Abad 21
Flower Buff
Malam ini tidak seperti malam biasanya. Tidak ada bintang yang menghiasi langit. Diatas tebing yang penuh bunga, seorang perempuan cantik sedang berbicara dengan laki-laki di depanya. Angin kencang meniup gaun putihnya.
"Yun Yi, setelah aku keluar dari kelompok aku akan menikahimu lalu kita tinggal disini, bagaimana itu?," tanya Hong Lian pada laki-laki di depannya yang juga kekasihnya.
" Kamu ingin keluar dari kelompok?," tanya laki-laki yang di panggil Yun Yi. Hong Lian menganggukan kepalanya.
"Ya, lagi pula aku sudah menyelesaikan misiku yang terakir, jadi aku sudah tidak punya tanggungan lagi di kelompok."
"Kamu yakin akan keluar?"
"En, setelah ini aku akan pergi ke markas dan menyerahkan gelang kristal giok, lalu setelah itu aku akan keluar dari kelompok. Aku lelah terus menerus menjadi pembunuh bayaran, aku juga ingin hidup normal seperti orang kebanyakan. bagaimana menurutmu?"
"Maka itu bagus. Lian'er kamu sudah menyelesaikan misimu, lalu itu berarti kamu sudah menemukan Gelang Kristal Giok?," Yun Yi bertanya kepada Hong Lian atas misi itu, pasalnya gelang kristal giok adalah barang yang di inginkan banyak keluarga kaya.
Gelang Kristal Giok itu, siapa yang tidak tau? Gelang berwarna putih bening seperti air. Bening transparan dengan binar ungu dengan ukiran bunga peoni menghiasi setiap sisi gelang. Batu Kristal Giok adalah barang langka. Pada dinasti Qin,hanya ada 3 orang yang memilikinya. Kaisar Kang dari kekaisaran Li Utara itu hanya sebesar kerikil, Jenderal Ning dari kekaisaran Xiqin sebesar ibu jari dan Permaisuri kekaisaran Qin besar, Permaisuri Xi itu berupa gelang utuh. Dan gelang ini adalah peninggalan Permaisuri Qin besar. Menurut sejarah yang ia baca,gelang ini adalah hadiah pertama yang di berikan kaisar Ye kepada permaisuri Xi setelah mereka menikah.
Gelang kristal giok sangat indah hingga mampu membuat para keluarga kaya itu menginginkanya. Para orang kaya itu mematok harga miliaran untuk gelang itu dan Hong Lian telah menemukanya, bukankah Dewa keberuntungan sedang berpihak pada wanita itu. Ah!, andai dia yang menemukanya, maka akan di pastikan dia akan kaya dalam semalam.
Mendengar pertanyaan dari kekasihnya, Hong Lian mengangguk lalu tangannya mengeluarkan kotak beludru warna merah dari dalam tasnya. Setelah menimang beberapa saat ia akhirnya menyerahkan kotak itu pada Yun Yi. Laki-laki itu terlihat berfikir sebelum menerima kotak beludru itu.
Lelaki itu tersenyum memandang kotak itu. Dia mendongak menatap wanita di depanya. Tangan kananya memegang kotak merah itu dan tangan kirinya memegang benda yang sedari tadi ada di saku celananya. Hong Lian yang tengah bahagia tidak memperhatikan tangan kiri laki-laki di depanya yang terangkat mengarah ke dada kirinya, hingga...Doorrrrr..
Suara tembakan memecah kesunyian malam. Hong Lian membeku, ia masih belum tersadar dari keterkejutannya, tetapi rasa sakit yang amat sangat tak tertahankan berpusat di dadanya menarik paksa kesadaranya.
Ia di tembak. Tembakan ini sangat akurat mengenai jantungnya. Tapi siapa yang menembaknya? Sebelumnya ia telah memastikan bahwa tidak ada orang di sini selain mereka berdua. Mungkinkah...Lalu ia mendongak memandang pria di depan nya yang sedang tersenyum manis kearahnya, sedangkan tangan kirinya masih memegang pistol. Hong Lian menatap laki-laki itu dengan keputusasaan. bibirnya bergetar.
"Mengapa?"
" Mengapa? Hong Lian, Kamu benar benar bodoh. Kamu pikir setelah kamu keluar dari kelompok hidupmu akan tenang.Tidak!!, kamu akan di buru dan hidupmu tidak akan tenang. Mereka pasti akan membunuhmu. Jangan lupakan fakta bahwa kamu mengetahui banyak informasi dari kami. Dan juga, kamu pikir aku bodoh, kamu sudah tidak suci lagi, aku tidak sudi hidup bersama wanita bekas sepertimu.Kamu bahkan tidak tau siapa yang mengambil mahkotamu. Ingat ini, di kehidupan mendatang jangan lagi bodoh atau kamu akan mengalami hal yang sama bahkan lebih buruk!"
Setelah selesai bicara, laki-laki itu berbalik. Dia baru akan melangkah sebelum suara tawa Hong Lian mengurungkan langkahnya. Ia berbalik memandang Hong Lian yang terduduk di tanah. Wanita itu tetap cantik meski wajahnya pucat. Terlihat darah di gaunnya yang putih, seperti spider lily merah yang sedang mekar sempurna. Terlihat menggairahkan tetapi aneh pada saat bersamaan.
Tak bisa di pungkiri bahwa perasaan tak tega hinggap di hatinya. Tapi demi posisi dalam kelompok, ia harus mengorbankan segalanya, sekalipun itu kekasihnya. Egois memang, tapi bukankah itu yang harus di lakukan untuk dapat hidup layak di dunia ini.
Hong Lian menghentikan tawanya, lalu dia menatap laki-laki yang sangat di cintainya dengan tatapan sinis.
"Yun Yi kamu bodoh. Apakah kamu pikir kotak itu benar benar berisi Gelang kristal giok itu?"
" Apa maksudmu? bukankan kamu mengatakan di kotak ini berisi gelang kristal giok itu?"
"Kapan aku mengatakannya? aku bahkan belum selesai berbicara tetapi kamu sudah menembakku terlebih dahulu," ucap Hong Lian dengan suara yang terbata tapi tidak menutupi nada sinis dari setiap ucapannya.
Tanpa pikir panjang, Yun Yi membuka kotak itu. Dia terkejut melihat isi kotak itu bukanlah gelang kristal giok melainkan sepasang cincin.
" Hong Lian apa maksudmu?," teriak Yun Yi. Ia marah karna merasa tertipu oleh Hong Lian. Sedangkan Hong Lian, melihat Yun Yi marah ia terkekeh. Perlahan ia bangkit dari tanah lalu melangkah mundur dengan terhuyung-huyung. Matanya tak lepas dari laki-laki yang telah menghianatinya. Setelah tiba di ujung tebing, ia berhenti.
"Yun Yi dengar ini baik-baik. Sebenarnya aku mengajakmu kemari untuk memberikan cincin itu untuk pernikahan kita. Tapi kamu ... kamu ..."
Hong Lian tidak melanjutkan ucapannya. Hatinya sakit. Ia pikir selama ini Yun Yi mencintainya dengan tulus, tak di sangka dia menghianatinya. Ia bahkan tega menancapkan peluru di dadanya hanya untuk mendapatkan gelang kristal giok. Ia menarik nafas tajam. Dadanya sakit tetapi hatinya lebih sakit. Peluru itu benar-benar tidak meleset yang berarti Yun Yi memang berniat membunuhnya dengan sekali tembak.
Tapi ia tak mau menyerah, ia tak mau mati karna peluru itu, karna itu sama saja membuat Yun Yi merasa menang. Ia menatap mata itu, mata yang selama ini ia anggap tulus ternyata hanya angannya saja. Dia selama ini ternyata telah salah menilai Yun Yi. Ia pikir Yun Yi orang baik tapi ternyata,
Huh dia tidak lebih dari seekor serigala yang mengintai mangsanya dari dekat, dan akan memangsanya jika lengah. Betapa bodohnya dia telah jatuh cinta padanya. Menyedihkan.
"Hong Lian, dimana kamu menyembunyikan gelang kristal giok itu?" Yun Yi yang marah menatap Hong Lian dengan bengis, dia merasa di permainkan.
Hong Lian yang melihat Yun Yi marah, hanya terkekeh miris. Bahkan dia tidak sedikitpun menyesali apa yang sudah dia lakukan padaku.
Hong Lian, ah, Hong Lian betapa bodohnya kamu mencintai laki-laki seperti Yun Yi.
"Yun Yi, kamu tidak akan pernah mendapatkan gelang kristal giok itu bahkan jika kamu menghancurkan tubuhku!!" Hong Lian berucap dengan nada menantang. Ia tidak peduli bahwa Yun Yi mungkin akan menembaknya lagi.
Setelah mengatakan itu, Hong Lian berbalik lalu melompat dari tebing. Di bawah tebing adalah lautan dengan ombak yang besar dan dalam sekejap tubuh Hong Lian hilang di telan air.
Sebenarnya gelang kristal giok itu, Hong Lian sudah mengamankannya. Dia sudah mengubur gelang kristal giok itu dan beberapa perhiasan yang ia ambil bersama gelang itu. Ia menguburnya di bawah pohon mehua di tebing ini juga. Pohon mehua tepat di sebelah kiri Yunyi tapi ia yakin Yunyi tidak akan menemukannya.Dia menguburnya dengan rapih tanpa meninggalkan jejak.
Dia sengaja melakukannya karna jika tidak entah berapa nyawa lagi yang akan hilang hanya karna gelang itu. Gelang itu cantik dengan ukiran bunga peoni menghiasinya. Tapi kecantikannya membawa petaka untuk banyak orang. Mereka tidak segan untuk membunuh satu sama lain hanya untuk mendapatkannya. Benar-benar deskripsi 'Kecantikan yang mengundang petaka'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom : Empress Hong Lian [COMPLETED]
RomanceBUKAN NOVEL TERJEMAHAN 17++ ___________ Dia adalah permaisuri kekaisaran Ning pada Dinasti Wu yang terkenal tidak berguna. Setiap hari dia akan terbang dan berputar di sekitar Kaisar hingga membuat Kaisar membencinya. Dia sangat bodoh, naif juga imp...