AKU MELIHATNYA

45 9 0
                                    


★JANGAN LUPA VOTE COMMEN
FOLLOW JUGA AKUN Squad_Literasi
BERBAGAI MACAM ANTOLOGI DAN CERITA DAPAT ANDA TEMUKAN DISINI

★★★


   Disuatu malam yang mencekam aku melihatnya sang laki-laki tampan dengan wajah pucatnya, aku melangkahkan kakinya menuju laki laki tersebut, lelaki yang lebih tinggi dariku, apakah tuhan mengabulkan doaku untuk memiliki teman.

“ Kau mau bermain denganku? “tanyaku kepada lelaki tersebut

Malah sosok tersebut berlari meninggalkanku, aku harus mengejarnya, _batinku_. Apakah aku tidak pantas bermain dengannya?

“ Ayo lah, main bersamaku diumurku yang 5 tahun ini...aku tidak punya teman, temanku hanya satu yaitu kamu, karna kamu yang selalu berlati dirumah ini “jelasku, walaupun umurku 5tahun aku sudah lancar berbicara dan membaca

“ Jangaaaaan deket deket akuuuu, jangaaaaaan deket deket “teriak lelaki tersebut

Aku malah semakin gencar mendekatinya

“ Isabela aku mohon jangan deket-deket aku dan apakah kau bisa melihatku “ujarnya

Isabela sigadis berumur 5 tahun yang memiliki wajah mempesona, gadis kecil yang selalu kesepian karena orang tuanya yang sibuk bekerja.

“ Emang kenapah, aku ingin bermain denganmu!! Aku bisa melihatmu kan kamu manusia sama sepertiku “ujarku secara polos

“ Aku tidak sama sepertimu “ucapnya sendu

“ Maksudnya? Sudahlah Ayo  bermain denganku “ucapku seraya menarik tangannya, yang kurasakan adalah dingin saat aku menarik tangannya

Hari hari isabela bermain dengan freso, sang lelaki yang bertangan dingin sampai berumur 7 tahun, orang tuanya juga terlihat biasa biasa saja saat isabela menceritakan tentang freso.

“ Isabela, udah dong mainnya main sama siapa sih? “tanya mama(Rena)

“ Aku lagi main sama freso mah “

Rena melongo mendengar anaknya yang selalu menyebut nama fresi, siapakah dia?apakah dia boneka atau....

“ Mamah mau bicara sama kamu sayang “

“ Jadi besok kita sekeluarga pindah rumah ke bandung karena papah tugasnya disana “lanjut rena lagi

“ Ngga mah! Aku ngga mau!! Aku pokoknya mau sama freso ajah “tolak isabel mentah mentah.

Isabel berlari dan mendekati Freso. Makhluk itu tampak sangat nyata di mata Isabel. Namun, kedua orang tuanya tak dapat melihat Freso.

"Freso, tolong katakan pada mama. Aku mau tetap disini, supaya aku bisa berteman denganmu." Kata Isabel.

Kedua mata besarnya terlihat berair. Hatinya sakit karena ia harus berpisah dari Freso. Rena hanya bisa terdiam melihat anaknya yang berbicara sendiri sambil menangis.

_Ini sudah tidak benar, bagaimana jika Isabel bisa melihat makhluk dunia lain?_  batin Rena. Rena berlari menuruni tangga. Sekuat tenaga ia berusaha meraih ruang kerja suaminya. Ia raih tangan suaminya dan menyeret suaminya ke kamar Isabel. Mata melotot, mulut melongo ketika mereka mendapati Isabel, _putri semata wayang mereka_ berdiri di balkon dan siap melompat.

"Isabel!" teriak mereka bebarengan.

Hampir saja Isabel celaka akibat jatuh dari balkon, jika saja papahnya tak menarik tangan Isabel.

"Jangan halangi aku, Mah, Pah. Aku mau sama Freso!" teriak Isabel histeris.

"Pah, cepat telpon Nek Sumi!" teriak Rena tak kalah histeris.

Rena terus memegangi putrinya agar tidak berlari. Suaminya tengah sibuk menelpon Nek Sumi, orang yang mampu mengatasi putrinya.

Isabel terus saja menangis dan memanggil Freso. Rena semakin panik. Ia tak menyangka bahwa apa yang dikatakan Nek Sumi 5 tahun silam ternyata benar adanya. Ia hanya berharap Nek Sumi bisa membantunya.

_Tok... Tok... Tok...._
Suara ketuk pintu terdengar dan Papah Isabel buru-buru membuka pintu. Akhirnya. Ketika pintu terbuka, ia dapati Nek Sumi berdiri bersama cucunya. Nek Sumi tersenyum. Nek Sumi melakukan apa yang harus dilakukan. Nek Sumi tahu, Freso tak akan melukai Isabel. Namun, karena permintaan orang tua Isabel ia memutuskan untuk menutup indra keenam Isabel.

about history creepyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang