Epilog Part. 1

108 13 0
                                    


-Bagian yang disembunyikan dari Taehyung-

Hari yang selalu diinginkan Yoongi, cerah dengan awan colombus yang berjalan perlahan terbawa angin menuju arah barat. Matahari yang tampak terik namun tidak sengaja tertutup semu awan itu. Tak kala akhir-akhir ini ia selalu mendapati hujan walaupun di siang hari.

"Yoongi-ah, barang-barang dikamar mu sudah di letakan semua, sebaiknya bereskan saja. Ibu akan mengatur kurir di ruang tamu"

Hari yang selalu Yoongi lakukan, tidak jarang ia berpindah dari tempat ketempat lain hanya untuk menghindari sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Dan kali ini ia terpaksa kembali ke kota tempat tinggalnya beberapa tahun yang lalu.

"Kamarnya lumayan" senyum Yoongi mengembang begitu tangannya sigap membuka beberapa kotak berisikan buku-buku pelajarannya. Diliriknya jam dinding diatas jendela berukuran sedang disampingnya, angin tipis yang meniup gorden berwarna putih tampak menyejukkan. Yoongi suka cuaca hari ini.

Dari balik jendela, ia dapat melihat sebuah rumah yang lebih sederhana dibanding miliknya, rumah dengan pintu kayu berwarna coklat termakan usia. Tanpa sengaja ia kembali mengingat salah satu perdebatannya dengan sang ibu. Tepat beberapa hari sebelum mereka pindah; mengenai keinginannya untuk pindah bersebelahan dengan rumah tua itu, Yoongi begitu keras kepala, sampai sang ibu tidak bisa menolak permintaannya dan berusaha keras mendapatkan rumah ini.

Beruntung, pemilik rumah sebelumnya menjual rumah karena harus tinggal di desa bersama orang tuanya yang sedang sakit.

Walau sebenarnya ada alasan tertentu mengapa Yoongi bersikeras menempati rumah ini.

"Hyeong!"

Masa lalu yang tanpa aba-aba terlintas di benak Yoongi melebur ketika terdengar suara tak asing memanggilnya begitu dekat. Ia menoleh untuk mencari sumber suara.

"Akhirnya hyeong pindah kesini juga, sesuai permintaanku"

Dan Yoongi menemukan kembali senyum yang sama seperti sebelum ia menginjakan kaki di rumah ini. Senyum dengan eye smile begitu dirindukan. Pemuda pemilik senyum itu mendekati Yoongi, ikut melirik rumah tua di balik jendela sambil merasakan angin sepoi yang menembus tubuhnya.

"Jika terjadi sesuatu dengan Taehyung hyeong, aku akan segera datang padamu" kedua mata segaris itu kembali menyipit, bersamaan dengan garis bibir yang terkulai sempurna.

"Aku ini bukan bodyguard Taehyung, kau tau! Jangan menyuruhku ini dan itu" jawab Yoongi. Tangannya mulai kembali sibuk membereskan beberapa barang didalam kardus. "Jika kau mau balas budi, bantu aku membereskan ini, Jimin ssi!"

"Hyeong! Aku ingin membantumu tapi lihat!" Tangan Jimin menembus semua benda yang dipegangnya, "aku tidak bisa menyentuh barang-barang mu" lanjut Jimin meyakinkan, walau Yoongi tau itu hal yang mustahil bahkan jika ia menyuruhnya untuk membantu.

"Kapan kau akan bertemu kakakku, hyeong? Dia harus tau kau pindah ke sini"

"Kau diam saja dan tunggu! Aku ak--" Omelan Yoongi terputus tak kala mendengar suara ibunya memanggil dari lantai satu. Ia segera meletakan jari telunjuk di bibir guna mengisyaratkan Jimin untuk diam dan berjalan menuju panggilan itu.

"Bisa kau bantu mengangkat ini? Para kurir sedang sibuk memindahkan barang di kamar ibu" menunjuk lemari berukuran sedang dengan kedua bola mata, karena tangannya kini sibuk mengambil ancang-ancang agar Yoongi segera menghampiri dan membantu nya.

"Letakan disini!" Ucap ibu Yoongi sebelum meletakan lemari itu di tempat yang diinginkan, helaan nafas dari keduanya terdengar bersamaan, membuat tawa dari mereka terdengar walau ditengah kelelahan. "Aku harap dirumah ini tidak ada yang mengganggumu lagi, Yoongi-ah" sang ibu menyeka sedikit keringat didahi yang tersirat ke kawatiran. Yoongi paham, seorang ibu hanya ingin yang terbaik untuk anaknya. Namun ia sendiri tidak bisa memberitahu bahwa gangguan itu kali ini adalah hal yang membuatnya menetapkan hati untuk pindah ke rumah ini.

Ia akan memberitahukannya nanti. Setelah Taehyung bisa kembali hidup tanpa Jimin. Bisa kembali menerima sesuatu berharga yang tiba-tiba diambil darinya. Karena hanya dia yang dapat membantunya.

Karena hanya dia yang dapat melihat Jimin.

...

[END] Come Back Home 2; kth-pjm-mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang