AWAL?

37 6 6
                                    

6. AWAL?

"Dek, boleh tanya?" Ucap seorang cowok bermata sipit namun tampan, dilihat dari penampilan nya seperti nya cowok yang ada dihadapan Kayla ini adalah seorang murid baru.

Kayla tersenyum ramah "Iya kak ada apa?"

"Ruang kepala sekolah dimana ya? Dari tadi gue nyari nggak ketemu" Ucap nya sambil melihat kekanan dan kekiri seolah mencari tempat ruang kepala sekolah.

"Atau.. lo mau antar gue?" Pertanyaan barusan yang dilontarkan satu detik yang lalu oleh cowok itu berhasil membuat Kayla gugup. Bagaimana tidak? cowok yang ada dihadapan nya ini menaikkan alis nya.

"Hm, boleh kak.." Seakan tau Kayla bingung memanggil nya apa, Cowok bertubuh tinggi itu langsung memperkenalkan dirinya "Iqbal dava."

"Eh-iya kak iqbal." Sialan, kenapa dirinya menjadi gugup seperti ini? Aneh.

Iqbal tersenyum tipis "Btw lo kelas berapa?" Tanya Iqbal seraya berjalan santay menuju ruang kepala sekolah.

"XII IPA 2 kak." Jawab Kayla sambil tersenyum.

"Ah- gue, boleh minta id line lo?"

"Buat apa kak?"

"Gue mau traktir lo, karna lo udah nganterin gue ke ruang kepala sekolah." Ucapan Iqbal membuat Kayla kaget. Bagaimana tidak? Hanya dengan mengantar nya ke ruang kepala sekolah ia sudah mau ditraktir?

"Gue ikhlas bantuin lo kak. Jadi nggak usah traktir gue. Permisi." Setelah mengatakan itu, Kayla meninggalkan Iqbal sendiri diruang kepala sekolah. Karena dua menit yang lalu mereka sudah tiba diruang kepala sekolah.

Mampus, lupa nanya nama nya siapa!
batin Iqbal sambil merutuki kebodohan nya.

***

"ADUHHHH KAYLAA!!! LO DARI MANA AJA SIH?! NGGAK TAU APA KALO KITA SEMUA DITUNGGUIN BU RIRIN DI LAB?!" Suara Sasya yang kencang karena Kayla lama sekali tak kunjung datang ke kelas dan ikut pergi ke lab.

"EMANG KITA ADA PELAJARAN NYA?" Suara panik Kayla membuat keempat teman nya heboh. Bagaimana seorang Kayla bisa melupakan jadwal pelajaran nya? Apakah sedang ada masalah?

"DAN LO MASIH NANYA SAMA KITA? KALO NGGAK ADA PELAJARAN NYA NGAPAIN KITA NUNGGUIN LO SUPAYA BARENG KE LAB?!" Kesal. Itulah yang hanya bisa diucapkan oleh Sasya.

"Tapi gue nggak bawa jas lab nya." Ucapan Kayla membuat keempat teman nya terkejut. Masalah nya kalau ada siswa-siswi yang tidak memakai jas lab. Maka, bu ririn akan menghukum nya. Ya, gampang kalau disuruh lari keliling lapangan atau bersihin toilet. Lah ini, disuruh bikin video dan janji nggak akan ngulangin nya lagi. Bukan nya susah sih, tapi malu coy!

"PAKE ACARA NGGAK BAWA SEGALA LAGI LO!!" Seru Caca ikut-ikutan kesal.

"Terus gimana nih gue? Gue nggak mau disuruh bikin video."

"Coba lo tanya ke guru piket siapa yang hari ini ada jadwal belajar di lab. Nah abis itu lo ke kelas nya terus pinjem jas lab nya. Terserah lo pinjem siapa pun itu yang penting dalam 2 menit lo harus ke sini lagi. Kita tungguin."

Kayla tersenyum tipis. Nadia ini sangat pintar sekali. "OKE TUNGGU GUE!!" Kayla kemudian lari meninggalkan mereka berempat. Dan lari sekencang mungkin.

***

BRUKKK

Suara itu membuat Kayla kesal. Ada aja yang membuat hidup nya sial. Ia sedang terburu-buru dan ini malah memperlambat Kayla meminjam jas lab nya kepada orang lain.

Kayla mengangkat wajah nya menghadap siapa yang menabrak nya tadi. "LO!!" seru Kayla tak percaya dengan ini semua. Apakah dunia ini sempit sekali? Sehingga dimana-dimana ada cowok ini?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang