jaemin memasuki kelasnya dengan senyum ringan tanpa beban. haechan dan renjun yang sedang berbincang tiba - tiba menatap heran ke arah jaemin.
"kenapa? kamu kesambet penghuni toilet?" jaemin merotasikan matanya malas. haechan ini adalah orang yang suka mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna.
"iya. kata setannya, dia mau cekik orang cerewet dan gak masuk akal kayak lee donghyuck alias hacehan ribut." jaemin menjawab sambil menarik bangku dan duduk bergabung di meja renjun dan hacehan.
"kalian kenal jeno? si peringkat nomor satu," renjun menatap jaemin menyelidik. untuk apa jaemin bertanya mengenai jeno? selama setahun setengah sekolah dan menjadi teman jaemin, renjun belum pernah sekali pun mendengar jaemin bertanya tentang siapa itu lee jeno, dalam artian mengenal.
"kenapa? kamu mulai naksir sama jeno, ya?" renjun balik bertanya dan membuat haechan ribut. "hah? na jaemin bisa juga naksir orang? aku kira karena jaemin udah ngerasa sempurna, dia gak butuh lagi yang namanya naksir-naksir orang,"
"gak juga sih, ren. cuma kok kayaknya aku sama si peringkat nomor satu itu gak pernah ada interaksi, ya?"
"kamu gak lupa kan soal pelukan kamu tadi pagi sama jeno, na?"
dalam hati jaemin menjerit. kenapa renjun selalu mengungkit masalah pelukan itu? demi apapun, jaemin bahkan tidak mau mengingatnya. karena bagi jaemin, dirinya yang terlihat lemah itu tidak boleh dilihat oleh orang lain.
"setauku, dia itu anak orang kaya. ayahnya pengusaha bisnis properti, ibunya perancang busana terkenal. cuma sebatas itu." renjun memberi tahu jaemin tentang info yang sedikit diketahuinya mengenai jeno.
"itu mah terlalu umum. aku punya yang lebih dari yang kalian tau," mendengar haechan berkata demikian. jaemin dan renjun segera merapatkan tubuh mereka ke arah haechan.
walaupun sama-sama memiliki predikat submissive, tapi jaemin dan renjun tidak bisa selihai haechan untuk mendapatkan info-info penting, seperti yang satu ini.
"jeno itu memang kelihatannya sempurna. tapi, dari apa yang aku tahu, sebenarnya keluarga jeno itu gak seharmonis keliatannya. klise sih permasalahan keluarga konglomerat kayak gitu. mama dan papanya jeno itu orang sibuk. jeno itu sebenernya anak yang kesepian." jaemin dan renjun sangat menyimak apa yang haechan katakan.
"gak kaget. temen dia banyak banget di sekolah ini, belum di luar sekolah. temen club taekwondonya juga. tapi, apa kalian pernah lihat orang tua jeno datang kalau ada pembagian beasiswa?" haechan dan jaemin menggeleng. "memang, karena orang tua jeno itu super sibuk. jeno kesepian danakhirnya cari pelampiasan dengan main di luar sama temannya. kasihan, ya?"
"tapi keliatannya jeno baik-baik aja, tuh. buktinya dia kalau upload sesuatu di media sosial pasti isinya bahagia semua. bareng sama temannya atau emang lagi sama orang tuanya," ucapan jaemin barusan menimbulkan suara tawa dari haechan dan renjun. jaemin merengut, sebal. apa yang salah dari pernyataannya?
"na, kamu tau gak sih kalau sosial media itu yang ngatur adalah owner-nya?" jaemin mengangguk. "jadi, apa kamu pikir jeno bakal update cerita tentang kesedihan dan kesepiannya di sosial media? na jaemin, pantes kamu selalu jadi peringkat dua."
jaemin tidak menanggapi lebih lanjut perkataan haechan barusan. dirinya terlalu larut dalam perkataan haechan yang memang ada benarnya. jaemin sendiri juga mempunyai sosial media dan hampir tidak pernah membagikan kesedihan atau kegalauannya di sosial media, kecuali sudah benar-benar butuh pelarian.
dalam benaknya, jaemin penasaran dengan sosok jeno. si peringkat nomor satu yang selalu terlihat sempurna juga ternyata memiliki cacat yang sama seperti dirinya. tentang masalah keluarga yang tidak boleh diketahui oleh orang banyak, supaya orang-orang tidak akan memandangnya serta merta karena 'kasihan'.
"udah, gak usah dipikirin. masalah hidup kia lebih berat dari jeno, kok." haechan menyenggol jaemin saat menyadari bahwa temannya melamun sejak mendengarkan informasi yang dibagikannya.
jaemin hanya mengangguk mengiyakan dan kembali berbincang dengan kedua temannya itu, namun tidak berlangsung lama karena pak lee, guru konseling mereka datang.
***
"jeno, sabtu malam nanti bisa gak join acara di nudi?" seorang siswi berambut panjang yang diikat ekor kuda menghampiri jeno yang sedang berjalan menuju kantin.
"nudi? nudi bar maksudnya?" jeno menanggapi dan siswi itu menganggukan kepalanya dengan antusias yang tinggi.
"iya, aku ada acara. pesta ulang tahun kecil-kecilan, sih. jeo bisa dateng, kan?" melihat tatapan lawan biacaranya yang memohon, jeno segera memberi anggukan kecil dan tersenyum.
"iya, nanti aku dateng, kok."siswi yang diketahui bernama hwang yeji itu tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, dengan pekikan singkat yeji meninggalkan jeno tanpa lupa mengucap terimakasih.
"apa rasanya hidup sebagai seorang lee jeno? enak kan pasti?" mark tiba-tiba datang dan menyenggol bahu jeno.
"apaan sih? enak tuh kalau diajak pergi sama orang, tapi kita di bayar," kelakar jeno.
"jadi gigolo maksud kamu?" sadar atau tidak, mark mengucapkan pertanyaan barusan dengan suara cukup keras dan membuat semua orang yang melintas di koridor menatap mereka dengan tatapan yang bermacam-macam.
jeno yang panik kemudian mengedarkan pandangannya kesekeliling dan tersenyum seraya memberikan kalrifikasi 'bohong', "ah, enggak! kalian salah denger. maksudnya mark itu apollo. iya, apollo dewa yunani itu. mark lagi mau kosplay jadi apollo. hehehe," demi menjaga nama baik, akhirnya jeno membekap mulut mark dan menyeretnya ke kantin. mark dan suara besarnya itu berbahaya.
jeno dan mark sudah sampai di kantin. diikuti lucas dan hyunjin yang bertemu di jalan dan heran melihat mark yang diseret secara paksa oleh jeno. setelah mereka menemukan tempat duduk yang kosong, keempat pemuda dengan ketampanan diatas rata-rrata itu kemudian mendudukan diri mereka.
"kalian ini jangan - jangan pacaran, ya?" lucas menatap jeno dan mark dengan tatapan menggoda. demi apapun, mark dan jeno langsung melotot mendengar ucapan tidak masuk akal dari lucas.
"lucas, kamu yang bener aja. jeno aja tadi pagi baru aja meluk submissive paling diincar di sekolah ini. untuk apa dia pacaran sama mark yang namanya gak terkenal?" hyunjin menyunggingkan senyum seringainya ke arah mark, membuat pemuda keturunan kanada itu mengangkat tangan, hendak memukul kepala hyunjin dengan sendok.
"kalian denger juga ya soal itu?"
"siapa yang gak dengar berita paling heboh ini, jen? bahkan anak perempuan di kelas kita juga pada ngomongin momen kamu sama jaemin pelukan."
mendengar perkataan lucas barusan, jeno mengusak rambutnya kasar. kenapa sih orang - orang suka sekali menyebarkan hal-hal kecil untuk dijadikan konsumsi telinga mereka. rumor-rumor bodoh mungkin sebentar lagi akan terus berkembang dengan pesat. jeno percaya itu.
"padahal aku cuma niatnya bantuin dia nenangin diri, karena dia lagi nangis. gak ada alasan lain," jeno frustasi dengan semua pandangan orang tentang kejadian itu.
"aku cuma berbuat kemanusiaan aja. karena kalau kalian mau tau, jaemin itu lagi nangis di trotoar, banyak kok siswa siswi yang lihat, tapi gak ada yang peduli. aku cuma bertindak sebagai manusia yang memanusiakan manusia, gak lebih."
"tapi kamu tau kan, jen. kita gak bisa kontrol mulut dan pikiran orang tentang kita. kita punya maksud baik, tapi orang belum tentu nanggepinnya begitu," hyunjin membuka suara dan disetujui oleh keuda rekannya yang lain.
"menurut kalian, aku harus apa biar masalah perpelukan ini selesai? aku risih jadi sorotan orang-orang. terlebih, aku gak punya perasaan sama na jaemin kayak apa yang mereka bilang."
"kamu cukup diem aja, mungkin nanti rumornya bakalan hilang sendiri. atau, kamu tembak aja cewek yang tadi ngundang kamu ke nudi. dia udah suka sama amu dari lama, aku tau itu," mark mengeluarkan ide gila yang disambut oleh tawa sekumpulan laki-laki di meja itu.
tanpa diketahui, disudut kantin yang lain ada sepasang telinga yang mendengar pembicaraan mereka dengan seringai yang terpatri di wajahnya.
"liat aja nanti, lee jeno."
KAMU SEDANG MEMBACA
blue moon - nomin
Fanfiction; - 나재민 & 이제노 bulan purnama sejatinya hanya terjadi sekali dalam jangka waktu satu bulan, namun hadirnya blue moon merupakan tanda sebuah penghianatan dimana dalam satu bulan akan muncul dua kali bulan purnama. sama seperti na jaemin yang sudah m...