- O7 : jealous.

500 110 29
                                    

..

SCENARIO

Naya melirik Ni-ki dengan ekspresi jijik, sementara Ni-ki terus melihatnya dengan wajahnya yang tampan sembari beberapa kali menggodanya.

Naya mengalihkan wajahnya, menghindari Ni-ki.

"Mau kemana?" tanya Ni-ki sembari menahan tangan Naya.

Naya membuang wajahnya, enggan untuk sekedar melihat Ni-ki.

"Punya mulut kan?!" tanya Ni-ki sedikit bernada tinggi.

"Enggak gue punyanya LAMBE!!"

Ni-ki langsung mengapit tengkuk Naya dengan tangannya dan karena Naya  pendek dan hanya setinggi pundak Ni-ki sekarang ia berada di pelukannya sekarang.

"Kiii" sambat Naya sambil memukuli dada Ni-ki.

"Udah noh, mau kemana gue temenin."

"Ga perlu anjir."

"Kasar banget jadi cewe."

"Cewe kalo ga kasar bahasanya dianggap lemah asal lu tau aja."

"Iya cewe yang paling bener, tapi gue tetep nemenin lu."

"Gue mau ke toilet njing!"

"Hemm."

Naya pergi meninggalkan Ni-ki begitu saja namun ketika sampai di pintu kelas Naya kembali ke tempat duduknya.

"Gue ga mau nemenin lu ya, nanti dikira gue ngapain lagi."

"Gue balik buat ngambil ini tolol." ujar Naya lalu memperlihatkan plastik yang ia ambil dari laci mejanya.

"Oalah lagi pms, pantes marah-marah trus dari tadi." ujar Ni-ki lalu tersenyum gemas.

Begitulah Naya jika sedang mendapat tamu bulanan, emosi, berkata kasar, dan ga sabaran.

..

Setelah keluar dari kamar mandi Naya memutuskan untuk pergi ke kantin bergabung dengan teman-temannya seperti yang dibicarakan lewat obrolan ketikan pada satu aplikasi chatting yang dibuat dia dan para temannya.

Langkahnya terhenti ketika melihat Ni-ki, bersandar pada dinding dan sedikit tertepa sinar mentari membuat bertambah tampan ditambah tubuhnya yang tinggi dan senyumnya yang selalu mengembang membuat Naya sulit untuk mengalihkan pandangannya.

Naya memukul kepalanya sendiri. "Jangan bego, cuma temen." ujarnya lalu hendak menghampiri Ni-ki namun terhenti lagi melihat ia bersama gadis lain.

"Cih siapa? Anak baru pasti, loh kok cakep?!. Masih cakepan gue eh iya cakepan gue," ujar Naya sembari bercermin pada kaca yang berada disebelahnya. "Loh kok akrab, sungguh anjim sekali dia mau mengambil posisi ku ga bisa dibiarin." ujarnya lalu menghampiri mereka berdua.

Naya berjalan dengan santainya lalu berdiri di dekat Ni-ki. "Ish jangan deket-deket gue, minggir sana!" ujar Ni-ki kasar lalu mendorong Naya untuk menjauh darinya, Naya tak terima ia langsung memukul Ni-ki.

"Hai gue senior, kenalin gue Limera alias gebetannya dek Ni-ki emm yang bener gue nge-gebet dia alias pengen pdkt sama dia, lu siapa?"

"Anjir seriusan, emang setau apa Kakak tentang Ni-ki?"

"Soft, baik, dan ganteng tentunya."

"Cuma itu doang? Itu mah cuma informasi umum, lu ga tau apa-apa Kak."

"Kenapa lu?" tanya Ni-ki.

"Shtt diem dulu."

"Emang lu siapa, cuma temennya aja sok-sokan."

"Temen? Hemm kenalin ini Lee Jihye akrab dipanggil Naya dan calon mantunya ayah dan bunda Nishimura." ujar Naya dengan intonasi nge-gas tak lupa dengan ekspresi sinisnya.

Ni-ki membulatkan matanya lalu menertawai temannya yang satu ini. Naya yang sudah emosi langsung menarik tangan Ni-ki untuk ikut dengannya.

"Sopankah bilang kalo lu calon mantu-nya ayah sama buna?" tanya Ni-ki lalu merangkul pundak Naya.

"Sopan sopan aja asal mereka ga denger." ujar Naya sembari menatap Ni-ki.

"Aku baper, kamu harus tanggung jawab."

"Tujuan gue bukan bikin lu baper, gue cuma mau lu ga dibilang buruk sama orang-orang karena lebih menting-in cewe lain yang bukan siapa-siapa lu saat lu pacaran nanti."

"Kamu kan temen aku, temen bisa awet sampai nanti nanti kalo pacaran apaan paling-paling disakitin dikit langsung minta putus."

"Gue ga mau lu jadi orang yang keliatan buruk itu aja."

"Iya ngerti trus mau sampai kapan lu bersikap gitu, sampai lu bisa nerima gue, iya?"

"Enggak, sampai lu dapet pasangan yang sesuai, yang bikin lu nyaman dan bisa bikin lu serius dan ga akan pernah ninggalin si dia karena masalah apapun, yang bisa nerima ke-usilan lu, dan yang bisa bikin lu bahagia."

"Lagi ngomongin diri sendiri?!"

"Gue ga bisa sama lo kan, kaya ga ada cowo lain selain lu."

"Buang rasa gengsi mu! mari jadi pacarku."

"Enggak mau, tau ga rasa sayang lu itu cuma sekedar rasa sayang antar sahabat masalah suka sama cinta itu bisa aja di ubah semisal lu ga sama gue lagi contohnya."

"Lu udah males temenan sama gue? iya!"

"Iya semenjak lu ngebet pengen gue jadi pacar lu."

"Capek ya?"

"Iya, kita itu remaja yang sebenarnya dibuat bingung kalo nolak gampang eh kalo nerima harus mikir dulu."

"Artinya lu masih mempertimbangkannya kan?"

"Enggak tau, gue juga masih bingung sama diri gue sendiri." ujar Naya yang membuat Ni-ki kesal lalu kini mengacak-acak rambutnya.

"Kriteria cowo yang lu mau gimana sih?" tanya Ni-ki sembari terkekeh melihat Naya yang mirip singa karena rambutnya yang dibuat berantakan olehnya.

"Kaya siapa ya...? emm....




















Lu misalnya."

Ni-ki mleyot sudah.

..

— give me a vote, and i'll happy.
     juseyo—arigato
    anw aku ngerasa sakit banget
    ditinggalin gfriend :(.

𝐬𝐜𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐨 𐀔 ni-ki. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang