Tatap

158 14 1
                                    

Anggota OSIS membariskan anak-anak kelas 10, rapi di lapangan upacara. Sesosok tinggi tegap di belakang tampak mencolok dengan jaket biru tuanya.

Mikrofon dinyalakan, diketuk dua kali.

"Tes, tes..."

"Masuk, Miya. Jelas," ucap seorang gadis bersurai marun gelap panjang dikepang satu. Sebelah mataanya tertutup poni, posturnya tinggi dengan tatapan yang tak kalah tajam dengan sang ketua OSIS sendiri.

"Selamat pagi, adik-adik kelas X tahun ini! Sesuai dengan pengumuman, pada tiga hari pertama ini kalian akan menjalani MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.

Dalam sesi yang teramat singkat ini, kami akan mengenalkan lingkungan SMAN 3 Moniyan, baik secara lingkungan, budaya, serta masyarakat SMAN 3 Moniyan secara menyeluruh. Dalam tiga hari ini, kalian akan mengenal SMAN 3 Moniyan secara utuh; menjadi bagian dari keluarga besar SMAN 3 Moniyan."

Miya melirik ke seluruh lapangan, memperhatikan satu persatu anak kelas 10 yang berbaris rapi. Matanya terhenti di sosok itu, yang langsung terdiam saat menyadari tatapan sang ketua OSIS.

"Kamu! Maju ke depan!"

Alucard membatu di pojoknya. Ruby menggeretnya ke depan lapangan dan Granger menahan tawa. Ruby berbisik pelan,

"Hei, Alu, turuti saja kemauan Kak Miya..."

Ruby lalu kembali ke tempatnya semula. Seluruh lapangan menatap Alucard.

"Maaf kak? Salah saya apa ya?"

Miya menggeleng-geleng dan memijat pelipisnya.

"Saya berekspektasi semua murid untuk mengenakan seragam lengkap sesuai peraturan sekolah. Salah satunya adalah tidak mengenakan jaket di jam pelajaran selain dengan izin guru. Ini baru hari pertama sekolah; mau jadi apa kamu?"

Alucard ciut, bergetar dan melepas jaketnya, melipatnya rapi. Lengan prostetiknya terlihat jelas, membawa keterkejutan ringan.

"Ma-maaf kak. Untuk ke depannya tidak akan saya ulangi lagi," ucap Alucard, masih bergetar ringan.

"Kembali ke barisanmu. Jangan telat di tur keliling sekolah."

***

Alucard kembali ke barisannya,menyelip di belakang. Rombongan kelas X dibagi berdasarkan jurusan, dan itu berarti jurusan Bahasa akan berjalan duluan secara jurusan Bahasa punya jumlah kelas paling sedikit. Melewati kelasnya, Alucard menyelinap masuk dan meletakkan jaketnya di meja Granger, lalu kembali ke barisan.

"Di sini adalah lorong A, di lorong A terdapat ruang kelas kalian, ruang guru, serta ruang Tata Usaha. Lorong A berakhir dengan membelok ke Lorong B dan Lorong C, sekkarang kita akan masuk ke lorong B.

Di sini..."

Alucard sudah malas mendengarkan. Ia yakin tidak akan tersesat di sini. Alucard menghela nafas dan berjalan tanpa niat, seperti kebanyakan murid kelas X lainnya.

"Woi, Granger-"

Granger menoleh. Menurunkan masker putihnya. Granger berbisik.

"Apaan?"

"Gua ngantuk."

Granger menepuk pipi Alucard. Ia lalu melipat tangannya.

"Jangan tidur. Jangan bodoh dan mengulang kesalahanmu. Firasatku soal Kak Miya tidak baik kalau kau mengulangi kebodohanmu lagi."

Kak OSIS! (Miya x Alucard) Unstable UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang