✧-04

224 47 1
                                    

"Maaf ya gue tadi salah ngira lo." Kata laki-laki itu.

Laki-laki yang berdiri disamping meja makan itu kini menjadi pusat perhatian seisi kantin. Yah walau tidak semuanya sih, tapi tetap saja banyak pasang mata yang mulai memperhatikannya.

Ya karena dia adalah,
Park Sunghoon.

"Eiisshhh," desus Aileen. Bagaimana tidak? Orang disampingnya ini benar-benar merusak momentum makan soto terenaknya. Aileen tidak suka diganggu.

Aileen pun dengan cepat menoleh ke arah suara sambil menatap kesal.

Melihat siapa yang ada disana, kini membuat nafsu makannya hilang melebur.

Sedangkan yang ditatap malah santai menatap balik Aileen menggunakan tatapan dingin andalannya.

"Apaan sih lo!" Bentak Aileen yang membuat seisi kantin terkejut akan respon gadis itu.

Begitu juga Yera didepannya, tangannya yang sedang memegang garpu dan sendok itu kini membeku.

Hei bagaimana tidak membeku? Dia adalah seorang Sunghoon yang dikenal sebagai pria tercuek nan dingin disekolah ini. Banyak gadis-gadis yang menyimpan perasaan padanya, namun semuanya berujung tragis ditolak oleh Sunghoon.

"Gue ngomong baik-baik." Sunghoon mendekat.

Aileen memutar bola matanya, "Ngomong baik-baik harus banget disini? Dasar cari perhatian." Sindirnya.

"Lo-"

"Apa?"

"Dasar cewek gatau diri."

Aileen yang mendengarnya pun tercekat. Ia diam, matanya dipenuhi sorot kebencian

Sesaat kemudian, Ia berdiri dari tempatnya.

Plakk!

















Ya, Aileen menamparnya.

"Kurang ajar lo jadi cowo! Lo yang ga punya harga diri anjing!"

Entah kenapa rasanya Aileen benar-benar marah. Setiap melihat wajah laki laki itu, amarahnya memuncak tanpa sebab. Ia tau bahwa ia berlebihan, ia sendiri juga tidak tau apa yang sedang terjadi pada dirinya.

Sunghoon memegang pipinya yang terasa panas. Tamparan Aileen bukan main-main.

"AILEEN UDAH!" Teriak Yera sambil mulai meraih tangan Aileen untuk menenangkannya.

Tapi Aileen menepisnya, "Lepas anjing."

Dengan cepat Aileen mulai melangkahkan kakinya melewati Sunghoon, sambil melewatinya ia dengan sengaja menabrak keras bahu Sunghoon.

"Ck." Sunghoon mendecak sambil melihat punggung milik Aileen yang sudah melangkah jauh darinya.

Sunghoon menatap punggung itu tajam sambil melepaskan tangannya dari pipinya.

Aileen.

Lena.

Apa gue salah kira?

«———————»

"Kamu keluar lagi dengan perempuan itu."

"Apa urusanmu?"

"Andrew! Kita sudah menikah! Kamu tidak boleh keluar dengan perempuan lain seenaknya! Kamu sudah punya istri dan anak dirumah! Sadarkan dirimu!"

"AHH berisik kamu! Wanita jalang!"

"Andrew!"

PRANGG!!!!

"DIAM KAMU! Urus dirimu sendiri!"

Aileen yang melihat seluruh kejadian itu hanya tersenyum miris. Terihitung sudah 30 menit ia berdiri sambil menyaksikan kejadian tersebut.

Ya, beginilah pemandangannya dirumah setiap hari. Tidak ada yang berubah.

Begitu pahit.

Aileen pun memutuskan untuk langsung pergi kekamarnya.

"O-oh Aileen kamu udah pulang?" Ibunda Aileen, Jessica menyadari kedatangannya.

Aileen pun mengulas senyuman manisnya, "Udah maa, baru aja."

Jessica terlihat panik, ia takut jika putrinya itu menonton pertengkaran ia dan suaminya tadi. Tapi setidaknya ia lega saat mendengar bahwa putrinya itu baru datang.

Padahal kenyataanya tidak.

"G-gimana sekolahnya? Kamu baik-baik a-aja kan disana?" Tanya Jessica.

"Iyaa, mama gausah khawatir, Aileen dapet banyak temen disana, ramah-ramah kok orangnya."

Jessica bernapas lega, "Oh syukurlah, yaudah kamu langsung mandi ya biar ga bau." Ucap Jessica sambil mengelus halus puncak kepala putrinya itu.

Aileen hanya mengangguk lalu segera melangkahkan kakinya menuju lantai 2 ditempat kamarnya berada.

Ia membuka knop pintunya, masuk, lalu menutupnya dan segera menguncinya.

Ia menghela napas dalam, matanya memanas.

"Kenapa ya orang kaya gitu bertahan? Ga cerai aja sekalian? Capek gue." Lirihnya.

Dengan cepat ia menghempaskan dirinya yang ringan itu kekasur.

Tak sampai semenit air matanya sudah mengalir deras.

Walaupun ia terlihat kasar, tegar, dan kuat, kenyataannya tak selalu seperti itu.

Aileen Park memiliki sebuah sisi yang selalu ia sembunyikan dari orang-orang, sisi lemahnya ini.

Mungkin ini adalah salah satu alasan terkuat kenapa amarahnya suka memuncak jika ia dipanggil dengan sebutan "Cewek Tidak Tau Diri" atau sebagainya.

Kalian tidak selalu tau siapa sebenarnya orang lain itu. Kalian tidak tau siapa sebenarnya teman kalian.

Maka dari itu jangan pernah sekali kali menilai seseorang dari luarnya saja. Ia bisa saja menggunakan topeng yang seram untuk menutupi dirinya yang rapuh.

Itulah seorang Aileen Park.

————☾————
第一[FIRST]

[pls add this to your library]
[pls vote + comment]
[follow @ NICHOLASSAYANG on twt]

© cerikola

第一[FIRST] ; SUNGHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang