Im Yours - 3

5.7K 360 21
                                    

Suasana restoran Blue's Stars tampak terlihat ramai di malam hari. Terlebih ini adalah malam minggu tempat di mana sejumlah orang menikmati waktu bersantai, kencan, bahkan hangout bersama keluarga serta teman.

Para pelayan terlihat berjalan ke sana-sini. Mereka begitu sibuk baik yang bertugas di depan maupun para koki di belakang.

"Atalie?"

Gadis itu tampak menghentikan kegiatannya mencuci piring. Hari ini adalah giliran dirinya bertugas di belakang.

"Iya Kak?" Atalie menatap wanita memasuki usia 40-an itu dengan senyum ramah.

"Tolong kamu bantu kami di depan, pelanggan makin ramai kami kekurangan pelayan."

"Tapi piring kotornya masih banyak Kak?"

"Oh god! Besok tolong ingatin gue buat cari pegawai baru lagi! Sebenarnya buat masalah ini udah dari beberapa bulan lalu diajuin. Tapi bos keliatan sibuk sama bisnis lain sampe nggak peduli gimana resto mewah ini, masih harus nambah jumlah pegawai lagi. Seenggaknya paling dikit tuh lima atau sepuluh orang. Lama-lama nih rambut kepala gue bisa gugur banyak!" Teriak wanita itu mengusap wajah frustasi. Sesekali dia mengambil napas banyak memastikan dapat mengatasi rasa stres melanda, tepatnya sejak beberapa menit lalu atau setiap restoran mewah ini menghadapi jumlah pelanggan selalu ramai setiap harinya.

Kembali menatap Atalie senyum sebuah senyuman sebenarnya mustahil dapat dia tunjukkan, di saat dirinya sendiri sedang stres menangani kekacauan sedang terjadi.

Sejak kapan? Tentu saja semenjak bos mereka mendatangkan para koki handal, sekali mencicipi hidangan disajikan akan langsung dibuat jatuh cinta. Sehingga dapat mempertahankan para pelanggan setia maupun para pelanggan baru. Baik mereka pelanggan kelas vvip, vip maupun kelas biasa, tetap saja tidak akan mampu untuk tidak mengulang datang ke tempat mewah ini lagi dan lagi.

"C'mon, cantik. Tinggalin bentar habis itu kamu boleh lanjut cuci piring. Mohon pengertiannya karena kamu sangat tahu, bagaimana aku ini terlihat benar frustasi sejak tadi, oke?"

Tidak ingin membuang waktu terlalu banyak Atalie mengelap tangannya lalu ikut keluar. Segera mengambil daftar menu dan berjalan ke arah meja pelanggan yang baru datang.

Atalie melihat ramainya pelanggan di setiap hari-hari tertentu contohnya seperti malam ini.

"Meja nomor tujuh puluh satu belum dilayani," Ucap rekan kerjanya yang lain.

Segera berjalan menghampiri meja yang dimaksud Atalie tersenyum ramah.

"Selamat malam maaf menunggu, silahkan bisa dipilih menunya." Atalie tersenyum meletakkan empat daftar menu kepada pelanggannya.

"Daftar menu satu lagi, cantik."

Atalie menyadari bahwa di meja ini jumlah orangnya tidak sesuai dengan daftar menu dia pegang.

"Maaf dan tunggu sebentar."

Dia bergegas ke arah meja kasir.

"Kenapa?"

"Daftar menu lagi,"

"Ini bawa lebih, dasar ya!" Ucap rekan kerjanya dengan tawa.

Atalie sedikit berlari menghampiri meja nomor 71 itu.

"Maaf menunggu, ini daftar menunya lagi."

"Terima kasih, cantik."

Atalie memilih menunduk sibuk berpikir tugas kuliah harus segera dikumpulkan besok. Sedangkan dia belum mengerjakannya sama sekali.

"Dicatat ya,"

"Iya," Ucap Atalie mengeluarkan buku kecil bersiap untuk mencatat.

"Steak pepper de napoli dua, chicken maryland style satu, beef medallion satu, lalu spaghetti carbonara satu."

Pria berkacamata melanjutkan ucapannya menatap Atalie senyum, "Minumnya, blue ocean satu, coffee shake satu, coffee latte kelo satu, ice coffee ala mee dua."

"Ada lagi menu lain mau dipesan?"

"Tidak, itu saja."

"Baiklah silahkan menunggu, permisi."

Atalie bergegas mengantarkan menu ke rekan kerjanya.

"Gue lelah kali!" Keluh Riska temannya. Merangkul bahu Atalie dan menyandarkan kepala di bahu kiri tersebut.

"Malam ini ramai, jadi kita harus siapin tenaga lebih,"

Riska menatap Atalie senyum, "Gue salut sama lo. Di saat gue banyak ngeluhnya tapi lo keliatan nikmatin kerjaan lo ini."

Mendengar perkataan itu Atalie justru tertawa pelan menatap temannya senyum, sebelum dia kembali lagi menuju pintu depan terlihat ramai lagi pelanggan yang datang.

15 menit dia sibuk melayani menu hingga hidangan di pesan telah siap di antarkan ke setiap meja. Atalie berjalan dengan membawa nampan berisikan menu pesanan pelanggan. Dia tidak bisa membawanya sekaligus, sehingga membutuhkan waktu tiga kali bolak-balik melayani lima meja pelanggan.

"Silahkan dinikmati makanannya, jika ada yang kurang silahkan beri tahu kami." Ucap Atalie dengan wajah menunduk ingin berlalu pergi.

"Tunggu."

Suara tersebut menghentikan langkah kakinya Atalie memutar tubuh, mendongak hanya sekilas sebelum menunduk lagi.

"Kenapa sejak tadi kamu menunduk terus, cantik?"

"Saya memang seperti ini."

"Kami mau kamu angkat wajah sekarang."

Atalie tidak mengerti apa maksud dari perkataan itu namun memilih menuruti.

"Kamu tidak ingin kenalan dengan kami berlima?"

Atalie mengerutkan dahi mulai merasakan bingung sekarang.

"Apa ada menu ingin ditambah?" Dia baru saja bersiap membuka halaman catatan baru.

"Tidak, cantik. Kami bukan membicarakan menu tapi membicarakan tentang kamu."

"Maaf, saya masih banyak pekerjaan di dalam."

"Gila, bro! Pertama kali ada seorang gadis! Dia nggak terpesona sama aura ketampanan seorang Zaky!"

Tawa itu terdengar heboh Atalie mulai merasakan tidak nyaman berdiri di sini.

"Atalie Beverly."

DEG.

➖➖➖

Im Yours ( THE FIRST SERIES )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang