panbelasplus

52 9 0
                                    

Abel melihat seseorang berjalan menuju padanya dari belakang sasa.

Abel terlihat senang karna akan ada yang menolongnya.

"Sultan, tolong aku buruan."

sultan tersenyum melihat abel dan dibalas senyum juga senyuman manis abel.

"Gue nggak bakal ngklepasin lo bel."

Ucapan sultan tadi membuat abel merasa bingung, mengapa sultan tak mau melepaskannya.

"Gue bakal hancurin hidup lo," ucap sultan sambil mendekatkan wajahnya kepada abel.

"Kamu kenapa? Kamu mau cuma bercandakan? Ini trik kamu kan biar aku bisa lepaskan?" tanya abel dengan nada meyakinkan bahwa sultan akan menolong dirinya.

"Jangan harap lo," jawab sultan sambil memicingkan alisnya.

"Gue tuh kemarin lihat lo dijemput sama pacar lo ini, tadinya gue mau nakut nakutin dia buat bunuh lo eh malah dia nggak peduli, haha kasihan amat nasib lo bel bel" ucap sasa sambil tertawa keras.

"Tepat sekali apa kata dia, gue tuh mau balas dendam sama keluarga lo," jelas sultan dengan senyum devilnya.

"Emang keluargaku salah apa sih sama kamu" tanya abel penasaran.

"Salah apa? Banyak, keluarga lo tuh jahat semua terutama bokap lo."

"Papa tuh orangnya baik."

"Kalau bokap lo baik pasti dia nggak akan ngelantarin anak sama istrinya, itu yang menurut lo baik?"

"Aku nggak ngerti apa yang kamu bicarain hiks, aku anaknya nggak ditelantarin kok sama papa."

"Itu lo, anak yang diluar sana ada yang ditelantarin sama bokap loh dan nggak boleh ngganggap kalau dia adalah ayah kandungnya sendiri, menafkahipun tidak."

"Maksud kamu apa sih?"

"Lo tau siapa gue? Gue tuh anak kandung bokap loh asal lo tau, gue tuh kakak lo, gue sama nyokap gue ditelantarin demi jalang kaya nyokap lo itu."

"Jangan sebut mama jalang, abel nggak percaya kalau kita saudara."

"Kalau bukan jalang nggak mungkin ngembat bokap gue. Dan sekarang gue mau balas dendam sama kaluarga lo biar lo tau rasa."

Sultan memberi aba aba kepada sasa dan kacung kacungnya agar keluar.

"Selamat bersenang senang kalian." Kata sasa sambil melambaikan tangannya kepada abel dan keluar.

Sultan memajukan wajahnya kewajah abel, jarak mereka hanya beberapa senti, abel dapat merasakan nafas sultan yang tak beraturan.

"Lo mau apain gue, sana lo pergi jangan sentuh gue," kata abel memalingkan wajahnya.

"Gue mau buat lo hamil habis itu gue bakal tinggalin lo biar keluarga lo tuh malu dan nanti anak lo nggak punya ayah, keren kan gue," ucap sultan dengan senyum devilnya.

Cup

Sultan mengecup bibir abel dan kecupan tersebuat berubah menjadi lumatan brutan sultan.

Ciuman itu turun keleher jenjang abel, ia mulai melepas kancing baju abel satu persatu dan merobeknya.

Abel memberontak kepada sultan dengan menendang nendang kaki sultan walau kakinya ditali sedikit cela bisa ia gerakan namun tendangannya tidak dihiraukan oleh sultan.

Sultan membuat tanda kepemilikan dilehar abel, ia mulai melepas rok sekolah abel, Abel hanya memakai pakaian dalam dan sepatunya.

Brugh

BUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang