- O2

4.2K 532 60
                                    

Triingg

"Selamat data— HEH LO SANA KERJA"

"Iya iya kak, marah marah mulu"

"BANTUIN KAKA MAKANYA MAIN MULU"

"Iya iya kak"

"DOYOUNG WOI INI BERSIHIN DULU MEJANYA"

"BENTAR KAK INI LAGI MAU CUCI PIRING"

"NANTI AJA CUCI PIRING BERESIN DULU INI MEJA NYA"

"KALO BISA OTAK LU BERSIHIN YOUNG" sambungnya

"PUNYA KAKA TAK BERAKHLAK!"

"APA HAH?!? SEKALI LAGI SINI GW GIBENG LU"

"AMPUN KAK!"

"AMPUN KAK!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jihoon

Pemuda manis dan mandiri. Ia hidup dengan adiknya Doyoung. Ya sebenernya mereka bukan adik kaka kandung. Pada  awal bertemu saat masih sama - sama di panti asuhan. Dan saat itu jihoon mengajak doyoung untuk menjadi adiknya, karena mereka sama sama tak tau asal mereka. Yang mereka tau bahwa orang tua mereka tidak menginginkan kehadiran mereka.

Namun masa yang kelam itu sudah berlalu. Kini jihoon merubah 180 derajat nasib mereka yang semula tidur di depan kios kini mereka mempunyai rumah sendiri, walaupun sederhana tapi itu sudah lebih dari cukup. Jihoon membangun cafe dengan kerja keras nya sendiri, buktinya sekarang cafe yang ia kelolai sudah maju pesat, selalu ramai. Hasil dari menjalankan cafe ini dipakai untuk kebutuhan sehari - harinya dan jangan lupa ia harus membiayai kuliah adiknya itu.

"Young"

"Doyoung"

"WOI CURUT!"

"Iya iya kenapa kak?" Jawab Doyoung

"Kamu masih sama Yedam"

Diam, hening seketika.

"Masih"

"Duh young kan udah kaka bilang Yedam itu ga cocok buat kamu, dia itu jauh dari kita. Apa mungkin orang tuanya setuju sama kalian?"

"Kak, cukup. Ini udah ke 4 kali nya kaka nasehatin aku kaya gini."

"Ya karena kaka peduli sama kamu"

"Tapi kak, aku ga bisa maksain perasaan aku"

"Doyoung.."

"Dah lah, aku pergi dulu beli bahan kak" pamit Doyoung.

Melihat punggung adiknya yang semakin menjauh, Jihoon menghela nafas nya kasar.

Apa salah dia melarang Doyoung? Tetapi ini demi kebaikan Doyoung juga.

Triingg

Sudah lah, sekarang sudah ada pelanggan dia harus mengesampingkan urusan pribadinya.

"Selamat datang"

Kini sudah waktunya ia menutup cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini sudah waktunya ia menutup cafe.

Ia menutup cafe bersama adiknya. Ia sengaja tidak memperkerjakan orang karena pikirnya ia bisa menangani ini sendiri.

"Dek kamu besok ada kelas"

"Ada kak, oh ya kak. Bayaran kampus belum"

"Ah iya, besok kita ambil uang"

"Maaf ya kak aku nyusahin kaka"

" gak apa, kamu harus terus belajar biar sukses yah!"

"Siap"

Pengeluaran lagi..

Jihoon harus mengambil tabungannya lagi
Tak apa, demi sang adik Jihoon akan melakukan apapun.

"Kak, kak Yoonbin tanyai kaka" seru Doyoung

"Oh iya"

"Tumben, biasanya teriak kaya toak tahu bulat" celetuk Doyoung

Plak

"ENAK AJA LOE RIO!"

"Kaka liat dia jalan lagi sama cewe" sambungnya

"Yang sabar kak, ini ujian"

"Nyontek bisa dong?"

"Kak tau ga? Makin malem kaka makin ga jelas"

"Bangchat bener punya adek"

"Bangchat bener punya adek"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jihoon.

Hai ak kembali dengan cerita baru
UwU kali kan

Tetep sukhoon kok
Betewe agak mirip sama book sebelah, eh enggak juga deg, eh mirip juga, eh agak sih, tapi ga mirip, intinya gitu deh

Aku ga maksa kalian buat suka sama cerita aku, kalo kalian suka yah terima kasih banyak!

Oh ya ak ga maksa kalian buat vote sama komentar yah, kalian masukin ke perpus kalian aja ak udah bahagia hehe..

Dadah~

Comfort [ Sukhoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang