Masuk Perangkap

875 157 16
                                    

"Yang ini bagus nggak?"

Candy bertanya sambil menunjukkan kaos cowok berwarna biru. Vira dan Zaldy yang masih asyik memilih kaos mengalihkan pandangan ke Candy.

"Bagus."

"Iya itu bagus." Jawab Vira sependapat dengan Zaldy.

"Oke, aku ambil yang ini." Candy membawa kaos itu ke pegawai kasir.

Saat ini mereka bertiga sedang berada di salah satu toko kawasan pusat perbelanjaan. Awalnya mereka hanya ingin menemani Vira yang mau membelikan kaos untuk Adiknya. Tapi berhubung kaos-kaos itu pada bagus mereka berdua juga ikut beli.

Vira terus berjalan dengan kedua tangannya sibuk memilih setiap baju yang sekiranya pas untuk Dion. Pandangan Vira tertuju pada sebuah kaos hitam simpel dengan bahan nyaman dipakai. Meraih kaos tersebut bersamaan ada tangan lain juga yang ingin meraih kaos itu.

"Ini inceran aku kaosnya." Kata cowok itu jutek.

Vira melongo kaget atas ucapan cowok itu, "Kamu bilang apa? Kaos ini tuh aku duluan yang ngincar."

Cowok bertubuh tinggi itu hanya menatap Vira dengan pandangan diam namun seakan menusuk, "Silahkan ambil, aku nggak mau ada cewek tiba-tiba nangis gegara rebutan kaos doang."

Vira baru saja ingin membalas perkataan cowok itu tapi cowok itu sudah berlalu pergi dari hadapannya.

"Kok wajahnya kayak nggak asing gitu, dia siapa ya?" Vira menatap punggung itu yang sudah menjauh.

"Vira kamu di mana?!"

"Candy jangan teriak-teriak malu tahu di lihatin, ada apa?" Vira berjalan menghampiri Candy dan Zaldy.

"Vira tahu nggak? Tadi kamu berdebat sama siapa?!"

Vira menggeleng menatap Zaldy dan Candy bingung, "Siapa?"

"Vira kok kamu udah pikun sih, kan baru tadi pagi aku tunjukin lima cowok idola sekolah kita. Dan kamu tahu itu tadi Kak Arga Prajaya!"

"Oh ... pantes wajahnya kayak nggak asing gitu ya udah yuk, nih aku udah nemu kaos bagus buat Dion. Setelah ini kita mampir makan ya aku lapar."

Mereka berdua hanya diam dan bingung dengan sikap Vira kelewat biasa saja.

"Kok pada diam, ayo dong aku lapar." Vira berjalan duluan menuju kasir, meninggalkan Candy dan Zaldy masih terdiam di tempat mereka berdiri.

"Vira kok santai banget ya, Zal, nggak merasa kegirangan kayak aku gitu lihat ada Kak Arga tadi di sini?"

Zaldy menatap Candy juga sama herannya, "Aku jadi penasaran, tipe cowok seperti apa disuka Vira? Kira-kira aku masuk dalam tipenya nggak ya?"

"Halu kamu." Candy memukul pelan lengan Zaldy membuat cowok itu jadi tertawa.

"Vira sebenarnya kelihatan manis deh, cuma ketutup sama kacamata besarnya." Ungkap Zaldy secara jujur.

OOOOO

Pagi ini Vira mulai terbiasa datang awal tanpa takut telat lagi. Dia sudah berinisiatif memasang alarm dengan nada dering super nyaring di ponsel.

Vira tersenyum setelah turun dari dalam mobil dan segera masuk ke dalam sekolah, tidak lupa juga menyapa satpam dengan senyuman andalannya. Dia menikmati datang awal tidak perlu buru-buru menimbulkan insiden lebih parah dari sebelumnya.

"Vira."

Suara panggilan seorang cewek menghentikan langkah kakinya di koridor.

"Kamu Vira, kan? Murid baru dari kelas sebelas ipa tiga?"

PRINCE'S CHARMING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang