" Vin, bangun woi udah jam berapa ini" Kakak Vindhy yang bernama Felisya Andira mencoba membangunkan Vindhy dari tidur nya. Vindhy memang lah paling susah di bangun kan dari tidurnya. Ia masih saja tidur di kamar nya yang identik dengan warna putih dan abu-abu. Kakak nya sudah mencoba berkali-kali tetapi tetap saja anak ini tidak mau bangun.
Kak Feli sudah malas dengan anak ini, bangun lambat sekali, pemalas, jarang mandi, dan banyak sekali sifat buruk Vindhy yang ada di dalam dirinya. Akhirnya, kak Feli memutuskan untuk mengambil segayung air dari kamar mandi yang ada di kamar Vindhy. Tak lama dari itu, ia kembali dengan membawa segayung air tersebut dan menuangkan nya ke muka Vindhy agar dia bangun.
" Woi Vindhy Xazzira, bangun woi udah mau siang!" teriak nya sambil menyiramkan air tersebut. Vindhy pun kaget dengan banyak nya air yang ada di kasur nya. Ia sedikit marah dengan kak Feli karena telah membuat Kamarnya basah. Muka nya cemberut dan memelas sekali.
Ia memutarkan mata nya dan sedikit memarahi kak Feli, "Kak, tolong ini kamar Vindhy udah kaya mau banjir. Kenapa sih kakak gini in Vindhy?" Tanya nya ke kakak perempuan pertama itu.
Kak Feli melipatkan tangan di dadanya sambil menyender di lemari. Ia memberi kode ke Vindhy untuk melihat jam dinding yang ada di kamar nya. Vindhy pun akhirnya memutar kan arah penglihatan nya agar ia dapat melihat jam dinding nya. Betapa kaget nya Vindhy melihat jam tersebut dan akhirnya memutuskan untuk cepat cepat mandi dan bersiap siap.
Sekarang sudah pukul 06.40 yang artinya ia hanya punya waktu 20 menit karena sekolah nya masuk pukul 07.00 pagi. Ia mengomel-ngomel di dalam kamar mandi itu. Kak Feli masih bersender di lemari menunggu adik nya ini selesai mandi. " Kak Feli kenapa ga bangunin Vindhy dari tadi? Kalau gini bisa-bisa Vindhy telat" omel nya ke kak Feli.
" Cih, dari tadi juga udah kakak coba bangunin. Kamu nya aja yang ngebo mulu kok jadi salahin kakak sih?" Ucap Kak Feli tidak mau kalah. Ia akhirnya melangkah kan kakinya keluar dari kamar adek nya ini. Ia mau menunggu adek nya di luar saja daripada di dalam.
" Cepetan yak!" Teriak kak Feli saat ia sudah keluar dari kamar Vindhy. Vindhy mandi dengan secepat kilat dan buru-buru sekali memakai baju sekolah nya. Ia memakai bedak tipis agar terlihat lebih segar dan lip balm agar bibirnya tidak kering.
Ia keluar dari kamarnya dan melihat ke arah keluarga nya. Ada mama nya, kak Feli, Bang Dhika, Cipa, dan papanya. Ia langsung di tatap sinis oleh semuanya tapi siapa yang peduli, Ia buru-buru untuk pergi ke sekolahnya. Ia menarik badan bang Dhika untuk mengantarkan nya ke sekolah.
Bang Dhika adalah saudara kandung Vindhy, ia merupakan anak ke dua. Kalau Ka Feli adalah anak pertama, kalau Cipa sih masih unyu-unyu kelas 3, anak terakhir. Kak Feli sudah kerja, sedangkan bang Dhika masih kuliah.
Bang Dhika juga sebenarnya sudah malas sama Vindhy, tapi mau gimana pun Vindhy itu tetap saja adik kandungnya. " Vin, ngebut yak!?" Ujar bang Dhika bersemangat. Vindhy yang juga suka dengan ngebut tak kalah semangat nya, Ia berteriak untuk menyemangati abang satunya ini.
" Kuy Bang! Mantep biar ga telat" Teriaknya di tengah jalan. Orang-orang pada kebingungan dengan mereka berdua ini, teriak-teriak di tengah jalan sama seperti monyet lepas saja.
Tak butuh waktu lama, mereka akhirnya sampai di sekolah Vindhy dan kebetulan gerbangnya belum di tutup, Vindhy buru-buru saliman sama abangnya dan berlari menuju gerbang sekolah. Ia masuk dengan mengendap-ngendap kemudian berlari kecil menuju kelasnya, X IPS 1.
Meilisya sudah menunggu Vindhy di bangku belakang sambil mencatat sesuatu. Vindhy akhirnya sampai di kelas nya dengan selamat tanpa ketahuan oleh guru, Ia berjalan untuk duduk di tempat duduknya yang berada di pojok kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE'RE JUST BESTFRIEND
RomanceHanya sahabat, tidak boleh melebihi dari itu. Saling memendam rasa hanya karena memperthankan persahabatan adalah hal yang tersulit dalam persahabatan antara cewek dan cowok.