3 - Coffee tea and you.

12 4 2
                                    

.
.
.

     Raut wajah merengut sangat terlihat jelas saat ini, sang pemilik kendaraan sedari tadi hanya memperhatikan, sesekali tatapan mematikkan tertuju padanya saat tertangkap basah sedang memperhatikan si gadis.

"Kei kena.."
"Apa?"

     Gelengan spontan sebagai respon, ia terlalu takut untuk melanjutkan pertanyaan. Sementara suasananya terasa sangat canggung, mungkin hanya bagi si lelaki, buktinya sang gadis hanya diam memperhatikkan jalan di sekitarnya. Motor hitam terus melaju melewati jalan menuju suatu tempat yang setiap jam 12 lewat mereka harus datangi.

COFFEE TEA AND YOU

     Mereka sampai kesebuah cafe kecil, memang nama yang agak aneh untuk sebuah cafe dengan adanya penambahan kata 'YOU' , pemilik bilang ia menargetkan pasar untuk anak muda dengan menyediakan menu coffee dan tea, lalu untuk kata 'YOU' ia percaya bahwa minuman favorit akan lebih special jika saat minum ditemani dengan orang yang juga special. Pemilik cafe juga memberikan hadiah khusus untuk tiap orang yang berkunjung ke cafenya dan berhasil menjadi pasangan kekasih dengan memberi 2 cup latte sebagai ucapan selamat, ide unik ini terinspirasi dari kisahnya dan juga sang istri yang berawal dari pertemuan di sebuah cafe.

Kembali ke 2 orang insan yang saat ini terlihat sedang mempersiapkan diri untuk melayani pembeli, ya mereka bekerja parttime di cafe ini terhitung dari jam 1 siang sampai jam 6 sore.

'Keiya'

Dipakailah nametag sebagai tanda pengenal, Keiya baru bekerja selama 4 bulan jadi ia harus tetap memakai nametag sampai 6 bulan lamanya, itu adalah salah satu peraturan disini. Ngomong-ngomong soal tadi mengapa Keiya datang dengan diantar. Sebenarnya jarak tempat tinggalnya dengan cafe hanya setengah jam jika menaiki kendaraan umum, tetapi lelaki keras kepala disamping yang sedari tadi memperhatikkannya ini sangat susah untuk dibantah, semenjak mulai bekerja disini lelaki itu terus saja berusaha mendekatinya, ia bahkan pernah berterus terang menyatakan perasaan yang tentunya langsung ditolak oleh gadis cantik itu, Keiya merasa itu terlalu terburu-buru, lebih tepatnya ia belum siap untuk berkomitmen dengan siapapun, tetapi lelaki itu tak pantang menyerah. Kalau boleh jujur selain tampan lelaki itu juga punya nilai plus, ia gigih, pekerja keras dan juga baik, setiap pulang dari cafe biasanya lelaki itu akan mengajak Keiya membeli makan, ia harus memastikkan bahwa Keiya tak melupakan makan malamnya.

TING!!!

Bunyi lonceng yang menandakan kedatangan pelanggan berhasil membuat mereka menoleh
"Kau tunggu disini, biar aku yang melayani" senyum ramah terukir diwajah tampannya, ia langsung bergegas menuju pelanggan pertama hari ini tanpa menunggu persetujuan Keiya.
"Dasar" senyum dan gelengan sekilas diberikan. Aneh rasanya lelaki itu ramah sekali jika dengannya, berbanding terbalik jika berhadapan dengan salah satu temannya, Miera. Ngomong-ngomong dimana Miera, anak itu belum juga terlihat. Tak ada salahnya jika Keiya menghubunginya sekarang.

Keiya

Ra, kau baik? Hari ini ke cafe?

13.27


Miera

Ahh maaf Kei aku tak mengabari, badanku agak kurang sehat, aku sudah menghubungi bos dan meminta izin tak bisa masuk hari ini.

13.29

Keiya

Lagi? Nanti sepulang kerja aku akan kesana, kau mau titip sesuatu?

13.30


Miera

Ehh.. Tidak usah, itu sangat merepotkan, aku akan beristirahat saja, besok pasti sudah sembuh.

13.30

Keiya

Ohh baik, selamat istirahat, cepatlah sembuh.

13.31

Miera

Pasti! Semangat untuk hari ini, see u next time.

13.33

Pesan yang dikirim berbanding terbalik dengan niat Keiya saat ini, ia berniat untuk tetap berkunjung ke rumah Miera, ia juga penasaran selama mengenal gadis itu, belum sama sekali ia mengunjungi rumahnya, kali ini ia akan berkunjung tanpa mengabari sekaligus akan memberi kejutan untuk Miera, tapi tenang saja walaupun Keiya tak pernah berkunjung ia pernah tak sengaja mengetahui alamat rumahnya saat Miera lupa membawa dompet, karena sehabis pulang dari cafe ia tergesa-gesa seperti ada urusan yang penting saat itu. Bukan bermaksud lancang, Keiya hanya berniat mengetahui pemilik dompet dan hendak mengembalikan, namun setelah mendapat kabar bahwa dompetnya tertinggal, Miera malah kembali ke cafe untuk mengambil sendiri.

'Hmm kira-kira ku bawakan makanan apa ya'

.
.
.

Seorang lelaki berperawakan tinggi, wajah yang terbilang tampan dengan alis tebal dan hidung mancungnya, kini sedang menjadi pusat perhatian. Ia berjalan santai sambil tetap mendengarkan lagu dari headset hitam yang bertengger ditelinga, seakan tak peduli dengan sekitar.

Langkahnya tertuju pada rumah bercat cokelat. Memasuki rumah tersebut sambil membawa beberapa kantung belanja.

Menghempaskan tubuh nyaman ke sofa ruang tamu, diambilnya sekaleng minuman soda tak lupa dengan keripik kentang dalam kantung belanja tadi, kemudian menyalakan tv, memutuskan untuk menikmati waktu senggangnya. Ia tadinya berniat untuk bermalas-malasan hari ini tapi semua sirna ketika tiba-tiba ide menarik terlintas, ia mempunyai rencana yang tak biasa.








Bersambung . . .
.
.
.

Aku kembali, semoga kalian suka part kali ini, maaf karena nama cafenya agak aneh🙏😭 semoga kalian bisa nebak-nebak juga ya siapa laki-laki yang lagi santai disofa tadi wkwk. Tolong tinggalkan vote dan comment^^ terima kasih❣

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNTRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang