Pagi hari ini di kediaman rumah Taeyong sudah ramai. Sekarang ini waktu menunjukan pukul 9:30 sebentar lagi mereka akan pergi ke Panti Asuhan Bunda.
Barang-barang yang akan mereka bawa kesana sudah berada dibagasi mobil yang mereka bawa dengan aman.
Mereka semua sedang berkumpul di Ruang Tv kecuali Laura yang belum menampakan batang hidungnya.
"Bang, Laura mana?" tanya Jaehyun kepada Taeyong yang sedang sibuk dengan handphonenya.
"Lah iya tuh anak belum disini" sahut Taeyong yang menyadari hanya adiknya belum ada disini.
"Salah satu dari lo pada susulin Laura dong ke kamarnya" pinta Taeyong.
Mereka semua hanya saling pandang satu sama lainnya karena sedang sibuk menghabiskan roti yang disediakan.
Haechan yang paham langsung menawarkan dirinya. "Gue aja ya Bang? Yang lain masih pada makan" sahut Haechan yang sudah selesai melahap rotinya.
"Yaudah lo aja, tolong ya Chan" kata Taeyong.
"Kamarnya yang mana nih?" tanya Haechan.
"Di lantai dua, nanti di pintunya ada tulisan Laura's Room itu kamar dia" sahut Taeyong sambil mengoleskan selai cokelat pada selembar roti dan membuatkan beberapa untuk Laura.
Haechan langsung berjalan menuju lantai dua. Menaiki tangga sedikit lebih cepat.
Cukup mudah untuk menemukan kamar Laura. Haechan langsung mengetuk pintu kamar gadis itu.
Tok tok tok
Tidak lama setelah Haechan mengetuk pintu itu. Akhirnya, sang pemilik kamar membuka pintu kamar.
Ceklek
"Iya?" ucap Laura.
"Gue Haechan, disuruh abang lo buat manggil lo disuruh kebawah" jelas Haechan.
"Bentar lagi turun kok, gue masih siap-siap" balas Laura
"Yaudah gue tungguin deh, nanti turunnya bareng aja" ujar Haechan.
"Yaudah terserah. Masuk aja sini asal jangan duduk dikasur" Haechan yang mengerti perkataan Laura langsung masuk ke kamar Laura dan duduk di sofa yang berada dekat kasur.
Sedangkan Laura duduk di meja riasnya. Ia memoleskan sedikit bedak pada wajahnya dan memakai liptint favoritnya di bibirnya.
Lalu, berjalan kearah lemari tas dan mengambil slingbag dan memasukkan handphone, earphone, dan dompetnya.
"Udah selesai nih" kata Laura kepada Haechan.
"Yaudah yuk turun"
Saat Haechan dan Laura menuruni anak tangga sesekali Laura terlihat tertawa oleh ocehan Haechan. Sehingga, tanpa mereka sadari semua orang melihat ke arah mereka.
"Kenapa pada liatin gue? Cantik ya" ucap Laura dengan tingkat percaya diri yang tinggi.
"Iya, Lo cantik" Kata Jeno
"Masih pagi gak usah modus lo njir" ucap Jaemin sambil menatap Jeno.
"Sini dek duduk sarapan dulu" kata Jaehyun. Laura langsung duduk disamping kakaknya.
"Bangun jam berapa?" tanya Taeyong ke Laura.
"Bangun jam 8 kurang 15 menit" ucap Laura dengan acuh
"Begadang tuh bang kemaren malem" Celetuk Jaehyun.
"Bang jangan kompor deh lo" kesal Laura sambil menatap tajam ke arah Jaehyun.
"Biarin biar dimarah bang Taeyong lo. Akhir-akhir ini kan suka begadang mulu" ujar Jaehyun sambil menjulurkan lidahnya kepada Laura.
Laura tidak memperdulikan Jaehyun dan segera menghabiskan roti miliknya.
"Yaudah berangkat sekarang aja" kata Taeil
"Kuylah" ujar Jungwoo
Mereka segera bergegas ke mobil. Sedangkan, Laura bergegas menuju dapur untuk mengambil susu cokelat di kulkas dengan cepat dan pergi keluar.
Saat keluar Mobil didepannya sudah terisi oleh orang-orang sehingga Laura bingung ia pergi dengan siapa.
"WOI GUE SAMA SIAPA NIH?" Teriak Laura.
"SINI AJA LA SAMA KITA" balas Haechan dengan teriak agar terdengar karena mobilnya berada paling belakang.
Laura langsung menuju mobil yang Haechan tumpangi dengan teman-temannya.
"Duduk didepan aja La, gue dibelakang sama yang lain" kata Haechan yang pindah duduk.
Ternyata di mobil itu berisi Haechan, Jaemin, dan Renjun di belakang sedangkan, di depan Jeno dan tentu saja Laura.
Laura langsung masuk ke dalam mobil. Mereka langsung mengikuti mobil yang didepannya.
Laura bahkan merasa awkward sendiri di mobil ini karena ia tidak bisa dekat dengan orang baru dengan cepat.
Laura bahkan baru ingat sedari tadi ia belum menemui kedua sahabatnya itu. Ini semua akibat kesiangan.
"Laura" panggil Jaemin
"Hm?" Laura menengok kebelakang.
"Gue Jaemin yang ini Renjun" ucap Jaemin memperkenalkan dirinya dan menunjuk Renjun.
"Oke, Salam Kenal" balas Laura
"Btw, gimana si caranya nurunin senderannya ini kursi?" tanya Laura
"Lo nanya siapa?" tanya Jeno
"Siapa aja yang bersedia jawab"
"Emang kenapa juga diturunin senderannya" kata Haechan dengan penasaran.
"Biar bisa rebahan, ngantuk" sahut Laura.
Saat ini, mobil sedang berhenti karena lampu merah. Jeno langsung berinisiatif membantu Laura sehingga jarak mereka sangat dekat.
Bahkan jantung Laura berdegup dengan kencang. Bagaimana tidak degdegan bahkan jaraknya hanya beberapa centimeter dan kalian tahu Jeno sangat tampan dilihat dari dekat seperti ini.
Sementara, Penumpang yang duduk di belakang hanya melonggo melihat itu.
Tolong selamatkan jantung Laura sekarang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ABANG [NCT]
FanfictionLaura adalah anak bungsu dari keluarga renald yang sangat disayang oleh keluarganya. Laura sangat dingin, jutek, tidak banyak bicara jika dengan orang yang baru ia temui. mempunyai dua kakak laki-laki yang siap sedia melindunginya kapanpun. tetapi...