ASTRAPHOBIA ; Three

7 1 1
                                    


Jangan lupa votement!❤️

—ASTRAPHOBIA—

19.25 KST
Seoul,South Korea

Sekarang aku sedang berada di kamarku. Berbaring dengan memeluk Min Cho—Boneka kucing kesayanganku— sambil menonton We Bare Bears.

Setelah kejadian di sekolah tadi,aku di antar pulang oleh Jeno yang kembali ke sekolah karena alasan ia lupa mengambil bukunya di laci kelas.

Awalnya aku menolak karena ingin pulang bersama Chaeyoung saja. Tetapi setelah memberi tahu alamatku yang ternyata satu perumahan dengannya,akhirnya ia mengantarku pulang. Dan Chaeyoung? Ia membawa mobil sendiri ke sekolah.

Saat sedang asik menonton,aku samar-samar mendengar suara yang memanggil ku dari bawah. Otomatis aku mengecilkan volume nya. Karena aku menonton dengan volume yang lumayan besar.

"Heejin-ah! Turunlah,makan malam sudah siap!" Teriak kakak laki-lakiku dari lantai bawah.

"Ne,Hyeong!" Sahutku kembali berteriak membalas panggilannya,

Saat ingin beranjak keluar kamar,aku mendengar teriakan menggelar dari bawah. Dan pastinya aku tau siapa pelakunya.

"Yah! Bisakah kau tidak bertingkah seperti laki-laki? Panggil aku Oppa, Bukan hyeong!"

—————

"Eommaa! Hyunjin mengambil boneka ku lagi!"

"Hyunjin-ah! Kembalikan boneka adikmu dan kemarilah!"

Ya,seperti ini lah keadaan di kediaman keluarga Min setiap waktu makan malam.

Setelah mendengar panggilan ibu,si kembar Min Hyunjin dan Min Hanbyul langsung berlari ke arah meja makan dan duduk di kursi mereka masing-masing.

"Kau seperti anak kecil saja. Kau ini sudah 12 tahun,masih saja bermain boneka. Lagipula apa gunanya boneka itu,mereka hanya benda mati." Kata Hyunjin ke Hanbyul yang duduk di seberangnya.

Perkataan Hyunjin yang menyinggung soal boneka langsung menarik perhatianku dan membuatku mengalihkan pandangan ke arahnya—sinis—.

"Kau meremehkan Min Cho? Kau anggap apa dia selama ini?" Sahutku sinis ke arah Hyunjin. Melihatku mebuka suara,ia langsung membungkam.

"Benda mati katamu,eoh? Kalau begitu bagaimana dengan Action Figuremu? Apakah itu bukan benda mati?" Sahut Hanbyul membela dirinya. Setelah itu,kita berdua melakukan tos ala kita berdua.

Merasa dikucilkan,Hyunjin langsung berdecak kesal dan menghela nafas kasar.

"Yak! Kalian tidak adil! Aku sendiri sedangkan kalian berdua. Hyeong,apakah kau tidak kasiham kepadaku?" Protes Hyunjin kesal dan merengek ke Han—Kakak laki-lakiku— sambil memasang muka memelasnya.

Baru saja Han ingin menjawab,Appa langsung membuka suara, "Min Hanseong,Min Heejin,Min Hyunjin,Min Hanbyul. Sekarang waktu nya makan malam. Bukan waktu nya bertengkar." Kata Ayah menegur kita semua.

"Ne,Mianhaeyo Appa." Serentak kita berempat lalu kita semua memulai makan dengan tentram.

Ditengah makan malam,Ayah mulai membuka percakapan. Well,itu memang sudah tradisi keluarga kami. Seperti yang halmeoni bilang, 'Meja makan adalah tempat komunikasi keluarga yang paling tepat.'

"Jadi,bagaimana sekolah kalian semua? Apakah ada perkembangan atau apapun?" Suara ayah memecahkan keheningan di meja makan.

Pertanyaan ayah tersebut mendapat balasan berupa gelengan dari kita berempat.

Phobia ; ASTRAPHOBIAWhere stories live. Discover now