Ch。3

1K 90 23
                                        

Novel by Chessire
Translate by Npwulandr

。。。

HELLO AGAIN!! It's been long time^^
Maaf banget sebulan ini aku baru up lagi, aku lagi nyusun skripsi, jadi waktu nerjemahinnya engga banyak.. (ಥ﹏ಥ)

❀❀❀

"Jika pasien tidak benar-benar pergi ke rumah sakit untuk melakukan perawatan, harus ada seseorang yang benar-benar mewaratnya na khab. Kondisi fisiknya saat ini sangat lemah, jika ia menegaskan bahwa kondisi fisiknya konsisten, itu berarti pasien tidak kooperatif, karena itu gejalanya masih belum membaik."

"Lalu apa Phi saya masih belum ada perubahan khab, dokter?" Pramuk yang berdiri di sisi lain tempat tidur, bertanya dengan cemas.

"Ada khab. Namun jika mendorongnya melakukan kegiatan fisik meskipun pasien tidak bersedia seperti ini, Dokter takut bahwa hasilnya tidak bisa terlihat dengan jelas, yang paling penting saat ini adalah pemikiran pasien. Jika ia bersedia menerima perawatan, peluang itu akan mengikuti." Dokter yang sudah terlihat tua itu memandangi seseorang yang tengah tertidur lelap di tempat tidur dengan simpati. Dari riwayat yang diterima dari pasien kerabat yang di panggil ke kebun Rasingman, ia bisa mengerti mengapa orang di depannya itu terlihat sangat lemah dan tidak berdaya. Meskipun kecelakaan itu sudah lama terjadi.

"Terimakasih banyak khab, dokter." Kedua bersaudara itu mengangkat tangannya memberikan wai kepada sang dokter, kemudian ia berjalan untuk menggenggam tangan Phinya di sisi lain dan duduk dengan tenang.

Peem Phatra yang berdiri di dekat pintu melihat gambaran mereka dengan pandangan yang sama sedihnya. Tangannya yang mengepal mengerahkan seluruh kekuatannya hingga kukunya hampir merobek kulitnya, namun anehnya ia tidak merasa sakit sama sekali.

Harus berapa kali lagi P'Jak terluka..?

Dokter tua yang melihat mata seseorang yang sudah seperti keponakannya sendiri itu menghela nafas panjang saat ia mulai memahami sesuatu. Ia menunduk untuk membereskan peralatannya, sebelum berjalan ke arah pintu dan dengan pelan menyentuh lengan Peem Phatra sebagai isyarat memanggilnya.

"Peem, bicara dengan Paman sebentar."

Peem Phatra menoleh untuk melihat ke arah seseorang yang berada di tempat tidur sekali lagi, kemudian melepaskan tangannya yang mengepal. Setelah itu, ia berbalik untuk mengikuti Paman Dokter ke luar ruangan.

Narong sudah berteman lama dengan Wiboon. Saat orang-orang sedang sakit, ia cenderung datang untuk mengobati mereka sepanjang waktu. Karena itu, tidak aneh jika ia dan Peem Phatra terlihat dekat seperti kerabat mereka, dan mungkin tidak aneh.. jika ia bisa membaca tatapan mata orang yang seperti keponakannya sendiri ini.

"Apa dia seseorang yang penting?" Pertanyaan itu tidak mengandung rasa keingintahuan, seolah-olah si penanya hanya berbicara saja. Peem Phatra menatap mata orang dewasa yang ia hormati itu, dan akhirnya.. ia mengangguk tanpa menyembunyikannya.

"Benar khab."

"Aku tahu itu.. jika tidak penting, keponakan Paman ini tidak mungkin pulang dan tinggal di rumah seperti ini." Narong tersenyum penuh kasih. "Setelah Ayahmu menikah lagi dua tahun yang lalu, Peem tidak pernah pulang untuk tidur di sini. Meskipun Sita sudah tidak disini lagi."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 24, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

3 Kings [Jakkapad]Where stories live. Discover now