"Kumpul disini enggak ajak-ajak, curang banget"
Jaehyun mengangkat wajah, dia baru saja memasukkan ponsel ke saku. Cowok itu berdiri "Chenle sama Jisung tadi shooting igot-cogot."
Jisung merengut "kan bisa ngasih tau, kita bisa nyusul kan?!"
"Huum" tambah Chenle mendukung Jisung.
Taeil yang terganggu mengerang kecil. Cowok itu meregangkan tubuh dengan tangan kiri mengucek-ucek mata. "Sana makan dulu." Titahnya lalu memeluk bantal dan kembali tidur.
"Ehh buset. Rame amat" komentar Johnny saat menoleh ke belakang. "Chenle sama Jisung makan dulu sana. Nanti main"
"Hooh" Renjut ikut-ikutan. "Di dapur ada Jaemin sama Jeno. Minta makan sama mereka"
Chenle menurut saja, dia mendorong-dorong Jisung menuju area meja makan yang menyatu dengan dapur.
Jaehyun tersenyum manis mengantar kepergian Jisung dan Chenle. Cowok itu pamit pada Johnny sambil menunjukkan ponsel dan menunjuk lantai dua.
Johnny mangut saja lalu kembali melanjutkan permainannya dengan Renjun, pasalnya Haechan sedang ke kamar mandi.
Jaehyun menarik nafas, dia mengusap rambut kebelakang. Jaehyun sedikit berlari, dia berhenti mendadak saat mengingat sesuatu.
Ah~~ tadi dia kan menyuruh Jovanny memakai baju, kenapa harus buru-buru.
Jaehyun jadi ingat betapa berantakannya penampilan Jovanny. Cewek itu hanya memakai tanktop hitam ketat, celana kain pendek abu-abu, matanya bengkak dan cekung mata panda. Tak lupa rambutnya berantakan, Jovannya terlihat sexy (?)
Jaehyun merapatkan bibir sampai lesung pipinya terlihat. Berkali-kali dia menghembuskan nafas kasar. Kenapa harus segugup ini. Padahal cuman minta tolong desain kamar drom.
Tok! Tokkk! Tokkk!!
"Masuk, kak!"
Jaehyun menarik nafas sekali lagi. Dia mengusap rambut lalu membuka knop pintu. "Ehh, ngapain ?" Panik Jaehyun. Cowok itu segera mendekat. "Nanti jatuh. Turun!" Titah Jaehyun yang sudah membuka tangan. Takut-takut Jovanny jatuh.
Jovannya yang naik kursi untuk mengambil sesuatu di atas lemari melirik sekilas. "Cariw deswain lamwa, kwak" ucapnya tidak jelas karena kepalanya berada di ruang antara plafond dan bagian atas lemari.
"Biar kakak aja, sini turun"
"Ketemu, hehe"
Jaehyun mengangkat lengan "sini kakak bantu" Jaehyun menerima tas hitam dari Jovanny, cowok itu mendongak lagi. "Bisa turun kan--" ucap Jaehyun terpotong karena Jovanny sudah turun dengan selamat.
"Apa ini ?" Tanya Jaehyun sekali lagi.
Jovanny menuju meja komputer, cewek itu sudah menyiapkan kursi untuk dirinya dan Jaehyun. Dia juga sudah memakai baju--hoodie yang terlihat seperti dress. Secara naluri Jaehyun membuntut. "Desain lama aku, kak"
Jovanny mempersilahkan Jaehyun duduk. Dia meminta tas hitamnya. Setelah membuka dan mencari-cari, Jovannya memberikan buku desain ke Jaehyun. "Kak Jaehyun lihat-lihat aja dulu. Siapa tau ada yang suka. Nanti aku gabungin sama sketsa yang udah aku buat"
Jovanny sibuk mengoprasikan komputernya, sedangkan Jaehyun membolak-balik buku desain dengan hati-hati. Pasalnya buku itu sudah tua dan mudah lepas.
"Ukuran kamar drom kakak 6x9 kan?"
Jaehyun melihat monitor yang menampilkan kotak di sisi-sisi tertentu ada jendela dan pintu. "Hmm... kalo berdua 9x12"
Jovanny mangut "ini rencananya mau di rubah total, atau barang lama mau di pakai lagi tapi dibuat baru atau aku cuman ngatur tata letak barang-barang kak Jaehyun sama hias interior biar esktekik kayak di twitter-twitter"