★★★
JANGAN LUPA VOTE, COMMENT, DAN FOLLOW AKUN WPSquad_Literasi DAN AKUN IG @SQUAD.LITERASI
BERBAGAI CERITA MENARIK DAPAT KALIAN TEMUKAN DISINI👈
★★★
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar memekakkan telinga.
"Sebentar" kataku mulai membuka pintu.
Ceklek. Namun ketika pintu dibuka ternyata tidak ada siapa-siapa. Aku pun kembali kedalam rumah dan melanjutkan aktifitasnya yang tertunda. Untuk pertama kalinya ada yang mengetuk pintu namun ketika dibuka tidak ada siapa-siapa. “Sebenernya ada apa ini? Apa karena rumah ini dekat kuburan atau tempat ini angker,atau karena apa?” Tanyaku dalam hati.
Kini usiaku 34 tahun dan alhamdulillah sudah dikaruniai 2 orang anak yang sangat menggemaskan.anak pertama bernama Dian yang ke dua bernama Elvira. Dian kini SMP kelas 3 dan si bungsu elvira berumur 4 tahun, tumbuh dengan kulit putih bersih, tubuh mungil, rambut pirang, mata yang kecil dan indah serta bibir yang mungil, bahkan ada yang bilang dia seperti barbie. Ketika sore aku selalu mengajak elvira main ke deket rumah neneknya.
"Ridwan kamu suka sama elvira nya? Tanyaku
"Engga ko bu". Jawab ridwan ragu-ragu
"Lalu kenapa kamu menciumnya? Tanyaku penuh selidik
"Elvira cantik,tapi aku sudah punya pacar." jawab ridwan lagi
"Emang siapa pacar kamu? Emang ada yang mau sama kamu?” Tanyaku lagi
" bi emul, ya adalah bi." kata ridwan yakin
Kamu tau bi emul? Bi Emul itu janda dikampung sini, ia tidak mempunyai anak. Hidup bersama adik dan ibunya, cerita lengkapnya aku tidak tahu karena tidak semua hal harus ku ketahui.
" kalau pacar kamu bi Emul,lalu kenapa kamu mencium elvira?” Tanyaku lagi
Yang ditanya malah tersenyum tanpa menjawab
"Gak papa kalau suatu hari Ridwan sama Elvira berjodoh toh mereka satu wedal".kata ibunya Ridwan
"Ya kalau berjodoh gak papa asal anaknya suka pada suka aja". Balasku ke ibunya Ridwan
Wedal itu kalau di sunda hari lahir katanya kalau yang lahir hari jumat itu cocok ke semua hari karena jumat adalah rajanya hari,selain itu ada juga hari senin ke kamis,itu sih yang aku tahu selebihnya aku ga faham tentang itu
"Iya semoga saja berjodoh.Biar deket".Kata ibunya ridwan
" Kita pasrahkan saja sama yang maha kuasa. Kalau jodoh ya Alhamdulillah,kalau engga yang emang sudah jalannya". Kataku bijak
Hari pun beranjak sore dan bagaskara telah bersiap kembali keberaduannya digantikan dengan senja yang indah. Aku pun memutuskan untuk mengajak Elvira pulang
" Elvira ayo pulang". Kataku
" Iya bu". Balas Elvira.
Kita pun pulang dan sampai dirumah pas adzan magrib selesai.kami pun lantas mengambil wudhu. Ketika hendak mengunci pintu terdengar suara ibu mertuaku
" Elviraaa elviraa". Katanya berteriak
Namun ketika pintu terbuka kosong, tidak ada siapapun. Tiba² bulu kuduk ku meremang. Aku pun lantas kembali dan menutup serta mengunci pintu seraya beristigfar semoga dijauhkan dari marabahaya.
"Siapa mah? Tanya elvira
Meski pun dia masih kecil dia adalah gadis yang pintar yang bisa memahami keadaan sekitarnya
" bukan siapa-siapa sayang". Balasku sambil tersenyum
" Udah pulang tamunya mah?” Tanya elvira lagi
" Udah ko sayang,hayu kita shalat magrib terus belajar ngaji nya".ajak ku kemudian
"Iya mah" kata elvira seraya memakai mukena
Setelah selesai ngaji seperti biasa aku mengajak elvira belajar menulis dan ia selalu bertanya banyak hal tentang apapun sampai terkadang aku kewalahan sendiri. Aku selalu menanamkan sikap sederhana meski ditengah keterbatasan,dan tersenyum sebagai bentuk shadaqah,bersikap lemah lembut dan pokok² keislaman yang lainnya.
Meskipun ia masih kecil.ia paling tidak mau tidur ditemani, maunya sendiri dikamar depan,.meski begitu sesekali aku selalu menemaninya ketika ia sudah pulas dan pindah ketika menjelang subuh.
Semakin kesini selalu saja ada kejadian aneh dan hampir setiap malam selalu saja ada kejadian. Pun dirumah cuma bertiga karena ayahnya sedang bekerja
Seperti halnya malam ini ketika aku hendak menemani elvira tidur aku dikejutkan oleh hewan yang berada di dekat elvira. Ular sebesar betis orang dewasa yang tidur itu, aku hendak berteriak namun kutahan, aku takut terjadi hal hal yang buruk, ntah bagaimana bisa sampai disini dan tidur tepat diatas kepalanya Elvira, dengan perlahan aku pun memindahkan elvira ke kamar ku. Ketika aku kembali kekamar elvira dengan maksud hendak ,mengusir ularnya itu tapi ternyata ularnya menghilang.
Setelah ini apa lagi yang akan terjadi? sebenarnya ada apa ini? kenapa harus anakku? aku takut sesuatu yang buruk terjadi pada putri kecilku.selama ini aku diam bukan berarti takbertindak. jauh dari suami membuatku harus ekstra sabar dan harus menjadi kuat serta tangguh untuk anak-anakku. Sedang disini tidak ada yang menguatkan meski hanya sekedar kata semangat.
Karena kejadian itu terus berlanjut,aku pun memberi tahu ibu serta pamanku
" Bu,paman ada hal yang ingin aku sampaikan".ucapku mengawali percakapan
" Mau menyampaikan apa emang ?” Kata paman
"Beberapa hari terakhir selalu saja ada kejadian aneh dirumah, dimulai dari ada yang mengetuk pintu namun ketika dibuka tidak ada siapa², menggedor, memanggil nama elvira dan suaranya persis dengan mama mertuaku. Ada ular sebesar betis orang dewasa ditempat tidur elvira, mimisan hampir setiap malam dengan darah yang keluar lumayan banyak dan yang terakhir panas diluar batas normal. aku juga tidak tau apa yang terjadi dan terjadinya karena hal apa.aku takut elvira kenapa-kenapa apalagi ketika mimisan itu banyak sekali darah yang keluar”.jelasku pada ibu dan paman
" Ya sudah,nanti kita cari solusinya,kamu mesti kuat demi anakmu, jangan dulu kasih tau suamimu,biar ia tenang kerjanya". Perintah ibu.
" Gimana kalau kita tanya dulu sama mang emo dan ki parno,siapa tau mereka ada solusi.takutnya ada makhluq yang mengganggu elvira atau mungkin keberatan nama/ ketidak cocokan nama".saran paman
Keberatan nama atau ketidakcocokan nama adalah ketika sibayi/anak sering sakit²an itu tandanya namanya tidak cocok dan musti diganti
"Kita mau nanya siapa dulu? atau mau bareng? mungkin nanti akan ada saran dari keduanya".ucap ibu.
"Dibarengkan saja mah".ucapku
" Ya sudah nanti ibu ke mang emo dan paman ke ki parno saja nanti sore kumpul disini lagi!". Kata ibu.
"Ya sudah saya mau ke ki parno dulu,siapa tau nanti dianya sibuk.Assalamualaikum".ucap paman sembari pergi
"Waalaikumussalam".ucap aku dan ibu serempak
"Ya udah kamu pulang gih,jagain elvira ibu mau ke mang emo dulu, Assalamualaikum".kata ibu.
"Iya bu,waalaikumussalam.” jawabku
Paman pun menuju rumah ki parno.ki parno adalah orang yang bisa melihat dan berbicara dengan makhluq halus
"Assalamualaikum ki".ucapku ketika memasuki pekarangan rumahnya
"Waalaikumussalam,ehh tumben kesini,ada apa?tanya ki parno
" iya ki,ada yang ingin saya tanyakan dan sampaikan kepada aki".ucap paman.kemudian mengalirlah cerifa elvira dari awal sampe akhir tanpa kurang satupun
" oh begitu,nanti ba'da ashar saya kesana" ucap ki parno
" Iya ki,nanti juga akan ada mang emo,takut keberatan nama dan gak cocok" ucap paman
" Oh iya,nanti bisa didiskusikan sama dia" ucap ki parno
" Iya ki,kalau begitu saya pamit dulu,assalamualaikum".ucapku pamit
"Waalaikumussalam".
Sementara ditempat lain,dikediaman mang emo, ibu baru sampai di rumah mang emo, rumahnya sederhana dan nyaman banyak tanaman bunga. Dia adalah seorang yang tahu tentang kecocokan nama dan hari.
"Assalamualaikum".ucap ibu ketika sampai didepan pintu rumah mang emo
"Waalaikumussalam,ada apa noh?” tanya mang emo
"Ini mang,nanti ba'da ashar mamang bisa ga datang kerumah?” Tanya ibu padanya
"Memangnya ada apa?” tanya mang emo
Ibu pun menceritakan semua yang terjadi pada elvira
"Owh begitu,baiklah nanti sore saya kesana" kata mang emo kepada Ibu
"Saya tunggu dirumah nanti juga akan ada ki parno mang, siapa tau ada makhluq halus yang mengganggu,kalau begitu saya pulang dulu mang, kasian elvira" ucap ibu seraya beranjak dari sana "Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam" balas mang emo
Waktupun kian beranjak.kini dirumah telah ada paman, ibu, ki parno, mang emo. Kami tengah membahas hal yang terjadi pada elvira
"Menurut saya dari cerita yang disampailan.ada yang mengganggu elvira di depan rumah kalian ini ada seseorang yang suka mengganggu elvira dan dibelakang tepatnya di sebuah batu besar ada seseorang yang menjaga elvira dari kejailan makhluq yang didepan.nanti saya akan mencoba memindahkan keduanya agar mencegah kemungkinan mengganggu elvira lagi.jelas ki parno
" Kalau menurit saya,Elvira begini karena keberatan nama atau namanya tidak cocok dengan perhitungan hari lahir ya.jadi musti diganti,kita semua disini lagi ikhtiar,percayakan selalu kepada Allah yang maha mengetahui segalanya, jangan berhenti berdoa.semoga dengan mengganti namanya hal² yang tidak diinginkan seperti ini tidak terulang kembali. Aku mengusulkan namanya diubah menjadi Hanania Alisha.semoga dengan nama yang baru hidupnya pun kembali baru dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya
" Ki mau nanya,kan disini agak angker apa ada kemungkinan akan ada yang mengganggu lagi?” tanya ibu kepada ki parno.
" Insya allah tidak.berdoalah semoga tidak mengganggu lagi" jelas ki parno
" Ya sudah,kan semuanya telah jelas dan selsai, saya pamit dulu,Assalamualaikum". Ucap ki parno lagi
"Waalaikumussalam,terimakasih banyak ki".ucapku dan yang lain.
"Iya sama sama".ucap ki parno sembari beranjak tuk pulang
"Saya juga mau pamit,semoga tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan,kalau ada apa² bisa menemui saya".ucap mang emo
"Iya mang,aamiin.terimakasih banyak".ucap Ibu
Kini namamu telah berganti dari Elvira menjadi Hanania Alisha. Semoga dengan nama baru,bahagia selalu menyertaimu, dan semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, bisa membanggakan ayah dan ibumu,menjadi pelita bagi kami semua.Tamat....
★★★
Karya by:
1. Lidia Fakhsya
2. Anjung
3. Titi Suryati★★★
JANGAN LUOA VOTE, COMMEN, DAN FOLLOW AKUN DIATAS☝☝
★★★