III

571 137 9
                                    

Makasi banyak untuk para readers yang udah nyempatin waktu buat baca dan ngasi vote juga komen❣️



















Tim UKS POV

Mereka bergegas menuju ruang UKS yang berada di ujung lantai dua. Setelah turun dari rooftop Mereke langsung berlari ke kiri melewati koridor ruang ekskul, kelas kelas terlihat sepi dan sedikit kacau, mungkin karna saat kejadian sedang ada festival sekolah jadi memang tidak banyak orang di lantai tiga ini.

"Hyung... Jangan gegabah, pelan pelan aja, takutnya kita lari terus nanti tiba tiba ketemu mereka ga bisa ngelak, kita emang bisa ngelawan, tapi lebih baik menghindar Hyung..." Pinta Beomgyu ke Jaehyun.

Permintaan Beomgyu pun diterima Jaehyun, mereka berjalan perlahan melalui lorong kelas yang sepi, benar benar sepi.

"Kok bisa sepi banget gini ya? Paling nggak kan yang kemarin Sampe gedor gedor pintu rooftop harusnya ada yang nyisa di lantai tiga?" Heran Jaemin.

Saat mereka sedang berjalan perlahan tiba tiba ada segerombolan zombie yang berjalan melintasi ujung lorong, sontak mereka langsung kaget dan memasuki ruangan terdekat dan mengunci pintu. Lalu mereka segera menjauh dari pintu.

"Ya ampun jantung ya ampun jantung..." Soobin menegang dadanya sambil berusaha menenangkan jantungnya yang berdetak kencang.

"Kita punya ekskul senjata?" Tanya Haechan yang sedang berdiri didepan sebuah lemari besar.

Jaehyun melihat sekeliling, ruangan ini cukup luas, Jaehyun tau ini ruangan kelas tembak indor, terlihat dari target target yang berjejer rapi di ujung ruangan.

"Kita punya ekskul tembak Chan... Kenapa?" Tanya Jaehyun balik, dia mendatangi Haechan yang terlihat masih memandangi lemari dengan tatapan yang aneh. Begitu melihat apa yang dilihat Haechan Jaehyun ikut terperangah.

"Kenapa bisa ada disini?" Heran Jaehyun.

Jika diruangan tembak ada pistol itu wajar, tapi bagaimana dengan benda tajam seperti katana, pedang, pisau, kapak, bahkan ada shuriken juga panahan? Klub Panahan punya ruangan sendiri, kenapa malah nyasar ke ruangan tembak? Pikir Jaehyun.

"Hyung..." Haechan nunjukin secarik kertas yang dia temuin didalam lemari.

"Mereka peka sama suara, jadi aku ga sediain senjata api, mereka ribut. Semoga berguna." Jaehyun membaca isi kertas itu. Ada seseorang yang sudah mempersiapkan senjata untuk bencana ini.

"Ada yang tau soal bencana ini... Siapa?" Tanya Soobin.

"Kemungkinan dia anak seorang ilmuan atau apalah gitu yang kerjaannya bisa bikin virus gini, biasanya sih gitu." Jawab Beomgyu.

"Juga orang yang punya koneksi sama penjual senjata, ngumpulin senjata tajam sebanyak ini ga mudah..." Sambung Renjun.

"Tapi mungkin juga dia anggota klub ini karna dia punya akses masuk." Jaemin ikut menebak siapa penyedia semua senjata ini.

"Bisa jadi sih Hyung... Tapi ada juga kemungkinan dia naruh senjatanya disini karna ruangan ini aman. Tingkat keamanan ruang tembak indor ini lebih dari yang lain, karna ini dipakai buat latihan senjata." Jelas Beomgyu.

Jaehyun gak salah, Renjun sama Beomgyu emang pinter dan cocok buat digabung. Petunjuk ini ditemuin sama orang yang tepat.





























































"Yeonjun awas!"

Mendengar teriakan Jeno, Yeonjun langsung menghindar, lalu dengan cepat Jeno menancapkan besinya kekepala zombie yang hampir menggigit Yeonjun.

Berbeda dengan tim UKS, benar saja tim kantin jauh lebih sibuk, karna tujuan mereka adalah lantai dasar dimana sebagian besar zombie berada disana, baru turun ke lantai dua saja mereka langsung diserang.

"Ini.... Terlalu banyak.... Kita bisa kehabisan tenaga kalo maksain lanjut terus ke bawah!" Seru Taehyun sambil terus menancapkan tongkat besinya, ya... Sekuat apapun mereka jika hanya melawan dengan senjata seperti ini tetap sulit.

"Kita harus buka jalan dulu lalu kita cari ruang untuk sembunyi!" Seru Taehyung.

Mereka semua sibuk menancapkan tongkat besi masing masing, sesekali tendangan juga mereka berikan, dengan susah payah akhirnya mereka berhasil membuka jalan dan memasuki ruangan kelas terdekat.

Sampai didalam kelas tentu saja mereka belum bisa tenang, karna didalam kelas itu sendiri juga ada beberapa zombie yang menunggu santapan.

"Argh! Abis kalian semua!" Yeonjun maju menghabiskan beberapa zombie itu seorang diri, awalnya Chenle mau bantu tapi ngeliat Yeonjun yang kaya orang kesetanan dia ga jadi bantuin.

Yang menjadi masalah adalah pintu kelas yang terbuat dari kaca, meskipun sudah dikunci, kaca yang tembus pandang membuat para zombie diluar sana masih bisa melihat mereka dan masih mendesak untuk mendorong pintu, bersyukur kaca yang digunakan tidak mudah pecah.

Taehyunpun berinisiatif menutupi pintu dengan mencabut poster yang tertempel di dinding kelas, Taehyun mencabutnya dengan perlahan, agar tidak merusak lem poster itu.

Melihat Taehyun, Jisung pun ikut membantunya sedangkan yang lain berjaga didepan pintu, mana tau para zombie itu berhasil menerobos masuk.

Perlahan tapi pasti Taehyun dan Jisung berhasil menutup pintu dengan poster poster itu, suara raungan pun berkurang dan lama lama menjauh.

"Hah...." Hueningkai duduk bersandar kedinding.

Jisung ikut bersandar disebelah Hueningkai.

"Mual?" Tanya Jisung dijawab anggukan oleh Hueningkai.

"Sama..." Jisung menghela nafas berat sembari memejamkan mata.

"Kita tetap harus ngalihin perhatian mereka, karna kalo terus terusan ngelawan mereka yang ada kita mati sebelum sampe kantin." Ucap Taehyun.

Jeno yang dari tadi mengelilingi kelas berusaha menemukan sesuatu yang bisa membantu mereka.

"Kita perlu numbalin hp lagi?" Tanya Yeonjun.

"Selagi ada yang lain jangan hp dulu, itu barang penting." Jawab Taehyung.

"Tapi kan kita punya lebih dari satu, iya kan?" Tanya Taehyun.

"Iya ada tapi gue cuma bawa satu." Jawab Jisung.

"Gue bawa sih hp gaming gue." Jawab Chenle sambil ngeluarin hp gamingnya.

"Pake ini aja gimana?" Seru Jeno di pojok kelas dengan beberapa bola pimpong di tangannya.

"Ini... Bukannya kelas kita ya sung?" Tanya Chenle sambil menelaah isi kelas yang mereka masuki.

"Iya... Itu pasti bola pimpongnya IN deh... Kan dia suka main di kelas." Ingat Jisung.

"Iya... Tuh mayatnya." Taehyun nunjuk mayat IN yang terlihat mengenaskan, kepalanya bolong bekas tusukan tongkat besi Yeonjun, belum lagi luka luka bekas gigitan dan darah yang berceceran dimana mana.

"Ya ampun.... Hiks... Gue sering ikutan dia main lempar bola..." Jisung menangis melihat mayat teman dekatnya.

Hueningkai yang ada di sebelah Jisung langsung berusaha nenangin Jisung, padahal sendirinya ikut nangis, dia ga begitu kenal IN, tapi tiap dia nyamperin Jisung sama Chenle kekelasnya buat kumpul bola IN selalu nyapa Hueningkai ramah dengan senyuman khasnya.

"Aduh... Bayi... Udah jangan cengeng... Teman kalian udah tenang itu... Udah ga jadi mayat hidup lagi dia..." Ucap Yeonjun berusaha menenangkan kedua adik kelasnya.

Taehyung terkekeh melihat Yeonjun, iya meskipun aura Badboynya menyeruak ke seantero bumi dan sifatnya yang sombong, Yeonjun ini tetap punya sisi softnya tersendiri.

"Udah Jis... Kai... Jangan sedih lagi... Kita harus tetap berjuang... Kalian ga akan semangat berjuang kalo sedih gini..." Ucap Taehyun.

"Hah... Ni bocil berdua kalo udah nangis gini deh..." Jeno yang baru gabung sama mereka ikut duduk sambil pasrah nungguin para bayi ini selesai nangis.

ZomBye School (TXTftNCTDREAM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang