengelus-elus buaya digendonganya.
Namun perhatian (Name) malah terfokus pada kepala berdarah pria itu yang sedang digigit oleh buaya digendonganya.
'Dia bilang itu baik?' (Name) menatap pria itu datar. Tidak seperti dugaan (Name), tempat ini ternyata berisi banyak orang tidak waras.
"Crocodile! Kembalikan buaya Sialan itu kesini!! Dia sudah memakan celana dalam pink kesukaan ku! Aku akan membedahnya!!!" Dikejauhan, seorang pria dengan jubah pink berlari kearah Crocodile yang sedang memeluk buaya peliharaan nya.
Crocodile pun segera berlari menjauh dengan kepala yang masih berdarah akibat gigitan buaya miliknya, diikuti oleh pria berjubah pink.
(Name) yang melihat itu memijat keningnya dan berusaha untuk tidak peduli seraya berjalan kearah Utara.
(Name) jadi memikirkan, apakah keputusan nya untuk pindah kesini benar-benar tepat?
Namun tiba-tiba (Name) merasakan sesuatu mengenai perutnya. Ketika ia menunduk, ia mendapati jika perutnya tampak mengeluarkan darah.
Sementara itu seorang pria dengan mata elang mendekat dengan senapan digendong nya. "Ah, aku memang tidak ahli menggunakan senapan. Maafkan aku..."
"Uhuk.." (Name) terbatuk dan darah mengalir keluar dari mulutnya. Tapi dia tetap tersenyum.
' Sudahlah... Pilihan ku untuk berada ditempat ini memang sangat salah...'
Bersambung
Tambahan Karakter cogan yg tersedia.
Mihawk
Pria yang tinggal di hutan ini adalah seorang pemburu dan merupakan teman akrab Shanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece Parody [One Piece X Reader]
Fiksi PenggemarSeperti judulnya, ini adalah kisah komedi romantis dimana mungkin akan menjadi parody dari beberapa hal. Deskripsi: Suatu hari (name) memutuskan untuk mengambil alih pertanian yang ditinggalkan oleh almarhum kakeknya karena dia(*name) sudah mulai mu...