43

27.9K 1.5K 105
                                    

Untuk apa mengulang jika sudah tau endingnya?

-Arya Fahreza

Jangan lupa vote dulu sebelum baca!
Harap maklum kalau ada typo!
Happy reading :*

Gara melangkah kan kakinya memasuki apartemen miliknya, jam sudah menunjukan pulul 20.45 yang berarti ia hanya berkendara 45 menit untuk menempuh 7km dari rumah Lauren ke apartnya.

"Belum tidur Key?" Tanya Gara saat melihat Keysa yang masih menonton tv.

"Hmm" Keysa menjawab dengan gumamman. Ia masih sangat malas untuk berbicara dengan Gara. Dirinya marah? Jelas saja! wanita manapun jika di posisi Keysa sekarang pasti akan melakukan hal yang sama malah mungkin lebih parah.

"Bagus, lo baru pulang" Lisa membuka suara dengan kaki yang terus melangkah menuju Gara dan Keysa.

Ia baru saja kembali dari dapur setelah mencuci beberapa piring dan perabotan masak yang Keysa dan dirinya gunakan tadi.

"Lo ngapain disini?" Gara menyerengit heran melihat keberadaan Lisa.

"Jelas gue nemenin istri orang yang di tinggal suaminya nemenin mantan" Lisa berujar sinis dengan tangan yang terlipat di dada.

Gara menghela nafasnya kasar, tak berniat membalas ucapan Lisa karna yang Lisa katakan memang benar, ia sudah sangat buruk memperlakukan Keysa.

"Yaudah Key, gue balik ya" Lisa mengambil tas miliknya yang ia letakan di atas meja.

"Ehh lo balik sama siapa?" Tanya Keysa.

"Sendiri lah, mau sama siapa lagi?"

"Jangan!! Bahaya, udah malem nih"

"Siapa bilang masih siang? Lagian gue udah biasa kali maen balik jam segini" Lisa memutar bola matanya malas saat melihat sahabatnya khawatir.

"Pokoknya jangan! Gar anterin gih" Keysa memukul pelan bahu Gara lalu menunjuk Lisa dengan dagunya

"Gak ah" Gara berujar acuh tak acuh dengan mata yang masih fokus pada ponselnya.

"Arya udah otw, tunggu aja!" ujar Gara kembali dengan memperlihatkan isi chatnya dan Arya.

"Nahh yaudah Lis, duduk dulu sini!" Keysa menepuk nepuk sofa kosong di sebelahnya.

"Hmm" Lisa bergumam malas namun tetap melangkah mendekati Keysa lalu mendudukan tubuhnya.

"Aku ke kamar dulu ya Key" Gara berdiri dari duduknya lalu mengusap lembut puncak kepala Keysa.

"Hooh"

Setelah mendengar balasan Keysa, Gara langsung melangkah naik menuju kamarnya.

"Iki ki kimir dili yi kiy, idih dasar siluman!" Lisa mencibir dengan menirukan ucapan Gara namun mengganti semua huruf vokalnya.

"Hahahhahh, kok lo yang kesel sih?" Keysa terbahak saat melihat wajah Lisa dengan bibir yang maju dan mata yang mendelik ke atas membuat nya tampak mirip seperti stiker di app WA yang ia punya.

"Ya jelas lah gue ksel. Sahabat gue yang digiiniin, kecuali lo musuh gue baru deh gue bakal jadi orang pertama yang ketawa paling kenceng"

"Ihh jahat, tapi aku sayang" Keysa memeluk Lisa dari samping membuat Lisa berteriak histeris minta di lepaskan "jangan sentuh aku!! jangan jangann!!" Lisa mengoyang goyangkan tubuhnya, namun bukannya melepaskan Keysa malah semakin erat memeluk tubuhnya.

"Geli Key, sumpah!" Lisa berujar kesall dengan tangan yang sibuk melepaskan tangan Keysa dari tubuhnya.

Tingnong (suara bel)

Why Should I (COMPLETE) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang