Devil 28 : Aku Membencimu

18.4K 1.7K 675
                                    

Hari ini, Sharena kedatangan banyak tamu di ruangannya. Sebelumnya, Sharena bercerita pada Makiel kalau Sharena sangat ingin bertemu dengan para istri bos kembali. Namun Makiel beralasan kalau Sharena belum bisa bertemu banyak orang, untuk kepentingan kesehatan mental Sharena. Dan Sharena hanya dapat mengiyakan ucapan Makiel saja.

Bagaimanapun, apa yang dilakukan Makiel adalah demi keselamatan Sharena.

Walaupun Sharena sudah sangat frustrasi memikirkan bagaimana kondisinya yang sebenarnya.

Darrell yang ada di pangkuan Sharena kemudian terangkat, menghilang dari genggaman Sharena. Sharena mendongak, dan mendapati Makiel yang menggendong Darrell. Matanya menatap Sharena dengan tajam. "Kenapa kau menggendong yang berat-berat?!"

Makiel dan perilakunya.

Sharena mendelik, merasa kesal. "Kiel, ayolah. Dia hanya bayi."

"Ya! Bayi yang beratnya mungkin lebih daripada barbel. Kau tahu itu?!" Kesal Makiel, dan mengembalikan Darrell pada Annabelle.

Annabelle yang sudah dicampakkan Makiel, hanya melongo menatap Makiel yang bahkan tidak bermanja-manja lagi padanya.

Sharena mendengus. Dia mendelik, dan meraih botol yang ada di rak besi. Namun baru saja Sharena menyentuhnya, Makiel sudah merebutnya. "Kiel!" Kesal Sharena.

"Siapa yang membelikan ini?" Tanya Makiel kembali, menatap tajam pada para wanita yang ada di sana.

Sharena segera merebut botol di genggaman tangan Makiel. Matanya memelototi Makiel. "Kenapa sih?! Ini hanya botol!"

"Botol yang berisi minuman perasa, Sharena. Kembalikan!"

"Kiel!" Sharena segera menyembunyikan minuman kesukaannya di belakang punggung. Siapapun yang ada di posisi Sharena, pasti sudah sangat jenuh dan stres luar biasa. Makiel benar-benar melarang segalanya. Sharena bahkan beberapa kali menangis saking jenuhnya. "Tolonglah, aku sudah seminggu lebih di sini. Kondisiku juga memungkinkan untuk aku berlari. Kenapa kau masih bertindak seperti ini, sih?!"

"Sharena, ini demi keselamatan-"

"Aku hanya ingin minuman yang ada warnanya!" Rengek Sharena, hampir menangis lagi. "Kau selalu melarangku! Aku sudah sangat stres, tahu tidak?"

"Tapi-"

"Kiel!" Kesal Sharena kemudian.

Rahang Makiel mengeras. Dia membuang wajahnya dari Sharena. "Ya sudah kalau kau tidak mau menurutiku. Kalau kau tidak ingin aku menjagamu, terserah! Kau bisa melakukan apapun, sekarang." Kata Makiel emosional, enggan menatap Sharena lagi. Dia sudah akan pergi dari sana, namun Sharena melemparkan botol itu ke lantai, dan menggelinding di kaki Makiel. Membuat langkah Makiel terhenti.

Makiel berbalik, dan Sharena benar-benar menangis kali ini. Sharena merubah posisinya menjadi tidur membelakangi Makiel dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Makiel mendengus geli. Dia kembali menghampiri Sharena, mengecup kepala Sharena yang tidak tertutupi selimut. "Sabar ya, Sayang. Kau akan segera mendapatkan kebebasanmu. Anggap saja kau sedang puasa."

Sharena tidak menjawab, hanya menjauhkan kepalanya dari Makiel. Makiel tersenyum melihat Sharena yang sudah menyerah dan mengalah pada Makiel. Sekali lagi, Makiel mengecup kepala Sharena dan bangkit, menatap orang-orang di sana. "Aku titip Sharena. Jangan sampai dia memakan makanan yang tidak dianjurkan oleh dokter." Katanya.

Annabelle menatap Sharena dengan iba, kemudian mengalihkan pandangannya pada Makiel. "Tapi Kiel, bukankah kau terlalu berlebihan?"

Makiel tersenyum tipis. "Apapun yang kulakukan, semuanya untuk keselamatan Sharena, Anna." Katanya dan membungkuk, mengambil botol minuman itu dari lantai. Setelah itu Makiel keluar dari sana tanpa berkata apapun lagi.

Crazy Devil [#TDS4] (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang