17

22.4K 3.3K 473
                                    


Yang mu PDFnya bisa Email gue ke hellowendy16@gmail.com. harga 65K untuk 563 halaman + chapter esklusive yang hanya tersedia di buku cetak. Please email, kalau beneran fix mau beli ya... Pembayaran via Dana. Terimakasih 🥰. 

****
 

Jaemin Point Of View

Aku baru saja hendak tidur ketika pintu kamarku terketuk pelan sebanyak tiga kali, aku melirik jam dinding yang berada di atas pintu.

Siapa yang mengetuk kamar selarut ini?

Tanpa banyak berpikir, aku membuka pintu kamarku. Perlahan, mengintip dari celah yang ku ciptakan.

"Lama sekali."

Aku tersentak. Suara berat Jeno yang sedang menungguku didepan pintu. Apa yang dia lakukan? Ini sudah tengah malam! Pipiku sempat memerah mengingat peristiwa semalam. Tapi tampaknya itu tidak berarti apa-apa bagi Lee Jeno, Ia hanya menelisik datar melihat tingkahku.

Mungkin karena Ia tak biasa untuk bersabar, Jeno langsung mendorong pintu kamarku agar terbuka lebih lebar. "Apa yang kau lakukan?!" Hardik ku sambil menahan kesal. Jeno menatapku, kami berhadapan. Alpha itu bersedekap. Satu alisnya terangkat naik, aku merasakan hal ganjil dari tatapannya. Reflek! Aku menarik kemeja tidurku yang terbuka hingga memperlihat kulit dadaku.

Jeno menyeringai. Apa Ia sadar dengan tindakannya? Mengapa mata itu menatapku, seakan aku adalah daging yang siap Ia makan kapan saja. Sial! Aku benci tatapannya.
Aku mundur selangkah, saat Jeno mendekat. Matanya tetap lurus menatapku, apa ini? Kenapa pipiku, terasa panas?

"Kita perlu bicara." Ucapnya.

Kedua alisku mengerut. Jika memang Ia ingin bicara, katakan saja! Kenapa harus menggodaku seperti itu. Benarkan tindakannya, dan seringai itu jelas-jelas Lee Jeno sedang mencoba mempermainkanku!

"Silahkan." Jawabku tak acuh.

"Tidak mungkin disini." Mata Jeno menoleh ke arah Haechan yang sudah tidur dengan mulutnya sedikit terbuka. "Dimana?" Tanyaku.

"Ikut aku." Jeno meraih tanganku. Aku sempat tersentak dengan tindakannya, kami berdiam sejenak hingga Ia menghela nafas dan tanpa ijin menarik ku ke arah luar. Melewati koridor samping, menuju kamarnya. Sepanjang langkah kami, aku memperhatikan CCTV yang berkedip merah, aku selalu tidak nyaman disini. Ketika setiap tindak-tandukku selalu di awasi. Aku seakan berada di sangkar emas. Begitu kami sampai di depan kamar Jeno, Ia membuka pintu dan mendorongku hingga aku terjatuh karpet lantainya yang berwarna abu-abu gelap.

"Disini lebih aman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Disini lebih aman." Jeno menutup pintu kamarnya, aku masih terduduk di lantai memperhatikan ruangan yang lebih di dominasi warna hitam dan minim perabotan itu. Jadi disinilah Ia selalu menyeret teman tidurnya? Aku mengigit bibir bawahku, mengapa mau tahu tentang urusan itu. Ada apa denganku?

Aku mendongkak, Jeno tengah melepaskan jas yang sangat pas memeluk tubuh tegapnya. Melempar jas itu ke atas lantai, kemudian beralih melepaskan kancing di pergelangan tangannya. "Seharusnya, aku bertemu denganmu saat makan malam, tapi aku sibuk sekali." Ucapnya sambil mengulung lengan kemeja, memamerkan kulit seputih pualam yang terjarah tato beraneka motif itu.

[TAMAT] 🔞My Villain Husband (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang