Help him not me pt. 2

325 40 14
                                    

[YN] yang mendapatkan pesan dari Fyodor, langsung mengganti pakaiannya dan pergi menemui pria itu. Ia sudah tak sabar untuk kembali bertemu. Walau dirinya tahu, itu bukanlah hal yang benar.

Mengingat ia sudah menikah, dan Fyodor adalah musuh dari suaminya sendiri. Tapi rasa yang tersimpan dalam diri wanita muda itu, terus bergejolak. Ia tetap ingin menemui pria itu.

Seperti tak ada perasaan takut, mereka bertemu di sebuah cafe yang ada di tengah kota. Dari kejauhan, [YN] bisa melihat pria bertopi Rusia itu. Ia segera menghampiri pria itu.

"Akhirnya kau datang juga," ujar Fyodor yang sudah menunggu kedatangan kekasih hatinya itu.

"Aku berniat untuk mengejutkanmu. Tapi kau sudah menyadari keberadaanku lebih dulu,"

"Aku akan selalu bisa merasakan kehadiranmu di sekitarku," jawab pria itu seraya bangkit dari tempat duduknya, lalu menarik lengan [YN]. Ia pun mengecup singkat punggung lengan wanita tersebut.

"Senang dapat bertemu dengan malaikat sepertimu lagi,"

"Fyodor-san,"

"Saa.. Duduklah,"

Mereka berdua duduk di tempat masing-masing. Sesaat kedua manusia ini hanya saling berpandangan satu sama lain. Sampai akhirnya [YN] memulai pembicaraan.

"Bagaimana kabarmu? Sudah cukup lama sejak terakhir aku bertemu denganmu,"

"Seperti yang bisa kau lihat,"

"Kuharap kau tidur dan makan secara teratur. Ah.. Apakah kau masih berteman dengan Gogol-san?"

"Ada apa dengannya?" tanya Fyodor.

"Aku hanya ingin tahu kalau dia baik baik saja. Bagaimana pun dia orang yang baik,"

Fyodor hanya terdiam. Ia lalu melirik tangan [YN], dengan cincin yang masih melingkar di jari manisnya. Ia menyentuh cincin itu dan berkata, "Kau masih bertahan dengan Dazai,"

"Aku hanya tak bisa meninggalkannya. Bagaimana pun dia suamiku,"

"Apa kau sangat mencintainya?"

"A-aku.." [YN] kembali mempertanyakan perasaannya sendiri. Ia menarik lengannya dan memperhatikan cincin pernikahannya.

"Selama Dazai masih mencintaiku, aku akan terus mencintainya. Cincin ini adalah pengikat antara kami berdua," jawab [YN].

Fyodor menatap datar ke wajah [YN] yang tersenyum memperhatikan cincin pernikahannya.

"Aku berharap dapat memasangkan cincin itu di jarimu,"

"F-Fyodor-san.. Tapi aku--"

"Aku merasa cukup kesepian saat kau pergi meninggalkan mansion. Mansion itu terlalu besar untukku sendiri,"

"Maaf, tapi aku sudah menikah. Aku tak bisa mengkhianati Dazai,"

"Apa kau tidak pernah berpikir, Dazai akan mengkhianatimu?"

"Apa maksudmu?"

"Bagaimana pun juga, pria seperti Dazai akan mendapat banyak perhatian dari wanita di sekitarnya. Aku yakin kau tahu itu dengan jelas," jawab Fyodor sambil menyilangkan jari jarinya.

"Aku tahu itu, hanya saja kami--"

"Apakah kau pernah berpikir, Dazai menganggap hal ini dengan serius? Atau ia hanya memanfaatkanmu sebagai salah satu dari permainannya? Kau tidak lupa ia seorang pria berdarah dingin, bukan?"

"Pernikahan kami sudah berjalan kurang lebih selama dua tahun. Aku yakin Dazai bertanggung jawab dengan pernikahan ini. Dia bukan pria seperti itu,"

What If...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang