Bahkan jika kamu hidup hanya satu hari, lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan dan pilih sendiri jalan yang hendak kau lalui.
•Park Jimin•Alunan melodi yang tepat tuk kau bersantai. Pilihlah itu untuk sebuah ketenangan. Setidaknya itu yang dilakukan Arion saat ini. Seakan didukung penuh oleh nada-nada yang terus terlantun, suasana hatinya tengah kacau saat ini. Penyebabnya tak lain adalah sebuah buku kecil berwarna cokelat tua dengan stiker daun maple di depannya. Stiker yang begitu mirip dengan yang tertempel pada sebuah senter yang ia dapati dari penolongnya di hutan dua tahun lalu.
Sementara ia terdiam sambil menatap buku yang terus menjadi perhatiannya sedari tadi, ponselnya tiba-tiba berdering. Ia mengambil ponsel yang terletak di atas meja belajarnya dengan ogah-ogahan, apalagi setelah mengetahui siapa penelepon yang mengganggu ketenangannya. Seorang Handaru Dhafin Fortunio. Dendamnya masih belum mereda terhadap Dhafin si manusia kejam.
"Hallo..." Ujar Arion ogah-ogahan.
"Cepetan bukain pintu." Jawab Dhafin dari seberang.
"Lah, ngapain?" Tanya Arion sambil mengerutkan dahinya.
"Gue di depan rumah lo setan. Udah dari tadi nih gue. Kurang 10 detik gue tendang nih pintu rumah lo."
Arion langsung mengumpat Dhafin, sembarangan saja. Dikira ini rumahnya apa!?
"Kek lo aja yang punya rumah njing!" Ketus Arion.
"Satu...dua..ti..."
"Ia ini gue turun. Puas lo, buat ketenangan gue terganggu!?" Kesal Arion lalu memutuskan secara sepihak telepon itu.
***
Arion menatap kesal ke arah Dhafin yand dengan santai berbaring di kasurnya. Karena sudah tak tahan lagi, Arion langsung melempari Dhafin dengan komik Sakura Moon Princess, miliknya.
"Kenapa sih lo harus jadi orang itu kejam banget, nggak berperasaan, pemaksa, songong pula?!" Dumel Arion.
"Karena gue seorang Dhafin." Jawab Dhafin santai lalu mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Melihat itu, Arion langsung memukul kesal pintu kamarnya. Karena hanya itu yang bisa ia lakukan, memukul Dhafin? Mimpi dulu anda.
"Ar. Gue mau nanya sama lo," Ujar Dhafin dengan suara yang memelan.
"Tanya apaan lo. Kalau soal materi, sorry gue belum pinter." Balas Arion ketus.
"Ck. Serius nih gue."
"Ya udah tanya apaan lo?"
"Kalau mau PDKT itu, gimana yah caranya?"
Pertanyaan Dhafin sukses membuat Arion melongo. Tawanya meledak seketika.
"Dhaf lo nggak lagi ngeprank gue kan? Hari tipu udah lewat Dhaf." Ujar Arion di sela tawanya. Dhafin hanya menatapnya datar.
"Lo niat ngga sih mau ngejawab?" Ketus Dhafin.
Arion berdeham beberapa kali.
"Saran gue sih ya, lo modusin dia dengan cara lo ngasih ringkasan materi, tugas, atau lo ngajarin dia tentang materi yang belum dia tau." Ujar Arion serius. Mendengar itu, Dhafin langsung mengangguk-anggkukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Halcyon
Teen FictionAndrocles Arion Adhitama. Pria yang kerap kali dijuluki Traveller suka nyasar oleh para sahabatnya. Hal itu terjadi karena sebuah fakta di mana dirinya tersesat di sebuah hutan pinus, yang anehnya malah menjadi latar awal kisah cintanya. Pernah ber...