KHAWATIR

178 22 38
                                    

Gracelia enza.
Gadis yang berdebat ditengah koridor dengan Gerald tadi pagi adalah adik sepupu dari Zaidan Guntoro leader tim basket di SMA TRISATYA sekaligus leader futsal.

"Dia adik sepupu lo?" Tanya Gerald.
Tanpa basa-basi Zaidan yang sudah tersulut emosi akhirnya menghantam Gerald dibagian wajahnya.
"GERALD!" Teriak semua teman-temannya.
Gerald yang terkejut akan hal itu tak sempat untuk menghindar.
"Gu..gue bisa jelasin" Elak Gerald sembari menahan sakit.
"Bacot, mentang-mentang adik gue murid baru lo seenaknya gitu sama adik gue!" Cerocos Zaidan.
"BANG LO SALAH PAHAM" Teriak Regal.
Semua teman-teman Gerald mencoba untuk menghentikan pukulan Zaidan kepada Gerald. Namun usaha itu nihil hingga akhirnya tepat pukul Zaidan mengenai rahang milik Gerald.
"BANG CUKUP! GUE GA MINTA LO BUAT LAKUIN INI!" Teriak gadis pemilik nama Gracelia seraya menarik tangan Zaidan.

Gerald yang sudah terkapar tak berdaya segera dilarikan kerumah sakit, hidungnya tak henti mengeluarkan darah hingga memberi noda darah pada kemeja putihnya.
Seluruh teman-teman Gerald tanpa terkecuali mengikuti ambulance yang membawa Gerald kerumah sakit dari belakang, dengan raut wajah cemas mereka menggas full motornya.

Tiba-tiba saja jalanan menjadi padat karna kemacetan, tanpa fikir panjang semua teman-teman Gerald berteriak untuk meminta semua pengendara menepi dan memberi jalan untuk ambulance Gerald.
"MINGGIR SEMUANYA MINGGIR KASIH JALAN BUAT AMBULANCE ITU!" Teriak mereka.
Sesampainya dirumah sakit Gerald segera dilarikan ke ruang UGD dengan keadaan masih belum sadar.

"Sial ini semua gara-gara cewe so itu!" Umpat Galaksi.
"Gua kira beneran berani, taunya berani ngadu cih" Celoteh Regal kesal.
"Udah-udah kita sekarang berdo'a yang terbaik buat Gerald" Ucap Arkan.
Mereka semu cemas, tak henti mengucap do'a berharap Gerald cepat sadar.
"Lak, lo udah hubungin Bunda?" Tanya Leo.
"Udah, bunda lagi otw" Jawab Galaksi.

Tak lama datang seorang perempuan berumur panik dan lari menghampiri mereka semua, yah itu bunda Gerald.
"Apaa..ini kenapa Gerald bisa jadi seperti ini?? Bundakan sudah bilang Bunda titip Gerald kenapa kalian biarin orang itu mukulin Gerald sampai seperti ini hksd" Kata bunda kepada seluruh teman Gerald.
"Maafin kami bunda, kami ga nyangka kalo bakal kayak gini kejadiannya" Jawab Oji.

Dokter keluar dari ruang UGD bertanya siapa keluarga Gerald, dan akhirnya berbincang dengan Bunda Gerald.
Tak lama bundapun kembali keruang UGD, semua panik melihat bunda yang menangis
"Bun kenapa?"
"Gerald gapapa kan bun?"
"Gerald kenapa bun?" Tanya mereka.
Dengan terisak bunda menjawab
"Tulang rahangnya patah, jadi untuk sementara belum bisa beraktifitas" Jelas Bunda.
Semua teman-temannya syok, tak menyangka kalau akan begini.

Tak terasa waktu berlalu, sudah sembilan jam dari waktu dimana Gerald ditempatkan diruangan ini.
"Sudah sebaiknya kalian semua pulang, besok juga masih harus sekolah kan" Ucap Bunda kepada mereka.
"Engga apa-apa bun kita temenin Bunda aja disini" Jawab Arga.
"Engga udah kalian pulang, nanti dicariin orangtua kalian. Besok juga kan harus sekolah, sekalian yah ibu titip izin untuk Gerald" Ucap Bunda lagi.
"Yasudah Bunda kami pamit, besok kami pasti kesini lagi. Permisi bun" Jawab mereka.
"Iya, hati-hati dijalan" Ucap Bunda.

Keesokan hari...
Mereka semua sudah berkumpul dikantin, masih dengan Gerald yang menjadi bahan perbincangan.
"Kita mesti bikin perhitungan sama Zaidan" Ucap Arga.
"Iya tuh bisa-bisanya dia bikin temen kita masuk rumah sakit" Sambung Regal.
"Udah-udah itu urusan nanti, yang penting sekarang kita do'ain biar Gerald cepet sembuh" Ucap Nathan.
"AAMIIN" Ucap mereka serentak.

Tiba-tiba ada tiga orang murid yang menghampiri mereka, dua lelaki dan satu gadis.
"Jo tanya cepet" bisik gadis itu kepada temannya yang bernama Jonathan.
"Aihs bal lo aja bal" Sambung Jo.
"Kenapa ga lo sendiri aja sih Grace, kan lo yang butuh" Timpah Iqbal.
"Ish takut gue, kapok" Jawab Gracelia.
Arga yang tak sengaja mendengar perbincangan mereka, bertanya penasaran.
"Ekhem, kalian kenapa?" Tanyanya.
"Eh, engga ini bang Jo ada perlu" Jawab Iqbal.
"Eh apa-apaan ko jadi gue, nih si Grace" Bantah Jo.
Arga yang merasa tak asing dengan nama sang Gadis berfikir sejenak mencoba untuk menginat.
"Oh iya gue inget sekarang, lo yang adik sepupunya Zaidankan yang bikin temen gue masuk rumah sakit, iyakan" Tanya Arga kepada Grace.
"Eh iya ka, maaf Grace ga maksud gitu Grace juga ga minta atau nyuruh bang Zaidan buat mukulin temen abang kayak kemarin. Sekali lagi maaf ka" Jelasnya.
"Em iya, ada perlu apa emang lo ke temen-temen gue?" Tanya Arga lagi.
"Ee...ini ka Grace pengen jenguk temen kaka yang kemarin, kira-kira kalo boleh tau dia dirumah sakit mana ya?" Jelasnya.
"Oh Gerald dirawat dirumah sakit medical cahya" Jawab Arga.
"Oh oke thanks ya bang" Ucapnya.
"Yo" Sahut Arga.

BRIGESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang