"The Mafia"

47 3 0
                                    

"Hey man" tegur Maleek begitu nada ponselnya tersambung. Tidak ada respon.

Namun sambungan telepon itu tidak diputus. Dengan sabar Maleek menunggu. Sepuluh detik berlalu penuh keheningan. Akhirnya...

"Yep" jawab seorang pria diujung sana sekenanya setelah sekian lama terdiam.

"ASSHOLE!!!" timpal seseorang dibelakang pria itu.

Kemungkinan Ismael. Suaranya terdengar cukup jelas karena menggunakan speaker phone. Maleek menahan senyum. Namun ia tidak menanggapinya.

"I need your help" sambung Maleek kemudian.

"After all you've done to us?!" ujar seorang pria diujung sana dengan nada agak keras.

Mungkin Enver. Atau Bogdan. Entahlah. Pastinya bukan Dukagjin yang tidak pernah mengeluarkan sepatah katapun selama ini.

"I said I'm sorry..." kata Maleek pendek. Tidak terdengar jawaban. "Guys..." ujar Maleek.

"No!" ujar pria itu singkat dan hendak menutup telepon.

"The Triad will pay you big" jawab Maleek cepat.

Diam cukup lama.

"Ardjan?" panggil Maleek. Tidak ada respon. Namun Maleek masih menunggu. Ia yakin mereka akan membantu.

"I'm listening..." jawab Ardjan dingin.

Maleek kemudian menjelaskan bahwa ia diinformasikan jika Alex menghilang bagai ditelan bumi di Hong Kong. Ia tidak muncul saat hendak bertemu salah satu petinggi Triad yang bernama Ang Bun. Prediksi Maleek, Alex disandera karena mengetahui informasi super penting tentang pembunuhan Edward Lauw, seorang taipan yang dilindungi Triad.

"Why don't they free him by themselves?" tanya Ardjan disisi sana.

"The Triads have an agreement that forbid a raid without a clear cause" terang Maleek. Ang Bun needs us to find the cause. His team will help us to free the hostage once they got proof" jelas Maleek.

Ardjan kembali diam.

"Why not police?" tanya Ardjan setelah beberapa lama.

"Might already been on the kidnapper's side" jawab Maleek. Ardjan terdiam diujung sana.

"So what's the plan?" ujarnya kemudian.

Maleek menarik napas dalam. Pikirannya melayang ke ide yang sudah dikemasnya seharian ini. Ide yang berasal ketika ia dan keluarganya membebaskan sepupu mereka yang ditahan tentara FSA.

Ang Bun saat ini akan mencari informasi keberadaan Alex dengan melacak nomor ponselnya. Itu perkara gampang. Setelah lokasi diketahui maka tim akan mencari keberadaan Alex kemudian mengevakuasinya dengan bantuan tim Ang Bun. Itu masih gampang.

Mungkin akan terjadi aksi kekerasan karena dua gangsters akan beradu. Tapi ini masih normal. Tim sudah terlatih. Namun masalah bisa runyam ketika penyekapan dilakukan ditempat umum alias hotel. Ini tidak gampang. Akan banyak korban jika terjadi pertempuran didalam hotel. Saat itulah ide Maleek akan digunakan.

Bermain drama.

"If that Argo's ideas costed us, I will kill you with my bare hands" seloroh Ismael kesal terdengar diujung sana.

"What Argo movie?" ujar Maleek berlagak bodoh.

"Who said movie?" jawab Ismael cepat diujung sana.

"Who said movie?" jawab Ismael cepat diujung sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang Pengacara "Triad"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang