TEMAN BARU

102 17 4
                                    

Sharen, Ashilla, dan Killa
Merekalah ketiga gadis yang tlah menyiram Gerald dan kawan-kawan menggunakan air, tak heran jika mereka berani melakukannya karena mereka adalah anggota osis di SMA TRISATYA.

"Bangun lo semua bukannya kerja malah enak-enakkan tidur, lo pikir orangtua lo pada nyekolahin lo pake duit cuma buat jadi babu?" Ucap Killa yang terkenal dengan ucapannya yang pedas.
"Sabar kill sabar" Ucap Ashilla.
Semua teman-teman Gerald termasuk Gerald hanya terdiam ketika mendengar ucapan Killa.

"Noh denger apa kata killa? Bangun lo semua, oh iya soal yang tadi gue nyiram lo pada jangan marah sama gue marah noh sama yang diujung lapangan lagi diri" Jelas Sharen sembari menunjuk Pa Asep dengan dagunya.

"Woh sial" Ucap Oji.
"Bangun-bangun cepet lanjutin" Timpah Leo.
"Gila sih ini bisa ditambah hukuman kita" Lanjut Ken.
"Gini amat nasib" Timpah Tair.

Mereka bergegas mencabuti rumput liar yang ada dilapangan tersebut, jika tadi dibarengi dengan tawa dan canda kini mereka tergesah tak karuan,
"Ren minggir ngapain lo masih disini? Mau gue lempar?" Ucap Regal yang jalannya terhalang oleh Sharen.
"Gila kali lu ya" Jawab Sharen.
"Mangkannya minggir!" Tegas Regal
"Ada dendam apasih lo sama gue ampe segitunya" Tanya Sharen.

Serentak semua teman Gerald melihat kearah Sharen.
"Weh apa-apaan lo pada ngeliatin gue" Tanya Sharen kaget.
"Masih nanya lo?" Celetuk Arga.
"Lupa lo apa yang udah dilakuin cowo lo ke temen gue?" Jelas Nathan.
"WOI ITU KAN KELAKUAN SI ZAIDAN, BUKAM SHAREN JUGA YANG MINTA. NGAPAIN LO PADA SINIS KE DIA" Teriak Killa dari pinggir lapangan.

Ashilla datang menghampiri Sharen yang terpaku mendengar ucapan Regal dan kawan-kawan menarik tangan milik Sharen seraya meninggalkan lapangan.
"Nah kan gini nih kalo mau ngomong mangkannya dipikir dulu gal" Ucap Farel.
"Nyesel kan?" Timpah Oji.
"Ga, ngapain gue nyesel emang kenyataan kok" Jawab Regal.

Mereka masih mencabuti rumput, hingga akhirnya mencapai ujung lapangan. Melihat Pak Asep masih berdiri tegak didekat pintu masuk lapangan.
"Mati kita" Celetuk Ken.

Berbaris menghadap Pak Asep, mereka semua tertunduk.
"Sudah?" Tanya Pak Asep.
"Sudah pak!" Jawab mereka serentak.
"Hem" Sahut Pak Asep sembari berlalu meninggalkan mereka.
"Huft..gue kira bakal kena masalah lagi kita" Ucap Galaksi.
"Kantin" Ucap Arga.
"KUYYY!!!" Sahut mereka bersamaan.

Berjalan bersama menyusuri koridor, saling merangkul dalam canda. Suka duka sudah mereka lalui bersama dari awal masuk sekolah, teringat saat mereka pertama kali jumpa. Tak saling kenal hanya sekedar menyapa, kini mereka sudah seperti saudara saling membantu tanpa memandang usia.

Sesampainya di kantin, seperti biasa mereka duduk dimeja bundar.
Datang sekumpulan lelaki mendatangi meja mereka.
"Kita boleh gabung?" Tanya salah satu dari mereka.
"Boleh bro boleh" Sahut Gerald.
Semua teman-teman Gerald menatap bingung kearah Gerald.
"Oh iya, ini yang tadi pagi gue bilang kekalian" Jelasnya.
"Dia Given tadi pas pagi dia bantuin gue, motor gue mesinnya mati pas mau jalan kesekolah" Jelasnya lagi.
"Lo yang waktu itu senga ke gue kan?!" Cecar Regal.
"Iye bang sorry" Jawab Given.
"Sans ae lah, sini gabung" Jawab Leo.
"Oh iya bang kenalin ini Arthur, ini Jo, ini Iqbal" Ucap Given sembari memperkenalkan teman-temannya.

Mereka berbaur, saling berbagi tawa bersama, walau baru kenal mereka sudah bisa saling menerima.
Tiba-tiba datang seorang lelaki menghampiri meja mereka kembali.
"Bro gue boleh gabung? Gue baru di sekolah sini, kagak ada temen" Ucapnya.
Semua saling pandang kecuali Regal.
"Oke sekarang giliran gue, ini Larix dia murid pindahan temen gue" Ucapnya.
"Oh okelah sokin" Jawab Arga.

Kini mereka semua berkumpul, masih dalam meja yang sama.

Tak terasa waktu berlalu, kini sudah jam pulang sekolah. Mereka beranjak dari kursi kantin, berjalan meninggalkan kantin. Bersama menuju parkiran.
Namun tiba-tiba ada sekelompok gadis yang mendekat kearah mereka, gadis-gadis itu adalah Sharen, Killa, Ashilla, Gracelia, dan Zee.

"Ekhem" Ucap Killa.
"Mau apa lo?" Tanya Galaksi.
"Temen gue mau ngobrol sama temen lo" Jawab Ashilla.
Sontak semuanya mengangkat kepala bertanya-tanya apa yang terjadi.
"Grace cepet ngomong" Ucap Sharen.
"Gue ga mau ya mereka semua jadi sinis sama gue cuma gara-gara kelakuan lo sama abang lo" Lanjutnya.
Grace mulai berbicara.
"Ka Gerald boleh minta waktunya sebentar?" Ucap Grace pelan.

"Mau apa lagi lo hah? Belum cukup lo buat Gerald kyk kemarin? Belum cukup lo buat bundanya Gerald Nangis?" Ucap Regal.
"Gal udah itu hak Gerald mau atau engganya ada di Gerald" Jawab Oji.
Gerald mengangguk.
"Bro kalian duluan aja nanti gue balik sendiri" Jawab Gerald.
"Balik naek apaan bang? Kan motor lo mati mesinnya di bengkel pula" Jawab Given.
"Nanti gue naik angkot" Jawab Gerald.

"Oke rald kita semua duluan ya" Jawab Leo.
"Grace cepet selsaiin" Ucap Sharen.
"Grace? Gue gimana?" Tanya Zee.
"Lo duluan aja" Jawab Grace.
"Serius gapapa?" Jawab Zee.
"Iya gapapa" Jawab Grace.
"Yaudah gue duluan" Jawab Zee.

"Ekhem" Celetuk Gerald.
"Mau ngomong apa?" Tanyanya.
Sembari berjalan menyusuri koridor, masih dalam suasana gugup mereka terus berjalan.
"Gue tanya sekali lagi, lo mau ngomong apa?" Ucap Gerald.
"Eee..itu anu" Ucap Grace.
"Ngomong yang bener" Kata Gerald.
"Gue mau minta maaf soal yang kemarin, gue ga sengaja dan ga ada niat sorry bikin lo sampe masuk RS, sumpah gue ga sengaja. Emang sih lo ngeselin tapikan gue emang ga minta bang Zaidan buat bikin lo kayak kemarin..." Grace terkaget karna rupanya Gerald sudah jauh didepan meninggalkan dia yang sedari tadi mengoceh.

"Ish kok lo malah ninggalin gue" Ucap Grace kesal.
"Lo kebanyakan ngomong" Jawab Grace.
"Kan gue mau ngejelasin, gue ga mau ka Sharen sampe kebawa-bawa dalam masalah ini" Jawab Grace.
"Gue paham" Ucap Gerald.
"Berarti lo udah maafin gue, oke thanks. Akhirnya" Ucap Grace sembari berlalu.
"Siapa yang bilang?" Celetuk Gerald
Sontak Grace berbalik heran.
"Gue bakal maafin lo tapi ada syaratnya" Ucap Gerald.

Grace terpaku,
"Syarat apaan ish ribet padahal tinggal maafin" Celetuk Grace.
"Kalo gamau gapapa" Ucap Gerald sembari berjalan.
"Iiii...apa syaratnya cepet sebutin" Ucap Grace.
"Gue mau lo jadi asisten gue dalam 5 hari" Ucap Gerald.
"Asisten?" Tanya Grace.
"Iya lo harus mau ngelakuin apa aja yang gue perintah dalam 5 hari, kayak ngerjain tugas gue, bawain barang gue, dan yang lain-lain" Jelas Gerald.
"Sama aja kayak babu dong gue, engga gue ga mau" Jawab Grace.
"Gue ga maksa, itu terserah lo" Sahut Gareld.

Grace berfikir sejenak, membayangkan apa yang terjadi jika Gerald tidak mau memaafkannya.
"I..iya oke gue mau, tapi 3 hari aja" Jawab Grace.
"Oke deal" Ucap Gerald sembari mengulurkan tangannya.
"Deal, tapi abis 3 hari lo harus maafin gue" Jawab Grace sembari menjabat tangan Gerald.
"Tugas lo dimulai dari besok, besok lo harus temenin gue nyari kado buat bunda gue yang mau ulang tahun" Jelas Gerald.

"Nyari kado?" Tanya Grace heran.
"Ya" Jawab Gerald singkat.
"Besok kita ketemu di mall alam sutra" Jelas Gerald.
Berlalu meninggalkan Grace sendiri didepan gerbang sekolah.

"Gila kali ya" Umpat Grace.

Keesokan harinya...

BRIGESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang