✧-02

255 53 6
                                    

[inget comment + vote]

".....Lena?"

Tubuh yang tadinya sedang kebingungan itu mulai menyadari kesadarannya.

Sunghoon mulai mendekat, sedangkan gadis didepannya tetap menatap Sunghoon dalam diam.

Dengan pelan Sunghoon mulai menyentuh jemari-jemari lentik gadis itu.

"Apasih lo! Lepasin!" Teriak Aileen sambil menjauhkan tangannya.

"L-lo lena kan?" Sunghoon masih terbata-bata.

Sedangkan gadis didepannya mulai kebingungan.

"Lena lena apaan dah? Orang nama gue Aileen! Aneh banget lo sumpah!" Bentak Aileen.

Gadis itu terlihat marah.

Marah tanpa sebab.

Hanya marah.

Aileen mendecak pelan, ia pun mulai menjongkok untuk merapikan buku-buku barunya yang terjatuh itu, "Hoki banget lu ye, buku gue kaga rusak."

Selesai merapikan ia mulai berdiri dan menatap laki-laki itu sekali lagi.

Kali ini tatapan itu terlihat seperti tatapan membenci. Sangat membenci.

Dan tanpa mengatakan sepatah kata apapun gadis itu mulai pergi melangkah meninggalkan Sunghoon yang disana masih berdiri kaku dengan matanya yang terkunci pada gadis yang sudah meninggalkannya itu.

"Gue ga salah liat, itu Lena." Lirih Sunghoon pada dirinya sendiri.

«———————»

"Oh leen? Kok baru dateng? Lama banget." Sapa Yera yang masih berusaha untuk berteman dengan Aileen.

"Tau tuh, tadi gue dikirain orang lain terus disamperin. Gajelas banget." Jawab Lena sambil berjalan ke arah lokernya untuk menaruh buku-bukunya.

Wow. Baru kali ini pertanyaan seorang Kwon Yera dijawab oleh Aileen Park.

Yera? Tentunya dia sangat senang.

"Ooh gituu, siapa?"

"Gatau."

Aileen mulai duduk ditempatnya setelah merapikan bukunya diloker tadi.

"Terus terus, dia bilang apa?"

"Gausah kepo, banyak omong banget lu."

Skak.

Yera hanya bisa mematung setelah mendengar kalimat itu. Rasanya perjuangan ia untuk berteman dengan Aileen sia sia. Gadis itu memang tak tersentuh.

"Pssst, Yera." Bisik salah satu siswi diseberang Yera duduk.

Yera pun menoleh.

Ternyata Mina. Kang Mina.

"Kenapa?" Tanya Yera.

"Sini, sama kita. Daripada lo dikacangin terus sama dia." Ucap Mina.

Yera diam sebentar menatap ketiga orang yang sudah menatap melas kearahnya.

Mina dan kedua temannya.

Mereka cukup populer dikalangan sekolah karena kecantikan mereka, tapi sifatnya? Tidak bisa dijaminkan.

"Gapapa, gue juga mau tidur ini." Balas Yera dengan senyum manisnya.

Senyum manis yang palsu.

"Ooh yaudah kalo gitu, nanti istirahat makan bareng yaa?" Tawar Sejeong, teman Mina.

Yera tertawa kecil, "Iya, liat aja nanti" lalu diakhiri dengan senyum andalannya juga.

Saat ketiga makhluk setan itu tidak lagi menoleh ke arah Yera, Mimik wajah Yera mulai berubah. Ia terlihat mengintimidasi.

Ia pun menoleh sebentar ke arah Aileen yang sudah tertidur pulas dengan jaket hitamnya, "Aileen, jadi temen gue aja ya." Bisiknya sambil tersenyum.

Memang benar ia sedang diabaikan oleh siswi baru disebelahnya itu, tapi ia tidak menyerah untuk berteman dengannya.

Entah kenapa, tapi Yera rasa Aileen adalah tipe teman yang benar-benar teman tidak seperti ketiga setan itu.

Munafik.
Penuh benci.
Hanya mencari saat dibutuhkan.

Bahkan mereka bertiga sebenarnya membenci satu sama lain.

Toxic.

Yera tidak butuh teman seperti itu.

«———————»

Aileen terbangun dari tidurnya karena sejak tadi ia merasa seseorang mulai mengelus-mengelus kepalanya dengan keras, bahkan tidak bisa dibilang mengelus.

"Lena...." ucap suatu suara

Ingin rasanya Aileen menoleh tapi entah bagaimana ia tidak bisa.

"Lena.. kamu lelah?" Lirih suara itu lagi.

Seketika hati Aileen mencelos mendengarnya. Suara ini...

"Lena kenapa kamu ga jawab?"

"Lena?"

"Lena, apa kamu lupa dengan janji kita?"

————☾————
第一[FIRST]

[tolong vote dan comment sebanyak banyaknya]
[add this to your library]
[ @ nicholassayang on twt ]
[have a nice day]

© cerikola

第一[FIRST] ; SUNGHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang