-1-

32 5 0
                                    

Pagi ini Niko berangkat sekolah sendiri. Berjalan kaki melewati jalanan pagi yang sunyi dan dingin. Sambil berjalan, ia meminum sekotak susu Vanilla favoritnya.

Busssssshhhh...

Hembusan angin karna lintasan sebuah mobil membuat Niko tersenyum miris. Itu adalah mobil ayahnya, dan didalam sana terdapat Glenn, sang kakak.

Semenjak ibu mereka meninggal. Derril, ayahnya beralih memusatkan perhatian pada anak sulungnya, Glenn. Dan Niko selalu dinomor duakan.

Saat sudah sampai didepan gerbang sekolah, ia melihat Glenn yang menunggunya. "Ayo bareng" ajak Glenn. Dan akhirnya mereka berdua masuk ke sekolah dan menuju kelas nya masing-masing. Niko berbeda satu tingkat dengan Glenn dan tak banyak yang tahu bahwa mereka berdua adalah kakak beradik. Mengingat Glenn adalah salah satu most wanted di sekolah ini setelah Marsell. Teman seangkatan Glenn.

"Nik, tau gak!" ucap Iqbal histeris pada Niko yang baru saja bernafas setelah mendaratkan bokongnya pada kursi.

"Apaan"

"Kelas sebelah ada murid baru, cewek. Cantik banget kayak..." ucapan Iqbal terhenti sejenak mengingat mirip siapa murid baru dikelas sebelah itu.

Niko menatap Iqbal jengah

"Ah lupa gue! Mirip artis pokoknya" antusias Iqbal.

"Terus gue harus gimana?" Niko memasang earphone pada kedua telinganya dan menyetel musik favoritnya.

"Ayo kenalan sana, jangan jomblo mulu" ajak Iqbal sambil membawa Niko ke kelas sebelah. Baru sampai didepan pintu kelasnya sendiri ia sudah melihat rombongan Marsell dan Glenn yang sudah lebih dulu mengajukan diri untuk berkenalan dengan siswi baru itu.

"Yah mana sempat keburu ditikung kak Marsell" ucap Iqbal yang menarik kembali Niko kedalam kelas. Namun Niko malah duduk didepan kelasnya dengan earphone yang masih menyumpal telinga. Iqbal mengabaikan Niko yang juga menyuruhnya duduk disitu, ia lebih memilih masuk kedalam kelas dan memalak makanan siswi perempuan.

Niko menatap Glenn yang ikut menggoda dan berkenalan dengan siswi baru itu. Mereka sempat kontak mata sekitar tiga menit hingga intruksi Marsell membuat keduanya awkward. Rombongan Marsel dan Glenn sudah kembali ke kelasnya dan sisa lah perempuan yang Niko yakini adalah siswi baru populer itu.

"Hai" tanpa Niko sadari, siswi itu sudah duduk disampingnya sambil melihat buku apa yang sedang dibacanya.

Niko tak membalas sapaan gadis itu, ia hanya mengangguk dan kembali fokus pada buku nya.

"Nama lo siapa?" ucap gadis itu lagi

Iqbal yang kebetulan membuang sampah kedepan kelas melihat Niko yang mengacuhkan siswi baru disebelahnya.

"Namanya Niko, katanya dia suka sama lo" ucap Iqbal pada siswi itu. Lalu langsung bergegas masuk kelas setelah ditatap tajam oleh Niko.

"Hai Niko, kenalin gue Nada" uluran tangan Nada cukup lama diabaikan Niko hingga akhirnya uluran tangan sepihak itu berubah menjadi jabatan tangan yang erat.

"Salam kenal" ucap Niko

Nada tersenyum senang "Kalau boleh, Nada mau minta nomor whatsapp Niko" ia mengulurkan handphone nya pada Niko. Niko mengetikkan beberapa digit nomor disana dan mengembalikkan nya kepada Nada.

"Makasih. Nada ke kelas dulu ya" Nada beranjak dan pergi menuju ke kelasnya.

Dan tanpa disadari, Niko sedikit tersenyum tipis. Hanya sedikit. Ia masuk ke dalam kelas dan mulai meletakkan kepala nya pada meja, bersiap untuk tidur.

[2] SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang