Eyzana dengan segera melangkahkan kakinya ke ruang guru, setelah murid laki-laki yang bernama kin sekaligus ketua kelas memberitahu Eyzana bahwa gadis itu dipanggil oleh mrs. Helly.
"Permisi." Ucap eyzana sembari mengetuk pintu.
"Masuk." Balas seseorang yang ada di dalam.
"Ada apa mrs?" Tanya eyzana.
"Bersiaplah, nanti sore orangtua mu akan datang menjemput mu, kau sudah mendapatkan surat izin selama 1 minggu." Jelas mrs.Helly, karena Eyzana tak ingin berlama-lama di sana, ia memutuskan kembali ke asrama setelah pamit kepada mrs Helly.
Eyzana merapikan barang-barang yang akan gadis itu pakai selama di rumahnya, ya maklum saja, rumahnya memiliki jarak yang jauh dari arvy high school. Perlu menaiki pesawat sekitar 2 jam, belum lagi transportasi darat yang ia gunakan untuk sampai di rumahnya yang terletak didesa yang sangat terpencil.
Kini Eyzana dan pamannya sudah berada di airport, bukan ibunya yang datang menjemput Eyzana, melainkan pamannya. Ayahnya? Jangan ditanya tentang ayahnya, Eyzana telah kehilangan ayahnya diwaktu ia berumur 14 tahun, ayahnya meninggal namun Eyzana belum tau kepastian mengapa ayah yang sangat dia cintai itu bisa meninggal. Semua anggota keluarga langsung tutup mulut apabila Eyzana membahas atau menanyakan tentang ayahnya. Baginya suatu saat nanti pasti dia dapat menemukan jawaban yang terus membuat hatinya bergemuruh akibat rasa yang ingin tau itu terus berkobar seperti api.
"Paman, memangnya ada apa kalian sampai membawaku pulang?." Tanya Eyza memecah keheningan, kini mereka sudah sampai di kota vorks, kota kelahiran Eyzana.
"Tunggu sampai di Rumah, kami akan menjelaskan semuanya kepadamu, bersabarlah." Balas pamannya.
Eyzana hanya mengangguk dan kembali menatap kaca jendela mobil yang sedang membawa membawa mereka.
30 menit berlalu.
Eyzana dan pamannya kini sudah sampai di depan rumah, Eyzana menatap lama tempat tinggalnya sewaktu ia masih kecil, terakhir kali gadis itu kesini mungkin 3 tahun yang lalu."Kalian sudah sampai. Syukurlah kalian berdua tidak apa-apa. Aku terus berdoa agar perjalanan kalian lancar tanpa hambatan." Ujar wanita tua yang sedang berdiri di depan pintu. Tidak lain adalah nenek Eyzana.
"Nenek, aku merindukanmu." Eyzana langsung memeluk neneknya itu yang sudah berusia 67 tahun.
"Kami juga merindukan mu Eyza, ayo masuk." Eyzana hanya mengangguk dan membantu neneknya berjalan masuk kedalam.
Semua anggota keluarga berkumpul di ruang utama, meminum teh dan memakan camilan yang dihidangkan.
Sampai akhirnya ibunya membuka suara."Baiklah aku langsung intinya saja." Tutur ibunya Eyzana, liora.
"Ku harap kau akan menerima semuanya dengan tabah Eyzana." Tambah pamannya, membuat Eyzana semakin penasaran.
"Ada apa sebenarnya?" Gadis itu sudah tak bisa membendung rasa penasarannya.
Ibunya menarik nafas panjang dan mulai menjelaskan semuanya.
Disaat liora sedang mengandung Eyzana, ada satu makhluk yang selalu mendatangi mereka, makhluk itu menyerupai laki-laki dewasa dengan paras titisan dewa yunani. Wajahnya sangat tampan, semua yang melihatnya pasti akan terkagum.
Tidak ada yang mengetahui namanya, satu hal yang pasti di ketahui oleh keluarga Eyzana, bahwa laki-laki itu bukan manusia, suku hiward menganggap mereka iblis yang meminum darah manusia, tapi kebanyakan orang menyebutnya vampir.
Makhluk itu memerintahkan keluarga Eyzana termaksud ibunya, liora. Untuk menjaga Eyzana yang saat itu masih berada di alam kandungan. Jika mereka berniat atau sampai melukai janin liora, maka kesialan akan menimpa mereka.
Benar saja hal itu terjadi, ketika Eyzana lahir, banyak masalah yang menimpa keluarga mereka, dikarenakan ada anggota keluarga yang ingin melenyapkan Eyzana, termaksud liora.
Kin, ayahnya eyzana tidak tinggal diam akibat masalah yang menimpa keluarga nya, kin mencari suku hiward yang masih hidup di desa mereka. Kin hampir putus asa mencarinya, namun demi putrinya kin terus berusaha hingga mendapatkan cara agar bisa bertemu langsung dengan makhluk yang sering mengunjungi mereka ketika Eyzana belum menginjakkan kaki di bumi.
Kin sadar bahwa vampir itu bukan vampir yang biasa, vampir itu berbeda. Kin sudah melakukan ini itu seperti yang dikatakan suku hiward, namun belum juga ia dapat menemukan makhluk yang dia cari selama ini.
Suku hiward kembali menjelaskan, bahwa kin adalah manusia biasa, sedangkan makhluk itu bisa dikatakan luar biasa, karena tidak ada cara untuk bertemu dengannya kecuali pengorbanan.
Demi Eyzana, kin rela melakukan apapun, meskipun itu dibayar dengan nyawa sekalipun.
Salah satu orang dari Suku hiward membantu kin agar bisa bertemu dengan makhluk itu, kin berhasil bertemu dengannya. Kin sudah mengetahui semua kebenaran dan alasan mengapa makhluk itu selalu datang saat liora mengandung Eyzana, sayangnya semua yang kin ketahui tidak bisa dibalas apapun kecuali nyawanya. Kin tiada setelah bertemu makhluk itu, begitu pula orang dari suku hiward yang telah membantu nya. Nasib mereka berdua sama, berakhir dengan kematian akibat bertemu dengan makhluk itu. Meskipun hanya kin yang mengetahui segala kebenarannya.
"Ayah...mengapa kau lakukan semua ini untukku? Aku merasa bersalah, karenaku kau rela mati demi bertemu makhluk itu." Air mata telah mengalir deras di pipi Eyzana.
Tolong tinggalkan jejak please :)