"You're not my Dad"

43 4 0
                                    

"Why?" sergah Alex menatap tajam ke mata Angel.

Wanita itu masih terus menodongkan pistolnya. Tatapannya sangat dingin walau sembab karena air mata. Kekuatan wanita yang tersakiti memang menakjubkan. Alex jadi bergidik sendiri.

"Her greed leads to my father's death" lirihnya.

"He's not...he wasn't..." potong Alex namun bingung meneruskan kata-katanya.

"Edward wasn't..." kalimat itu kembali terputus.

'I'm your freakin' dad for God sake' batin Alex. Tapi ia tahu sekarang bukan saat yang tepat untuk memberikan pelajaran sejarah. Lagipula apa untungnya.

"The sperm name was Johnny..." gumam Angel hampir tak terdengar.

"He was just a thug "wanna be rich" from Kelapa Gading" ungkap Angel menatap Alex dengan tatapan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"He was just a thug "wanna be rich" from Kelapa Gading" ungkap Angel menatap Alex dengan tatapan kosong.

Alex mengerjapkan matanya.

Maksudnya? batin Alex.

Semuanya membingungkan hari ini. Ia tidak tahu apakah masih sanggup menerima hal yang lebih mengejutkan lagi.

"My real father, my daddy, Papiku satu-satunya adalah Edward Lauw" bisik Angel menunduk. Air mata Angel kembali mengalir. Membayangkan sang ayah yang pergi secara tragis.

Mata Alex terbelalak lebar.

"I'm not his dad?" pikir Alex bingung.

"..and yes. You're not my father" jawab Angel seakan menjawab kebingungan Alex.

Kemudian ia mengatakan bahwa Alex hanya diperalat ibunya untuk survive dari kondisi keuangan. Johnny kabur meninggalkannya. Padahal Vivian sedang mengandung Angel saat itu. Namun kerakusan ibunya membuat ia ingin menguasai seluruh harta Edward. Seorang pria yang menyelamatkan dan mencintai mereka setulus hati. Kerakusan sang ibu yang bahkan mengorbankan anaknya sendiri.

"How did you know it was Jaden who killed Edward?" tanya Alex sambil menatap kepala Jaden yang sudah tidak berbentuk lagi.

Ruangan itu sangat berbau anyir. Darah merah nampak mengalir dimana-mana. Sepatu Alex pun tergenang oleh darah. Seperti banjir darah.

"Because Vivian got the hitman's contact from Jaden" lirih Robert dengan kepala terkulai ke depan.

Plester yang menempel dibibirnya nampak copot sebagian karena ia berkali-kali muntah. Tubuhnya juga terlihat lemas. Pria itu memang terlihat pintar. Walau dalam kondisi yang tidak memungkinkan namun tetap bisa membaca situasi. Padahal kondisi mentalnya pun sudah sangat kepayahan.

Jaden melakukan kesalahan. Dia memberikan kontak pembunuh bayaran itu kepada Vivian yang diminta Angel untuk membunuh Alex dan Sulaiman.

Angel mengangguk. Semua ini terjadi diluar perkiraan. Ternyata yang menyuruh Cimenk membunuh ayahnya itu adalah Mr. Lee. Kontak yang sama untuk membunuh Alex. Kontak yang didapatkan Vivian dari Jaden. Akhirnya Angel gelap mata dan membunuh mereka semua. Termasuk Robert.

Tidak ada lagi yang bisa diselamatkan. Setidaknya sekarang Angel bisa menguasai seluruh harta ayahnya bersama Justine, anak satu-satunya.

Sang Pengacara "Triad"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang