3 Kings [Jakkapad]

Ch。0

Novel by Chessire
Translate by Npwulandr

Match 1 from 3 siblings
[Jakkapad x Peem]

。。。

Ini adalah lagu cinta.. yang sudah aku tulis sejak lama
Di dalam hatiku.. hatiku masih merasa kehilangan
Segala yang aku bayangkan.. menjadi runtuh
Tersebar.. di luar kendaliku
Sejak aku menghadapi kenyataan.. bahwa kau tidak pernah menginginkanku
Tidak peduli meskipun aku mengisinya dengan kata-kata
Aku masih benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan
Saat aku mengetahuinya.. tujuanku tidak memiliki garis finish
Aku hanya bisa meminta.. untuk memperhatikanmu dan mencintaimu dari jauh
Dan tetap menjagamu dalam hatiku selamanya..

[Love Song -  Sin Singular]

Jika kau mengatakan toko bunga terkenal, toko milik 'Khun Peem' mungkin tidak dikatakan seperti itu meskipun ia baru saja pindah selama beberapa bulan ini, terlihat seperti hanya sebuah toko bunga biasa atau bahkan bisa dibilang bahwa ada lebih sedikit bunga daripada yang lainnya, namun toko bunga ini masih memiliki banyak kenalan pelanggan, dengan harga murah, bunga selalu segar, pelayanan yang baik, dan yang paling penting adalah penjaga toko yang muda dan tampan yang menarik perhatian banyak orang.

"Khun Peem. Mana pesanan bunga milikku kha?" Seorang pekerja muda mengulurkan wajahnya dan bertanya kepada orang yang sedang meletakkan mawar di dalam toko dengan nada suara yang cerah.

"Khun Oh.." Pemilik toko itu mendongak dari ember mawar sebelum tersenyum ke arah pelanggan pertama hari itu, Peem Phatra menempatkan mawar terakhir ke dalam ember. Setelah selesai, ia berbalik untuk mengambil buket putih, bunga berwarna putih dan bersih yang sudah di susun rapih. "Aku sudah menyiapkannya khab. Jika ada yang tidak anda sukai, katakan padaku na."

"Dimana Oh pernah tidak suka dengan apa yang disusun Khun Peem..? Kalau begitu Oh permisi dulu kha. Jika dekat dengan acara, akan kembali untuk membantu lagi na kha." Pelanggan wanita itu menerima buket bunga yang di berikan dari pemilik toko bunga tersebut, ia tersenyum saat melihat Peem Phatra mengangguk. Saat pembayarannya sudah selesai, ia bergegas kembali bekerja karena ia takut jika tinggal lebih lama, ia akan dimarahi bosnya dan takut hal itu akan menjadi kesalahpahaman bagi suaminya yang akan mengira ia terus melirik pria lain.

Peem Phatra adalah seorang pria muda yang menawan dan terlihat menonjol dari pria di usianya kebanyakan. Di usianya yang berada di pertengahan dua puluh, bila di padukan dengan penampilan modernnya yang tajam dan sopan santunnya, membuatnya di cintai oleh kebanyakan orang. Di daerah ini tidak sulit seperti yang bisa dilihat dari semua wanita muda dari usia universitas hingga usia kerja yang datang untuk mendekatinya hampir setiap hari, namun tidak peduli sudah berapa lama waktu berlalu, tidak ada yang bisa memenangkan hatinya. Hingga banyak rumor beredar bahwa pemilik toko itu adalah seorang homosexual. Meskipun begitu, Peem Phatra tidak pernah menyangkalnya, ia hanya menggelengkan kepalanya karena kata-kata itu.

"Khun Peem.. Ponselnya khab." Seorang remaja muda yang enerjik bergegas pergi ke arah bosnya sebelum memberikan ponselnya. Setelah itu ia pergi untuk mengambil alih pekerjaan bosnya dan menaruh bunga-bunga di dalam ember, mengetahui tugasnya, mengundang pandangan senang dari orang yang menatap ke arahnya sebentar itu.