- O8 : mine.

509 102 16
                                    

..

SCENARIO

Naya makin ga ngerti lagi sama Ni-ki yang makin hari makin nempel banget sama dia iya tau tiap hari bareng terus tapi kali ini beda kesannya lebih nempel dan ga mau rengang, kemana-mana diikutin kecuali kamar mandi sih ya kali ngikut ke situ yang ada di kata mesum ntar.

Nempel juga manel-nya Ni-ki ga lepas dari omongan Naya kemarin masalah kriteria cowo yang Naya tipe-in yang nyebut kalo Ni-ki sabi juga jadi cowonya, salah dia sendiri bukan.

Naya menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Ni-ki yang ada di belakang hampir disampingnya. "Jaga jarak bisa nggak?!" tanyanya sok galak sembari mengangkat kedua alisnya dan bersedekap tangan.

Ni-ki ikut bersedekap tangan lalu menatap Naya dengan tatapan menantang lalu satu jarinya bergerak menoyor kepala Naya hingga membuat kepala Naya terpental kebelakang. "Enggak mau, salah siapa bikin gue baper." ujar Ni-ki sembari bergaya mencibir.

Naya langsung meraih rompi almamater sekolah milik Ni-ki ketika dirinya hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangan untung saja Ni-ki bisa menahan berat Naya jika tidak jatuh lah mereka berdua, definisi gue jatuh lu juga jatuh kita kan temen mungkin gitu ya na?.

Rasanya Naya mau mleyot ketika Ni-ki menahan dirinya agar tak terjatuh, ga jadi jatuh ke lantai tapi jatuh ke hati Ni-ki sabi lah na.

Naya melepaskan secara paksa tangan Ni-ki yang masih melingkar pada perutnya. "Ga usah di tolongin juga anjim." ujar Naya lalu berjinjit untuk menjitak kepala Ni-ki.

Ni-ki meringis kesakitan karena perlakuan kasar Naya. "Ohh mau nya gini ya?" ujar Ni-ki lalu mendorong Naya hingga jatuh.

"Yakk! anjir lu." umpat Naya lalu buru-buru bangkit dari jatuhnya dan segera mengejar Ni-ki yang kabur darinya.

Naya udah kecapekan banget ngejar Ni-ki yang larinya secepat kilat, karena capek biarin ajalah yang terpenting istirahat dulu.

Naya menyrengit terkejut ketika Ni-ki menarik tangannya lalu membawanya ke pelukannya.

Nyaman sih tapi bawaannya Ni-ki itu bikin kesel. Naya langsung mendorong tubuh Ni-ki namun tak lama Naya memeluknya kembali.

Ni-ki membelalakkan matanya tak percaya tentu dengan senyum tetapi masih dalam keadaan sedikit terkejut. "Lha kenapa ni?" Ni-ki mencoba bertanya menapa saat ini Naya berbeda dibandingkan kemarin-kemarin.

"Buat hadiah sebagai sahabat yang baik." ujar Naya lalu tak lama melepaskan pelukannya.

"Gue janji bakal jaga lu terus dan ada di sisi lu, sampai maut yang misahin yu bisa yu."

"Jangan janji kalo ga bisa di tepati, nanti gue bawaannya cuma ngarep dijagain lu terus padahal kan kita hanya teman."

"Siapa bilang gue ga bisa tepatin janjinya? Gue bisa aja tuh."

"Ki, setiap orang kan punya jalan sendiri ya pasti bakal pisah nantinya contohnya aja gue suka nyanyi dan lu suka dance, kita juga sama-sama berbakat dalam hal itu dan gue tau dong lu ga nge-dance lu ga hidup, kita punya jalan dan minat yang berbeda."

"Ish tau aja, tapi keduanya disatukan jadi sebuah kecocokan yang serasi gitu loh dan minat keduanya juga sama-sama merujuk ke seni gue bener kan ya jelas bener kemarin udah nanya Yui hehe."

"Emang tau apa dia, orangnya aja terjuru ke bisnis manajemen mana mungkin tau tentang nyanyi sama tari."

"Jangan terlalu tolol sayang, menyanyi itu seni dance atau tari juga seni."

"Tapi jelas beda."

"Udahlah singkatnya minat gue itu lu ga yang lain, dance juga."

"Jadi gue atau dance?"

"Ga usah ditanya, nggak bakal ada jawabannya karena dua-duanya aku suka."

..

Someone said, di deketin cowo rasanya ga bisa didefinisikan pake kata-kata karena ya gitulah cewe kalo udah dipuji pasti perasaan bahagianya melambung tinggi apalagi kalo yang dipuji fisiknya, hemm sudah tidak heran lagi.

Pernah terjadi dan mungkin kalian ngalamin hal yang sama, bagian ini emang sedikit terinspirasi dari kehidupan pribadi aku sih sebagian juga terjadi di lingkungan aku ya cerita dari temen-temen, sumpah cowo nyanitu nggak pakre nogotak alias mikir sebelum ngomong, awalnya ngedeketin eh ujung-ujungnya malah ngehina.

Naya mendelik dengan menatap sinis dua orang laki-laki yang sedang mencoba mendekatinya sekarang, awalnya Naya terima-terima aja eh tapi kok lama-lama dengerin mereka bikin dia kesel gimana ga kesel coba mereka kesannya mengganggu,

Ni-ki juga lagi enggak ada di sana, sekarang Naya jadi tau gimana ga enaknya ga sama Ni-ki ya gini dideketin cowo cowo yang ganggu waktunya. Sekarang Naya cuma bisa berharap Ni-ki dateng nyamperin dia meski tau Ni-ki yang berada di pojokan enggan meliriknya karena cemburu.

"Na, kok bisa sih cakep banget?" tanya salah satu lelaki dari dua lelaki yang mendekatinya.

"Tak luput dari visual mama papa sih, tau Kak Heeseung sama Kak Sunoo kan nah mereka Kakak gue, fyi gue selalu dapet rekomendasi skincare bagus dari Kak Sunoo."

"Mau jadi pacar gue ga? Gue ga maksa." ujar salah dua dari keduanya.

"Enggak, gue aja nolak yang lebih deket sama gue masa iya mau nerima lu yang jarang deketnya bahkan kenal aja enggak."

"Lu ga mau jadi pacar gue? lu siap hidup sengsara!"

"Lha katanya ga maksa?! enggak takut gue punya Ayah, Kak Hee, Kak Sunoo, juga Ni-ki yang bakal jagain gue."

"Lu kira lu cantik apa?! Cih rupa lu udah sama kek anjing aja bangga lu pikir juga lu pantes buat jadi cewe gue atau dia, ya enggak lah! mimpi!"

Naya jadi bingung sendiri menangapinya.

"Sopankah ngatain orang gitu?!"

"Lo siapa?!"

"Gue cowoknya kenapa?!" ujar Ni-ki sembari menatap keduanya tajam.

"Ohh cocok ceweknya sok cakep trus cowonya sok berani, emang paling pas."

"Pantesan lu berdua langganan peringkat terbawah kelas ternyata ga ada otak, gila sih mungkin anjing lebih ngotak dari lu pada." ujar Ni-ki yang udah bener-bener marah cowo modelan seperti Ni-ki ga mungkin lah ya terima cewe yang dia suka di kata-katain buruk.

Gila sih Ni-ki buat mereka berdua kicep, diem, dan memilih buat pergi soalnya nih ya Ni-ki itu kalo udah marah matanya tajam pake banget sampai bisa bikin ciut lawannya dan omongan Ni-ki yang sepedas cabai juga buat mereka jadi makin ga berani buat debat lagi.

"Makasih." ucap Naya lalu tersenyum manis.

"Sakit hati pasti, sini gue obatin dengan perasaan cinta gue ke lu yang ga tipu-tipu, ish lu milik gue."

"Heh apa?!"

"Lu milik gue, ga boleh debat pokoknya lu milik gue."

..

— vote, terimakasih ♡.

𝐬𝐜𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐨 𐀔 ni-ki. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang