P(b)F; Epiphany

918 90 13
                                    

Awas typo!











Happy Reading....




-

Min Yoongi mendelik jengkel, dia sipitkan kedua matanya guna menajamkan penglihatannya. Dan oh, itu memang benar adiknya yang sedang bersama Jimin.

Yang Yoongi heran, kenapa harus di rooftop mereka sedang bermesraan. Yoongi berdecak, kepalanya menggeleng secara dramatis. Tapi, matanya terus melihat apa yang sedang terjadi di depan.

Tak sangka, seorang Park Jimin yang terlihat pendiam dan pemalu, rupanya pandai membuat seorang Yoonji melenguh di pangkuannya.

Tak sadar, diam-diam Yoongi telan salivanya dengan susah payah. Mencoba alihkan pandangannya, tapi matanya tetap ingin melihat adegan itu.

"Uh, panas sekali disini." Katanya, dengan tangan yang mengipasi wajahnya itu. Tak tahu saja, di belakangnya ada seseorang lagi yang sedang memperhatikannya.

Ikut melihat adegan di depan sana, dengan mata membulat kaget. Mulutnya ditutup dengan telapak tangannya, dan matanya juga sesekali melirik ke arah Yoongi.

Lebih mendekat, dan tepat di belakang tubuh Yoongi dia berbisik. "Hyung, apa yang kamu lihat??"

Deg

Yoongi diam, dia tak berani menolehkan kepalanya ke belakang untuk sekarang ini. Dia tetap tahu, siapa orang yang di belakangnya. Itu Taehyung.

Dan Yoongi ikut berbisik pada Taehyung. "Ck, menurutmu aku sedang melihat apa?"

Taehyung terkekeh, lalu usak rambut Yoongi dengan pelan. "Kekeke, iya aku tahu. Kamu sedang mengintip mereka 'kan?"

Yoongi mengernyit, "Mengintip? Tidak, siapa bilang? "

"Aku lah, siapa lagi."

"Yak, diam kamu Tae. Jangan berisik, nanti mereka dengar dan terganggu."

Taehyung gelengkan kepalanya dengan terkekeh, lalu menarik Yoongi untuk duduk di lantai. "Hyung, Yoonji sudah besar. Jadi biarkan dia merasakan kebahagiaannya."

Hela nafas panjang, lalu kepalanya menoleh. "Aku tahu Tae, tapi..."

"Apa? Kamu tidak sedang jatuh cinta pada kembaranmu sendiri 'kan Hyung??" Ucap Taehyung, dengan mata yang memicing.

Yoongi berdecak, kemudian dia sentil dahi Taehyung. "Dasar bodoh, mana mungkin."

"Ya 'kan ku kira, sakit tahu Hyung sentilanmu."

"Biarin, aku tak peduli."

"Tapi Hyung... lihat mereka, Yoonji benar-benar menikmati permainan Jimin. Uhh, rasanya bagaimana ya... aih, aku jadi ingin berciuman.."

Yoongi meremang dengar perkataan Taehyung, rasanya dia salah saat ini masih bersama Taehyung. Ingin segera pergi dari sana, tapi dia juga penasaran apa yang akan dilakukan oleh pasangan di depan sana.

Diam-diam, jantung Yoongi berdetak tak beraturan. Dan rasanya membuat Yoongi ingin sekali berteriak tak nyaman, tapi itu tak mungkin. Di dekat Taehyung dengan jarak yang super dekat itu membuat Yoongi bergetar, entah apa yang dia rasa.

Apalagi di saat Taehyung tak sengaja menghimpitnya, rasanya Yoongi ingin sekali mengumpat sekarang juga. Dia merasa tubuhnya sangat kecil sekali, mengingat Taehyung kini menghimpitnya dekat dinding.

Matanya melirik ke depan sana, yang rupanya Jimin dan Yoonji saling terkekeh. Lalu Jimin mendekat, dan cium ceruk leher Yoonji. Buat tanda kissmark disana, dan itu sangat kontras dengan warna kulit Yoonji.

𝙿𝚘𝚜𝚜𝚎𝚜𝚜𝚒𝚟𝚎 (𝘣𝘰𝘺)𝙁𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙 (Complete)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang