Crazy 15 : Terima Kasih, Felix

16.2K 1.2K 114
                                    

Kalo ada kesalahan kasih tau ya. Komen inline

Setelah memakan 3 es krim vanilla, Sharena akhirnya bisa meredakan emosinya. Dia kehilangan Sora. Wanita itu pergi entah ke mana dan Sharena memutuskan untuk langsung saja ke kantor di mana mantan suaminya itu bekerja. Setelah menyimpan note di resepsionis, kemungkinan terbesar mantan suaminya itu akan menemuinya saat jam makan siang.

Makiel menyebalkan. Kenapa dia harus marah-marah seperti itu? Dan kenapa juga Sharena disuruh untuk tidak mencintai mantan suaminya? Dasar manusia aneh.

Sharena membuang napas panjang. Dia akhirnya berdiri, kembali memasuki supermarket dan membeli cup mie untuk dimakan sekarang. Baru makan sesuap, panggilan dari suara yang sangat dikenalnya itu membuat Sharena menoleh. Dapat dilihat mantan suaminya itu tersenyum lembut pada Sharena.

"Hai." Sapa mantan suaminya itu dengan bisikan lembut.

Sharena balas tersenyum. "Hai, Stev." Panggilnya.

Stevan Joetive. Pria yang telah menjadi mantan suaminya Sharena itu duduk di hadapan Sharena dengan senyum yang masih tersungging di wajahnya. "Apa kabar? Tumben sekali mengajak bertemu?"

"Um. Ini sangat penting."

"Tentang apa?"

"Bagaimana hubunganmu dengan Sora?"

Stevan membulatkan matanya dengan samar. Jika saja Sharena tidak memperhatikan gerak gerik Stevan, Sharena mungkin tidak tahu ekspresi terkejut pria itu. "Seperti kebiasaanmu yang suka makan mie instan, kebiasaanmu yang langsung pada topik pembicaraan tidak pernah berubah juga."

Sharena menundukkan kepalanya, melihat pada tangannya yang masih menyentuh garpu. Dia melepaskan garpunya, dan tersenyum pada Stevan. "Kau juga. Kebiasaanmu yang menjawab hal lain juga tidak berubah. Kebiasaan jika kau sedang menyembunyikan masalah."

Stevan hanya membalas dengan senyum miring.

"Jadi?" Tanya Sharena kemudian. "Sudah kubilang berkali-kali, pernikahan tanpa cinta itu bukan berarti kau tidak akan mencintai pasangan hidupmu. Kau hanya belum menemukan cara untuk mencintainya."

"Kau tahu, Rene? Sebenarnya, kau tidak berhak berkata seperti itu," balas Stevan sambil melebarkan senyum miringnya. "Karena walaupun saat itu kita menikah atas nama cinta, kau masih bisa berselingkuh."

Sharena tersentak. Tidak menyangka ucapan itu akan keluar dari mulut mantan terindahnya itu. Sharena menelan ludahnya susah payah. Dia menurunkan tangannya, menyimpannya di balik meja. Di atas pangkuannya. "Aku bertemu dengan Sora."

"Lalu? Apa hubungannya dengan pertemuan kita?"

"Apa kau memperlakukannya dengan baik?"

"Tentu saja. Memangnya aku lelaki seperti apa?" Ucap Stevan sambil tertawa kecil. Sedetik kemudian, tawanya berubah menjadi senyum. Sedangkan matanya menerawang. "Sora itu, perempuan yang baik. Sangat baik. Dia juga penyabar. Bisa dibilang, kalaupun ada wanita lain yang ingin menjadi istriku, hanya Sora yang aku inginkan untuk tetap berada di sisiku seterusnya."

Melihat wajah Stevan yang terlihat senang saat membicarakan Sora, sukses membuat Sharena juga ikut tersenyum. Namun, perasaan mengganjal tentang tangisan Sora tadi siang, sukses membuat Sharena galau sendiri. Dia ingin memperbaiki hubungan Stevan - Sora. Dan ingin mengatakan, walaupun Stevan baik-baik saja dengan keberadaan Sora, nyatanya Sora tersiksa dalam pernikahan mereka. Tapi, Sharena juga tidak bisa membicarakan tentang keburukan Sora tadi siang pada Stevan. Karena kalau Sharena mengatakannya, akan terjadi kerusakan dalam rumah tangga mereka.

Sial. Kalau begini caranya, bagaimana cara Sharena memperbaiki hubungan mantan suaminya ini?

"Jadi? Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?" Tanya Stevan kemudian.

Crazy Devil [#TDS4] (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang