“apa dirimu percaya bahwa kita hidup sendirian di dunia ini? Tentu tidak.”
———— cerita di mulai. ————Hamparan padang rumput luas itu terlihat begitu indah, pemandangan memanjakan mata yang pertama kali mereka lihat, rumput rumput halus nampak bergelombang tertiup angin yang berhembus dengan sejuk.
“Kita sampai, Sunghoon kamu yang terbaik memilih tempat! ” ucap Jaemin dengan semangat, mengancungkan jempolnya pada Sunghoon yang hanya membalas dengan tawa ringan, sebelum membuka bagasi mobil untuk mengeluarkan tikar di sana, lantas Sunghoon pun menggelarnya pada tempat yang pas
Di susul oleh Sunoo dan Jeno yang meletakkan keranjang makanan maupun beberapa hal lain nya di tikar itu
Jaemin dengan telaten mulai menata setiap makanan yang mereka bawa didalam keranjang piknik, dengan duduk melingkari makanan yang ada di tengah mereka
Lantas ke-empatnya memulai perbincangan ringan, di selingi tawa tawa kecil, saat Sunoo mulai bercerita dengan begitu menggemaskan
Ataupun dengan segala respon antusias Jaemin, perpaduan yang begitu menyenangkan ketika melihat dua manusia menggemaskan itu bersama bukan.
Wush~
Angin lembut itu datang, membelai halus pipi bulat Jaemin yang seketika menghentikan tawanya, ia segera menoleh ke belakang, menatap perbatasan hutan yang tidak jauh dari arah mereka berada kini, tepat di bawah sebuah pohon rindang yang subur dan lebat.
“Ada apa?” Jeno menyentuh halus telinga nya, membuat si manis segera menoleh pada Jeno
“Di sana, hutan itu, aku ingin ke sana” jawab nya dengan berbinar, membuat ketiganya menatap heran ke arah Jaemin
“Untuk apa? Itu hanya hutan, apa yang kamu harapkan jika masuk ke sana?” tanya Sunoo dengan kebingungan yang jelas
“Hanya ingin melihat, sebentar saja...boleh ya? ”jawab nya, segera berdiri dan mulai melangkah memasuki hutan, tak mengidahkan panggilan Jeno ataupun Sunoo
“Dia selalu keras kepala ”Sunoo mengeluh dengan ringan, sementara Sunghoon hanya dapat memberikan tepukan halus pada kepala sang kekasih
“Tidak apa, biarkan saja mungkin dia hanya ingin melihat lihat” imbuh Sunghoon berusaha menenangkan, setidaknya ia percaya bahwa Jaemin tidak akan kenapa-kenapa
Berbeda dengan Jeno yang kini tengah terduduk dalam diam, namun tidak bisa menyembunyikan bagaimana perasaannya tengah begitu gelisah.
Tatapan Cleo terlintas dalam benaknya seketika, mata biru sang Mainecoon itu
Seolah tengah memperingati Jeno dari tatapan nya. Seolah tengah meminta Jeno untuk mewaspadai sesuatu.
“Aku akan menyusul !”
KAMU SEDANG MEMBACA
Ligne Du Destin [Nomin Ft Sunsun]
Fantasía- Ligne du destin dalam bahasa Perancis adalah garis takdir Dan ini adalah kisah tentang bagaimana Jaemin serta Sunoo harus memenuhi takdir mereka dalam pengorbanan.