°2; What's Wrong With Him?°

10 3 0
                                    


Kelas Syena sudah selesai, ia segera berjalan keluar dari kelasnya. Teman temannya pun sudah mengabari Syena agar datang ke rumah Rangga. Entahlah ada apa, namun Syena sudah menjawab 'iya'.

Syena memutar kunci lokernya, lalu membukannya. Mengambil semua barang lalu—

Brank!

Perempuan itu mengerjapkan matanya berkali kali karena pintu lokernya tiba tiba tertutup dengan kasar oleh seseorang.

Membuang nafas berat, Syena menghadapkan tubuhnya kearah kanan, lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada, "ouuhhh kamu. Long time no see, ya." Ucapnya ceria, tertawa gumaman lalu rautnya berubah menjadi sangat datar.

Sedangkan sang lawan bicaranya, nampak berdecih lalu berjalan mengelilingi Syena, dan berhenti dihadapan kirinya. Dia tersenyum miring dengan tangan yang dilipat, "huh! Brengsek lo! Cih, ngapain sih orang miskin kek lo kuliah disini! Dan lo berani banget ya macem macem sama cowo gue!!!"

Syena mengerutkan dahinya, "cowo lo?"

"Ya iyalah bego! Lo tonjok Liam kan! Dasar brengsek! Berani beraninya lo nyentuh cowo gue!"

Syena terdiam sebentar mengingat kejadian kejadian sebelumnya, kemudian, "a-aaa jadi dia yang namanya Liam? Haha, lo bilang apa tadi? Cowo lo? Hahhh, pantesan dia bajingan gitu, ternyata pawangnya aja elo, hahaha."

Wanita itu langsung mengepalkan tangannya geram, "lo masih aja brengsek ya!"

"Is't me, not youuu. Laik laik gua lah. Lo juga. Gua harap kak Liam memang bener cowo lo. Bukan ngadi ngadi kek hobi lo dulu kan, Clarissa Siffabella? Hahaha."

"DIA BENERAN COWO GUE KOK!!!" Teriak wanita itu emosi dengan ucapan sekaligus tampang polos tanpa dosanya Syena.

"Weee gausah ngegas dong mba nya. Santuy aja sih. Dan oh iya, lo nyamperin gue cuman buat ngebacot gini doang?" Tanyanya sambil menggelengkan kepala dan mengunci pintu lokernya, "ckckck, gabut banget ya idup lo."

"Lo masih berani sama gue hah?! Dasar orang miskin yatim piatu! Cih, gue heran deh. Lo pake guna guna apa sih sampai bisa masuk ke kuliah ini?"

Diam diam, Syena mengepalkan tangannya. Mengatur nafasnya, dia berusaha untuk berusaha tenang terhadap cibiran Clarissa yang sangat berhasil menggores hatinya.

Lalu, Syena tersenyum, "gue masuk kesini karena gue mampu. Tujuan gue kuliah disini buat ngejar cita cita gue, bukan ngecabe kek lo."

Mata wanita itu melotot, kemudian alisnya menyatu dengan tajam, "brengsek! Apa lo bilang?! Berani lo—"

"So and wow! Gue emang benerkan. Disini tuh perkuliahan, bukan pantai yang seenaknya ubar... ubar aurat!"

Sreeek!!!

Wanita makeup tebal itu terkejut setengah mati. Dengan entengnya Syena merobek bagian pundak wanita itu sampai pinggangnya, sehingga membuat baju mahal dengan dada dan bahu yang terbuka itu terbelah dibagian samping.

Ah, bukan hanya dia saja yang kaget. Namun orang yang berada disekitar mereka juga ikut kaget.

"Upsss sobek deh, sorry ya, gue tadi niatnya mau benerin baju ondel ondel sexy nya lo. Tapi...kek nya tangan gue lagi gak mood nih jadi gimana dong.." ucap Syena bernada pura pura sedih.

Clarissa Siffabella itulah namanya. Ia terkejut setengah mati karena bagian ketiak hingga samping perutnya terbuka. Dia melotot murka, "APA YANG LO LAKUIN KE BAJU MAHAL GUE, ORANG MISKIN!!!"

Syena mengerjapkan matanya berkali kali, lalu tersenyum menampilkan sederet giginya menutupi rasa kesal tangannya sedar tadi, "baju lo terbuka, Rissa. Gue cuman bantu lo biar bajunya lebih terbuka. Bukannya jalang kek lo suka baju terbuka kan? Gue kan ngebantu lo biar lebih terbuka. Kok malah marah sih..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R. Killer: Relationship KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang