Prolog

58 10 3
                                    

Hiruk pikuk dentuman musik bergema di sebuah ruangan. Disana, terdapat banyak insan yang sibuk menari, menyanyi, pun berbincang satu sama lain. Larut dalam euforia masing-masing malam itu.

Disudut ruangan, seorang wanita duduk sendirian dengan segelas cocktail ditangan. Memakai gaun berwarna hitam yang sedikit terlihat ketinggalan jaman. Walaupun begitu, ia masih tampak cantik.

Wanita itu seperti bosan, tidak bersemangat dengan pesta yang berlangsung dihadapannya.

"Hai Oliv, kau sendirian?"

Seorang pria dengan perawakan tinggi berwajah tampan menyapa dan mendekati wanita yang dipanggil Oliv tersebut. Kemudian duduk tepat disampingnya, sementara Oliv menggeser tubuh menjauhi pria itu.

"Kau masih sama cantiknya."

Pria itu lancang menyentuh permukaan wajahnya. Tapi cepat-cepat ia tepis tangan si pria.

"Woah, calm down babe.."

"Apa yang kau inginkan, Johnny?" Oliv memberikan tatapan tak suka padanya.

Johnny, pria itu tertawa seperti dipaksakan lalu menyunggingkan senyum aneh.

"Ahh, kau pasti tahu apa yang kuinginkan.."

"Aku tidak tahu maksudmu." Jengahnya.

"Kau butuh pekerjaan?" ia semakin merapatkan dirinya disamping Oliv.

"Ha? Hei! Bisa menjauh dariku?!" nada suara Oliv mulai meninggi.

Johnny tak bergeming, kemudian berbisik sensual ke telinga Oliv. "One night stand, tidur denganku." tangannya nakal meraba paha Oliv.

"Hei!!" ia memekik.

'Plak!!'

Oliv segera menepis dan menampar wajah pria itu.

"Astaga babe, kau menamparku?!" teriak Johnny sambil memegangi pipinya.

"Dasar bajingan!!"

"Aku sudah berbaik hati menawarkan mu pekerjaan dan kau malah bersikap seperti ini padaku?" ucapnya tanpa rasa malu.

Beberapa orang berhenti dari aktivitas mereka akibat pertengkaran keduanya. Lebih tertarik dengan keributan yang ditimbulkan Johnny dan Oliv.

'Bukannya itu Olivia Charter dan Johnny Seo?'

'Kenapa mereka bertengkar?'

Sebagian orang mulai berbisik.

Oliv menyisir rambutnya kebelakang, tidak habis pikir dengan kelakuan Johnny.

"Kau bilang menawariku pekerjaan?" lalu ia tertawa seperti kerasukan.

Johhny kemudian berdiri menghampiri Oliv, "Babe, kau sangat butuh pekerjaan. Ayolah.. Terima tawaranku."

"Ahh, aku ingat kau bahkan sering ditolak bekerja dan hampir 6 tahun bekerja paruh waktu mencukupi kebutuhanmu. Kau pasti kesusahan, bukan?" ucap Johnny pura-pura prihatin.

"Kau-" geramnya terputus.

"A-a-a... Jangan begitu, one night stand denganku, dan kau akan mendapatkan banyak uang. Bagaimana?" Johnny merengkuh pinggangnya.

"Kau benar-benar kurang ajar!" teriak Oliv, kemudian menendang kelamin pria itu.

Johnny tersungkur, lalu mengerang kesakitan.

"Oh, fuck!!"

Kerumunan yang mulanya tak seberapa kelamaan bertambah, melihat keributan yang semakin menjadi antara Olivia dan Johnny. Ada yang meringis melihat Johnny di tendang dibagian 'itu'.

'Apa yang mereka lakukan? Bukankah keduanya adalah pasangan kekasih saat masih sma?'

'Mereka sudah lama break up, kalau tidak salah beberapa hati sebelum acara kelulusan'

"Semiskin apapun, aku tidak akan menjual diri! Terlebih padamu!" Olivia masih menendang Johnny yang masih meringkuk menahan sakit.

"Sialan! Hentikan bitch!"

"Kau pantas mendapatkannya, dasar bajingan!" Olivia kembali menendang dan memukuli pria itu tanpa ampun.

"Menjijikkan! Terima itu!"

Orang-orang antusias melihat keributan yang mereka timbulkan. Beberapa diantaranya merekam dan memotret kejadian tersebut.

Sementara, seseorang tampak memperhatikan keduanya dari lantai dua sambil meneguk vodka. Lalu ia bergumam.

"Olivia Charter..."

"Menarik." ucapnya dengan senyuman misterius.







Kamis, 13 Agustus 2020Serendipity💕Glitchcaty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamis, 13 Agustus 2020
Serendipity
💕Glitchcaty

Serendipity • Kim JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang