..
SCENARIO
Pagi yang seperti biasa, pagi yang tak ada menariknya apalagi hari ini hari Senin dimana hari yang sepertinya cukup berat untuk sebagian orang dari kalangan apapun.
Sedari keluar dari mobil jemputan-nya laki-laki itu terus berkespresi datar dengan mata yang tajam, itu memang andalannya lelaki bermarga Nishimura itu belum akan tersenyum jika belum bersama temannya atau mengerjai temannya.
Lelaki berdarah Jepang itu melihat jengah mejanya yang dipenuhi permen, tentu saja akan ada banyak permen atau coklat dimeja lelaki yang populer dikalangan para gadis karena hari ini hari white day atau hari putih memang tak sebanyak milik Jungwon ataupun Haruto dan laki-laki yang lebih populer darinya tetapi ini tetaplah menyebalkan menurut-nya, membuat mejanya terlihat berantakan.
"Dunia terbalik apa?, masa iya sekarang para cewe yang ngasih seharusnya ya cowo." protes Jungwon yang ikut kesal.
"Heh ngapain lu makan, bukan punya lu juga. Balikin!" bentak Ni-ki tak terima ketika melihat permen-nya dimakan oleh Naya bahkan Ni-ki lebih terkejut lagi ketika melihat sudah banyak bungkus permen yang berserakan dimeja teman sebangkunya itu.
"Dari pada lu buang kan," ujar Naya dirinya menyayangkan permen itu dibuang sia-sia seperti tahun lalu oleh Ni-ki, hanya dibuang percuma.
"Gue udah siap totebag gue bawa pulang ya kan sayang kalo cuma dibuang kaya tahun lalu, punya kalian semua masukin sini aja daripada kalian buang ya kan." Naya sangat bersemangat, dirinya sudah menunggu sejak lama hari-hari perayaan spesial seperti ini memang yang paling ia tunggu karena ia akan mendapatkan kudapan gratis dari teman semejanya juga teman sekelasnya, apalagi jika itu makanan manis dirinya pasti akan datang pagi-pagi.
"Lu dateng dari jam berapa, Na?. Kok bungkusnya udah bertumpuk gitu." tanya Jungwon. Dia heran dengan Naya yang super cepat dalam urusan memakan permen ataupun makanan manis lainnya.
"Yaa kaya biasa Won, Naya kalo makan permen tu langsung di kunyah ga di emut dulu. Suka heran gue itu gigi terbuat dari besi apa?" jelas Serin.
Naya tak memperdulikan perkataan mereka dan yang ia lakukan hanyalah memulung permen serta coklat yang berada di meja para murid populer. Ketika semua sudah terkumpul Naya kembali ke duduk di kursinya.
"Bahagia banget hari ini," Ni-ki melirik Naya lalu ikut tersenyum ketika gadis itu mulai tersenyum manis dan ramah.
"Inget habis ini lu harus tetep kaya biasanya, patuhi kata-kata gue." ujar Ni-ki, senyum pada wajah Naya langsung luntur ketika laki-laki itu mengingatkannya pada perkataannya yang sangat menyebalkan.
Sudah lama Naya menjadi pesuruh atau pelayan Ni-ki, ah tidak lebih tepatnya sebagai teman cerita dan sekaligus gadis yang ingin selalu dijaga oleh Ni-ki.
Memang keduanya teman bahkan bisa dikatakan sebagai sahabat namun tak seorangpun mau berurusan lebih lanjut dengan Ni-ki, ini menyebalkan.
Ni-ki tak memiliki tempat berkeluh-kesah selain Naya, hanya Naya yang ia percaya bahkan dengan bundanya sendiri pun ia belum bisa percaya.
Tak ada yang tau lebih tentang Ni-ki daripada Naya, tapi ia salah kenyataan ia mengatakan hal yang membuatnya tak besar kepala karena ia tau banyak tentang Ni-ki.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐬𝐜𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐨 𐀔 ni-ki. ✓
Fanfiction( a.n ) : sekenario dua remaja yang sama-sama susah hanya untuk sekedar mengungkapkan rasa. 𐇯 credits : lleuiver. 𖤣 panjang kata : ±1000 𖦥 . iii : n.riki edition.