"Ku panjatkan doaku untuk tuhan, mohon agar aku di berikan kesempatan untuk terus menikmati hidupku yang singkat..."
.
.
.
.
"Kapalnya melanju tak menentu, kadang cepat kadang lambat. Ini aneh sekali..""Hey sudah, jangan di pikirkan. Mungkin hanya perasaanmu saja."
"Entahlah, perasaan ku menjadi tak enak."
Jisung merangkul bahu Felix, lalu mengajaknya kembali berkeliling sembari mengobrol sejenak.
"Kau hanya terlalu pesimis. Ingat, kita akan liburan, jangan berlaku seperti itu."
Felix membuang nafas kasar. "Baiklah, baiklah.."
Keduanya terus berkeliling kapal, sesekali mereka berdecak kagum dengan pemandangan laut sekitar.
"Permisi.."
Felix dan Jisung yang saat itu tengah asik bersenda gurau, tiba-tiba saja merasa ada tepukan dan suara yang memanggil keduanya.
"Ya? Ada apa nona?" Tanya Jisung Sopan.
"Maaf, apa boleh aku meminta bantuanmu untuk memfotoku bersama teman-teman ku?" Pinta gadis itu disertai wajah malu-malunya.
Jisung dan Felix saling pandang sebentar, lalu setelahnya mereka tersenyum ramah pada sang gadis itu.
"Tentu boleh." Ucap Felix.
"Ah, terimakasih banyak."
Gadis itu menyerahkan kameranya pada Felix, kini mereka mulai berpose ketika Felix mulai mengarahkan kameranya.
Sekiranya sudah ada 5 foto yang sudah Felix ambil, dan hasilnya lumayan bagus.
"Wah, sekali lagi terimakasih. Maaf merepotkan."
"Ahaha, tak apa."
"Kalau begitu kami permisi."
Para gadis itu mulai melenggang pergi dari sana, sepertinya hendak mencari tempat foto lainnya.
"Wah, cantiknya.."
Jisung yang mendengar gumaman kecil yang berasal dari Felix, lalu menoleh padanya.
"Hm? Siapa yang cantik? Aku?"
"Bukan bodoh! Gadis yang tadi...dia cantik."
"Aaa..begitu." satu senyuman jahil muncul di wajah Jisung. "YAK! NONA BERGAUN BIRU! FELIX BILANG KATANYA KAU CAN—Mmmpphht!!"
Felix buru-buru membekap mulut Jisung yang seenaknya saja berseru seperti tadi.
Membuat dirinya malu saja di lihat oleh banyak orang.
"Kau gila ya?! Untuk apa berteriak seperti tadi, hah?! Mau membuatku malu?"
"Apa?! Aku hanya ingin membantumu mengungkapkan perasaan mu pada gadis tadi!"
"Aish! Menyebalkan!"
"Yak! Han Felix!"
Jisung mulai mengejar Felix yang tiba-tiba saja pergi.
Namun tiba-tiba dirinya merasa seperti kapalnya terasa sedikit berguncang.
"A-apa itu?" Ini Felix yang bertanya, karna sepertinya bukan hanya Jisung yang merasakan guncangan tadi.
"Kau merasakannya juga, Lix?"
Lalu tak lama, mereka bisa melihat beberapa penumpang kapal lainnya juga seperti terlihat agak panik karena guncangan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[The Day All Of Them Disappear]✅
Fanfiction[Date: 16.04.2014] "Ketika kau harus berhadapan dengan takdir yang mengerikan." -Base on true story-