"Put ... Putri!" Suara panggilan tersebut membuat keempat gadis yang sedang berbicara terhenti. Terlebih ketika yang bernama Putri kini menatap seseorang memanggil dirinya.
Putri mengernyitkan dahinya bingung. "Apa?"
"Itu ng ... ada berita baru ... ada murid baru masuk."
"Murid barunya cewek?" Tanya salah satu dari teman Putri.
"Ada murid baru anak kelas sebelas, dia cewek baru masuk tadi pagi."
Mendengar itu Putri dan teman-temannya terkejut, apalagi Putri, karena tidak boleh ada satu pun menandinginya.
"Cewek?! Oh my god!"
"Ka ... lian tenang saja, murid baru itu ng ... nggak akan bisa menandingi kecantikan kalian, soalnya dia ng ... dia."
"Dia kenapa?" Tanya Putri dengan tidak sabaran.
"Dia gayanya norak banget, satu sekolah udah tahu berita ini. Sekarang murid barunya lagi di kantin. Kacamata gede itu bikin geli belum lagi rambutnya cuma sebahu," Kata sih informan.
Mendengar itu mereka semua tertawa senang saat mengetahui fakta anak barunya tidak cantik, tapi malah bisa menjadi bahan bully mereka.
"Kita harus cepat kasih tahu info ini ke Jessi, dia tadi ke mana?" Tanya Tasya yang dari kelompok mereka.
"Ya ampun Tasya pikun banget sih, Jessi tadi bilang dia mau ke perpus," Jawab Putri.
"Kita harus ke kantin, murid baru itu harus tahu peraturan apa aja yang ada di sekolah ini."
"Ih, Putri cari Jessi dulu ke perpus!"
"Ya ampun Tasya nggak pakai teriak berapa?! Iya aku tahu kok!"
"Bagi tugas aja Put, aku sama kamu tunggu di depan kantin, biar Faby sama Mila yang samperin Jessi ke perpus." Kata Tasya.
OOOOO
Mereka bertiga sedang menikmati bakso yang mereka pesan, sesekali Vira melihat ke sekelilingnya sangat aneh.
"Kita berdua suka duduk di sini Vir, soalnya dekat pintu masuk kantin." Jelas Candy sambil menyuap baksonya.
"Itu menurut Candy aja Vir, kalau aku mah, duduk di mana aja suka yang penting bisa makan."
Vira mengangguk sambil melihat ke sekelilingnya sekali lagi memastikan apakah dirinya yang sedang di perhatikan atau bukan. "Oh iya, dari aku keluar kelas sampai kita bertiga makan di kantin, kenapa semua murid pada natap aku terang-terangan sih?"
"Mereka lihatin kamu secara terang-terangan karena gaya kamu Vir," Jawab Zaldy.
"Gaya aku aneh ya?" Tanya Vira santai.
"Kok kamu nggak kelihatan marah atau sedih sih, Vir?" Tanya Candy yang mulai menatap Vira serius.
Vira yang mendengar itu hanya nyengir, karena memang kenapa dengan gayanya? Bukankah dirinya bebas bergaya sesuka hati.
"Mereka lihat potongan rambut kamu dipangkas pendek sebahu."
Perkataaan Candy membuat Vira menghentikan suapannya. Kini Vira menatap bingung Candy.
"Rambut? Apa hubungannya rambut dengan semua ini? Ada hal aneh apa yang nggak aku ketahui tentang sekolah ini?"
Candy tampak melirik ke kanan dan ke kiri sebelum menjawab pertanyaan dari Vira, "Sekolah ini tuh nggak ada yang aneh, tapi ketua osis serta anggotanya itu yang aneh."
"Aku masih belum paham."
"Kamu harus tahu satu hal Vira," Kata Zaldy dengan raut wajah serius, "Sekolah ini punya peraturan, di mana setiap cewek harus di wajibkan rambut panjang nggak boleh pendek."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE'S CHARMING [END]
Teen FictionThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== [ SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK BUKU ] Apa jadinya jika kamu harus dike...