-3-

21 2 0
                                    

"Lo dari tadi dengerin cerita gue gak sih?"

Iqbal menghela nafasnya sebentar, ia diam bukan karna tidak mendengarkan cerita gadis didepannya ini. Tapi karna bingung dan sedikit kaget oleh pernyataan eh atau pertanyaan yang awalnya dilontarkan gadis itu beberapa menit yang lalu.

"Niko udah punya pacar. Kok lo gak bilang dari awal sih?"

Iqbal tentu kaget mendengar hal itu. Sudah 2 tahun ia dan Niko bersahabat, tapi lelaki itu selalu menutup rapat identitas seseorang yang sangat berarti baginya di masalalu.

"Gue gak tau Na, dia gak cerita ke gue" jawab Iqbal.

Gadis itu mengerucutkan bibirnya, ia kesal karna belum setengah jalan ia berhasil mendapatkan Niko, eh dia malah mengetahui hal yang tak mengennakan.

"Apa gue nyerah aja ya Bal?"

"Heh apa-apaan, gue jitak pala lo" protes Iqbal

"Ya kan dia punya pacar Bal, gue gak mau di cap sebagai PHO ya"

"Enggak Na, selama janur kuning belum melengkung lo masih bisa deketin Niko"

Gadis itu akhirnya tersenyum lagi, merasa optimis oleh ucapan Iqbal barusan. Ia pun beranjak dari kursi perpustakaan itu dan melambaikan tangan tanda selamat tinggal pada Iqbal.

"Mau kemana lo?" tanya Iqbal

"Mau ngasih susu pisang dulu ke Niko, babay!"

***

"Lo yang punya pabrik susu pisang?"

Nada menggeleng. Lalu Niko melihat lagi susu pisang yang sudah ada ditangannya itu.

"Lo ngapain tiap hari ngasih gue susu pisang?"

"Ah Niko gak pengertian banget. Susu pisang itu bagus buat kesehatan tau" ucap Nada

"Dih, sok tau banget"

"Bikin kita tidur lebih cepat. Karna kandungan susu akan merangsang hormon melatonin yang bikin tubuh kita ngantuk"

"Niko kan suka begadang, gak baik. Jadi minum nya tiap malam biar gak begadang lagi" tambahnya.

Niko terkesiap mendengar penjelasan Nada yang panjang lebar itu. Dari mana gadis itu tau kalau dia suka begadang?

"Tiap malam gue kebangun terus buka kontaknya Niko, eh masih online. Ngapain coba online jam segitu, kayak ada yang ngechat aja" sahut Nada seakan menjawab batin Niko.

"Lupa matiin data seluler terus gue ketiduran" elaknya.

"Tapi di sosmed lain juga aktif"

Skakmat. Niko tak bisa menjawab apa-apa lagi. Memang kenyataan nya dia rela berjam jam didepan layar handphone nya hanya untuk mencari keberadaan gadis masalalu itu. Dia sudah berusaha namun tak ada titik terangnya sampai saat ini. Itulah salah satu faktor begadangnya setiap hari.

"Niko udah makan?" tanya Nada

Niko menggeleng. Dan sedetik kemudian ia diajak Nada untuk kesuatu tempat. Tempat kesukaan nya.

"Niko bisa makan sayur?" dan lagi-lagi dijawab gelengan oleh Niko.

Tak lama seorang pelayan datang membawa dua mangkok mie hijau untuk mereka. "Hehe, tapi udah kepesen yang sayur. Maaf ya Niko"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[2] SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang