Im Yours - 4

5.2K 325 21
                                    

Merasakan kaget yang tiba-tiba menyerang dirinya, Atalie mengangkat wajah arah mata mencari siapa yang memanggil namanya barusan. Ketika pandangan beradu ke sorot mata tajam dengan ekspresi wajah dingin, Atalie merasakan sekujur tubuhnya tiba-tiba merinding ketakutan.

"Bro! Lo kok bisa tau namanya?! Lengkap dengan panjangan lagi?!"

Keempat pria itu heboh menatap temannya yang memang sejak tadi diam. Dia tidak banyak bicara di saat lainnya sibuk tersenyum bahkan menggoda salah satu pelayan di restoran mewah ini karena begitu cantik.

"Sa, saya — maaf harus permisi."

Tanpa mau menunggu lagi Atalie bergegas pergi. Gadis itu tidak pernah merasakan takut seperti ini tepatnya belum pernah merasakan hal tersebut.

Siapa dia?

Siapa pria asing itu?

Kenapa bisa mengetahui namanya?

Karena rasa takut datang menyerang Atalie kembali fokus melanjutkan mencuci piring. Ini lebih baik dibanding dia harus keluar melayani para pelanggan tidak di saat merasakan rasa ketakutan seperti sekarang.

"Atalie? Muka lo napa jadi pucat gini?"

Salah satu temannya baru akan membantu cuci piring menyadari duluan wajahnya terlihat menahan takut. Tidak ingin menimbulkan rasa khawatir Atalie berusaha menggeleng dan tersenyum.

"Elo baik-baik aja, kan? Tapi muka lo pucat kali?!"

Tangan itu mulai merasakan suhu di keningnya,

"Tapi suhu tubuh lo baik-baik aja, yang lain mana? Gue harus —"

Menahan tangan itu akan beranjak pergi, "Kak aku baik-baik aja sungguh, hanya sedang sedikit merasakan sakit perut tapi udah hilang kok,"

"Tubuh lo nggak panas tapi lo keringat dingin sekarang. Sebaiknya lo istirahat biar gue yang cuci —"

"Nggak Kak maksudku, biar aku aja yang cuci piring sungguh baik-baik aja, nggak lagi merasakan sakit."

Sejenak mata itu menatapnya dengan pandangan tidak yakin sebelum mengalah dia kembali melanjutkan tugasnya menyusun piring-piring sudah kering di lemari. Lalu Atalie fokus melanjutkan tugasnya berusaha menghilangkan ketakutan dirasa. Berharap semua hanya salah dalam artian hal terjadi tadi dia tidak ingin membahasnya lagi.

Pria itu Atalie sama sekali tidak mengenalnya. Pria yang duduk di antara pria-pria dengan pakaian mahal mereka. Dan meja dia layani tadi jelas adalah pelanggan vvip di mana mereka duduk dalam ruangan berdinding kaca. Atalie tidak akan memikirkan hal itu lagi anggap saja tadi hanya sebuah hal aneh bagaimana pria itu dapat mengetahui nama lengkapnya. Dia tidak akan mencoba penasaran memilih melupakan kejadian tadi.

➖➖➖

Menghentikan sejenak kegiatannya sedang sibuk menyalin tugas, sebelum menatap temannya itu tampak terlihat serius bermain ponsel.

"Apa jadinya kalo ada yang liat lo pergi sama cewek tadi?"

Perkataan barusan membuat temannya itu menatapnya tapi dengan pandangan datar.

"Maksud lo?"

"Seorang Maxwell, cowok dengan sejuta pesonanya, cowok yang mampu buat cewek-cewek teriak liatin dia lewat di hadapan mereka. Jadi siapa tuh cewek? Cerita ke teman lo nih yang juga udah berjasa bawa sepedanya tadi, perbaikin, lalu bawa balik ke sang pemilik dengan baik."

"Bukan siapa-siapa."

Mendengar perkataan santai tersebut sontak saja membuat cowok itu tertawa. Beranjak dari posisinya setengah berbaring dia melempar pulpennya ke atas buku lalu duduk manis menatap temannya curiga.

"Gue sangat tau lo! Cepat cerita ke gue siapa tuh cewek? Walau sebenarnya gue dikit tau tentang dia, karna para mahasiswa baru ramai dekatin dia. Jadi ayo cerita aja lo dan cewek itu kayaknya lagi jalin suatu hubungan?"

"Kalo lo udah tau siapa dia, tapi napa masih usaha cari tau lewat gue? Cepat lo salin jawaban dari tugas itu atau pilih gue —"

"Oke! Dasar cuek lo, bagi info dikit aja lo tertutup kali orangnya, gue bakal cari tau sendiri gue yakin lo pasti ada sesuatu sama cewek itu. Karna kalo nggak lo nggak mungkin susah payah lakuin hal-hal kayak tadi. Ngomong keliatan ramah, nolongin dia bahkan anterin pulang itu sama kali bukan lo. Tuh cewek cantik gue belum tau banyak tentang dia selain namanya Atalie Beverly, dia salah satu dari sekian banyak mahasiswa kampus kita raih beasiswa, oh! Jangan lupain ini kalo kabarnya dia berasal dari panti asuhan."

➖➖➖

Im Yours ( THE FIRST SERIES )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang