Empat | Dear Hwang : My first and Last

90 9 3
                                    

Setelah kejadian itu aku benar benar merasa malu, sangat!

Setiap kali bertemu kak lee know dan kak Hyunjin aku sering membuang wajahku, fyi mereka berdua itu ketua dan wakil osis.

"Mba sri! Esteh sama nasi gorengnya satu!" Seruku sembari memesan makanan.

Aku duduk di tengah keramaian ribuan siswa dan siswi yang mengantri makanan, hari ini Wonjin tidak masuk sekolah karena ikut keluarganya ke yogyakarta katanya sih ingin menjenguk bibinya lahiran anak ke 6.

Well, aku tidak peduli akan hal itu lagipula sejak kecil aku memang sudah terbiasa sendirian.

"Jeongin? Kamu gk sama Wonjin?"

Uhukkk!

Aku tersedak nasi goreng yang ku makan, kenapasih datengnya gk salam dulu?!

"Eh eh maaf maaf, kamu gak apa apa kan?" Tanya kak Hyunjin padaku.

Aku mengangguk dan meminum esteh yang ku pesan ke mba sri sembari meminum estehnya ku lirik kak hyunjin dan kak lee know yang duduk di hadapanku.

Sial orang yang ku jauh jauhi malah dekat dekat denganku.

Menyebalkan!

"Maaf yah, kamu tidak apa-apa?" Tanya kak Hyunjin lagi.

Aku menaruh gelas es teh ku yang tinggal setengah lalu mengangguk.

"Ada apa kak?" Tanyaku langsung to the point.

"Ah tidak tidak hanya saja kenapa kamu sendiri? Bukankah kamu biasanya dengan Wonjin?" Kali ini kak Lee Know yang bertanya.

Aku menaikan sebelah alisku, " dia ada acara keluarga" jawabku singkat.

Kak Hyunjin dan kak lee know mengangguk mengerti.

"Agak canggung, hey aku ingin bertanya sesuatu padamu" ujar kak lee know terlihat serius.

"Apa?" Jawabku ragu namun ku tutupi dengan nada santai.

Ah aku sepertinya dia akan bertanya soal kejadian waktu itu.

Aaa apa yang harusku jawab?

"Ini soal sekolah...." ucap kak lee know dengan nada menggantung.

Aku mengerutlkan keningku.

Sekolah? Ada apa dengan sekolah.

"Aku dengar kau pintar menulis jurnal, mau ikut lomba jurnal minggu depan? Jika kau mau, kau bisa ikut lomba itu bersama hyunjin sekalian ku titip dia untukmu" ujar kak lee know dengan nada yang terlihat enteng.

Hyunjin mencubit lengan kak lee know pelan, "n-nggak gitu kok, kalau kamu gk mau sih gak apa apa aku sendiri yang ikut lombanya" sahut kak Hyunjin gugup.

Aku kembali menyeruput esteh yang hampir setengah tersebut lalu menatap kak Hyunjin dan kak Lee Know dengan intens.

"Berapa lama?"

"Eh-! Anu itu sepertinya kita akan berkemah selama seminggu dan selama seminggu itu kita harus bekerjasama untuk menulis jurnalis dengan tema hutan" jawab kak Hyunjin.

Aku berpikir sejenak sembari melahap nasi gorengku, ya aku memanh pintar dalam bidang jurnalis bahkan aku pernah menang lomba jurnal berkali kali tapi makin lama kesini aku jadi jarang menulis jurnal jurnal artikel.

Jangan salah diumurku yang masih muda aku adalah seorang penulis jurnal terhebat bahkan hingga mencatat rekor dunia.

Tidak tau yah? Berarti kalian bukan anak gaul.

"Bagaimana yah, aku akan-"

Drep!

Trak!

Dug!

Aku terkejut ketika tiba tiba kak Lee Know berdiri dari kursinya lalu berlutut kearahku dengan kepala menunduk dan tangan diangkat keatas seperti sedang memohon.

"AKU MOHON YANG JEONGIN, IKUTLAH DENGAN HYUNJIN KE LOMBA JURNALIS DAN JAGA HYUNJIN DISANA, JIKA KAU MELAKUKANNYA MAKA AKU AKAN MEMBERIMU APAPUN" teriak kak Lee know keras hingga membuat atensi sekolah tertuju padaku, kak lee know, dan Hyunjin.

Yaampun aku benci jadi sorotan seperti ini!

"I-ya aku akan ikut lomba jurnalnya" jawabku pelan.

"KALAU BEGITU SEPULANG SEKOLAH TEMUI AKU DI PARKIRAN DAN JANGAN LUP-hmmmppp!!!"

Yes! Tindakan mu benar boys.

Kak Hyunjin membekap mulut kak Lee Know lalu menyeretnya keluar kantin.

Aku merasa lega, lalu duduk kembali.

Menikmati nasi goreng legend milik bu sri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Hwang: My First and LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang