"fan..." terdengar suara laki laki dari arah belakang, dan ternyata itu farhan teman satu kampus stefan
"oiii... apa kabar lu?" tanya stefan
"baik ni, kabar lu gimana?" jawabnya sambil balik bertanya
"baik juga"
"eh mana sahabat lu si amara?" dengan nada bicara yg sedikit meledek
"ada tuh di kantin kayanya" jawabnya santai
"gue perhatiin lama lama dia lucu juga ya, manis, imut gitu. buat gue aja ya fan?" candanya sambil menggoda sefan yg kini tampak kesal mendengar celotehan farhan
"anying lo yeee..." dia tanpa sadar memukul farhan dengan laporan praktikum di tangannya
"napa fan, lo ga suka kan sama amara?" tanyanya dengan serius
"ya engga lah, dia sahabat gue. gila aja kali" jawabnya sambil berjalan meninggalkan farhan dengan bergegas.
"oke siippp!!!" jawabnya dengan suara lantang sambil mengacungkan jempolnya ke atas udara
~~~~~~
~~~~~~
~~~~~~
jam menunjukan pukul 1 siang, dan hawa panas yang mulai terasa di badan amara membuat keringat bercucuran membasahi pelipisnya
"huft..." keluhnya sambil membasuh keringat yang terus menetes
kini dia sedang duduk sendiri sembari bersandar pada tembok cafe dengan laptop yang menampilkan setumpuk tugas yang harus dikumpulkannya.
tak lama terdengar dering ponsel yang menampilkan notifikasi dari stefan
"ra?"~~~
ara langsung membuka hp dan membalasnya
"iyaaa" dengan muka lesunya
"lo dimana sekarang?"tanyanya dengan penuh kecemasan
"gue di caffe" singkatnya
"caffe mana? yang jelas dong"
"gue samperin yaaa"cerewetnya pada amara, karna anak itu belum makan dari pagi karna ulahnya dan kini dia merasa bersalah
"caffe chocoklik, sebelah kampus" jawabnya
"oh, okehhhh.. gue otw"
~~~~~~~~
~~~~~~~~
~~~~~~~~
tak berapa lama stefan sampai di caffe tersebut......///
"araaaaa..... oy" dia mengagetkan ara dari belakang dengan sekantong plastik alfamart yang dipegangnya berisikan es krim cornetto kesukaan ara
"astaga, stefannn....."
"apaan si lo ngagetin gue" kesalnya dengan muka cemberut sembari terus menatap layar ponselnya
"jangan cemberut dong"
"ni gue beliin es krim kesukaan lo"goda stefan sembari menyodorkan kantong plastiknya pada araa
"hmmm, makasii" jawabnya ketus
"ko lo ga seneng siiiih, lagi ada masalah?" tanyanya
amara diam sesaat tanpa berpaling dari layar ponselnya
tiba tiba dia mengambil es krim dalam kantong dengan kasar, sambil memasang wajah cemberutnya. dan itu terlihat sangat menggemaskan di mata stefan
"gue kesell fannnn huhuhuuuuuuuuu......"akhirnya dia mulai membuka suara
"masa cookies gue di tolak sama raka"rengeknya pada stefan, sembari dia membuka es krimnya
"lo bayangin aja perjuangan gue buat bikinnya, lo taukan gue ga bisa masak?tapi demi dia, gue rela keluar siang siang beli bahan, gue rela ngudek adonan penuh effort, gue rela nungguin cookienya sampe mateng, dia tuh gatau arti perjuangan apa yaahh, dan yang paling ngeselinnya gue baru sadar klo itu kode aaaaaaaaaa dahlah cape"dia bercerita panjang lebar dan penuh penekanan juga kekesalan
"gimana siii, gimana?" tanya stefan dengan wajah kagetnya
"jadi guekan buatin dia cookies, tapi dianya nolak. katanya dia ga mau ada hubugan apa apa sama gue..... astagaaaaaa.... gue kesel banget sama tu orang, emang kita ga bisa apa temenan gitu?" huft... kesalnya dengan es krim di tangannya yang mulai meleleh tanpa ia sadari
"ko bisa siiii lo buatin dia cookies?" tanyanya penasaran
"yaaaa bisa lahhh"jawabnya singkat
"terus cookiesnya mana sekarang?" tanya stefan dengan engedarkan pandangannya di seluruh meja mereka
"dah gue makan semua" ketusnya
"hmmm... ya udah"jawab stefan santai yang kini mulai mengeuarkan laptop di tasnya
lain halnya dengan stefan amara justru mematikan laptopnya dan fokus memakan es krim cornettonya
stefan tampak serius mengerjakan tugasnya, hingga suara amara melengking masuk ke telinganaya membuatnya berjinjit kaget
"aaaaaaaamnyamnyam........ ohmnmaygat"teriak amara sembari menutup mulutnya dengan es krim yang dia makan
"astaga...!!! apaan siii ra"kini stefan beralih dari laptopnya menuju ke samping tempat duduk amara
"hmnyamnyam....lo liat ini fan, raka follow gue" katanya dengan penuh semangat, sambil menguyah corn es krimnya
"yaelah gue kira apaan"kesal stefan sambil menonyor kepala sahabatnya itu, kemudian ia beranjak kembali ke tempat duduknya
"heheheeee.... akhirnya tuhan membalas doa doaaku selama ini"ucapnya dengan nada drama yg ia buat buat