12- Lelah mencinta

571 50 35
                                    

"Mencintai seseorang dengan tulus hingga berada di titik lelah yang amat lelah karena tidak pernah ada cinta, kasih sayang dan kepedulian. Pada akhirnya, ketulusan lah yang membawaku untuk pergi."

- Albilla Amata Aurora


"Billa akan berhenti kalau itu buat Kak Davon bahagia." Lanjut Albilla.

Davon diam menggelengkan kepalanya.

"Billa punya perasaan kak, Billa juga mau dicintai. Selama ini terlalu sakit bagi Billa mencintai sendirian." Ucap Albilla menghapus air matanya.

"Ngga Bil." Ucap Davon menggelengkan kepalanya.

"Billa ngga bisa bertahan untuk orang yang ngga cinta sama Billa, Kak." Ucap Albilla dengan air mata yang mengalir deras.

Davon memejamkan matanya sejenak mendengar ucapan Albilla yang menggetarkan hatinya.

"Selama ini Billa selalu menunggu Kak Davon mencintai Billa. Tapi ternyata Kak Davon ngga bisa mencintai Billa. Kak Davon sekarang punya pacar jadi untuk apa Billa masih berjuang?" Ucap Albilla dengan suara seraknya.

"Billa jangan ngomong gitu aku--"

"Stop Kak, Billa mau sendiri. Kak Davon keluar dari kamar Billa!" Ucap Albilla. Davon hanya diam tak melakukan apa yang dikatakan oleh Albilla.

"KELUAR!" Ucap Albilla dengan keras.

Davon berjalan ke arah pintu, namun ia berhenti di hadapan Albilla.

"Tatap aku Bil." Ucap Davon. Albilla menatap ke arah lain.

"Ngga ada yang perlu dibicarain lagi Kak." Ucap Albilla menatap tajam Davon.

"Keluar!" Ucap Albilla dengan tegas.

Davon menatap penuh permohonan. Ia lebih mendekat ke arah Albilla yang tidak menatapnya. Davon menggenggam kedua tangan Albilla, Albilla ingin melepaskan genggaman tangan itu namun Davon memegangnya dengan erat.

Albilla mendongakkan kepalanya menatap wajah Davon.

Cup

Albilla memejamkan matanya ketika Davon mencium keningnya lembut.

"Maaf. Aku akan keluar, kamu istirahat ya." Ucap Davon mengusap rambut Albilla kemudian keluar dari kamar gadis itu.

Tubuh Albilla terjatuh di lantai dan terisak.

"Hiks.... Hiks...."

"Kenapa kayak gini hiks.... Hiks.... Billa salah apa? Billa kira ketulusan cinta Billa membuat Kak Davon cinta sama Billa tapi hiks.... Hiks...."

Albilla menangis tersedu-sedu. Ia berdiri dan berjalan tertatih-tatih menuju ranjangnya. Albilla menjatuhkan tubuhnya di ranjang, menelungkupkan badannya dan menenggelamkan wajahnya di bantal agar isakannya tidak terdengar sampai ke luar.

*****

BRAK

Davon menutup pintu kamarnya dengan keras.

"SIAL."

BRAK BRAK

Davon menjatuhkan semua barang-barang yang berada di kamarnya.

"ARGGHHHHH KENAPA? AKU NGGA AKAN NGELEPASIN KAMU BILLA. AKU NGGA AKAN NGEBIARIN KAMU GITU AJA. AKU NGGA AKAN SANGGUP KALAU KAMU BERHENTI SAMPAI DI SINI." Ucap Davon menatap ke arah cermin. Dirinya terlihat sangat kacau.

"Bagaimana aku bisa memilih antara cinta dan janji?" Ucap Davon penuh frustrasi.

*****

DavAlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang