Hallo, adakah yg masih hidup?
ada yg kangen gue gak sih ini?:)
HAPPY READING
Bagian 39
Eve duduk sembari memejamkan matanya, melihat itu membuat Davin terkekeh geli dan berniat untuk mengerjainya.
Takk!!
"Aww... kok jidat saya di sentil sih, Pak?!!" ujarnya tidak terima, suara tawa Davin membuat Eve memberenggut kesal. "Bisa berhenti ketawa?!!"
Pria itu menggeleng. "Lagian, ngapain kamu pakai tutup mata. Berharap saya akan menciummu??"
"NGGAK PAK!!!" sangkalnya, tak urung pipinya bersemu merah.
Gue kira mau di cium. Eh anjir, otak gue terkontaminasi kemesuman Dosen gila ini! batin Eve.
Davin mendekatkan wajahnya kembali, membuat kehaluan Eve buyar begitu saja. Reflek gadis itu mendorong dada bidang Davin, justru membuat sang empu semakin mendekatkan wajahnya.
Davin semakin mendekat. "Ba-bapak ma-mau ngapain??"
"Ini, saya mau ambil buku menu yang ada di belakangmu."
SIALAN. Minta tolong gue kan bisa!
"Pasti kamu berpikir saya akan menciummu?" pertanyaan sialan itu kembali mengusik hatinya.
"Enggak. Sok tau banget!"
Davin tersenyum tipis. "Saya tidak akan mencium dengan sembarangan," katanya membuat Eve terdiam. "Kecuali kalau di tempat sepi." Sambungnya dengan kedua alis yang dinaik-turunkan.
Hujat Dosen sendiri boleh nggak sih?!!
"GILA!!"
Tawa renyah itu sangat menyebalkan di telinganya.
Dukk!!
Awww...
"Kok di tendang?"
"Iya terus?!!"
"Cium lah," ujarnya memasang wajah mesum.
Bugh!
"Mampus rasain, mesum sih!"
Davin memegang pipinya yang ditampar dengan sling bag. Mengabaikan Dosennya, Eve menyibukkan diri dengan memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSENKU NYEBELIN!
Novela Juvenil[BEBERAPA CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] [MAAF, BAHASA MASIH CAMPUR ADUK, KAYAK HATIMU KALAU LIAT DIA JALAN SAMA CEWEK LAIN. BELUM REVISI!] Bahasa yang di gunakan masih acak-acakan, antara baku dan non baku. ••• Romance-Comedy "Bar...