Waktu menunjukan pukul tengah malam. Sepertinya gihae belum bisa menyamankan dirinya untuk tidur dengan leluasa dan pulas.
Gadis itu terbangun setelah tidur sebentar dan berakhir bangun di jam tengah malam seperti sekarang. Tanpa berpikir panjang, gihae beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar. Ingin mencari sesuatu yang bisa membuatnya tertidur pulas. Ya, jawabannya adalah segelas susu. Jujur, gihae tidak bisa tidur dengan nyaman jika ia belum minum susu. Karena sejak kecil, ia sudah terbiasa minum susu sebelum tidur. Sangat berbeda rasanya saat diasuh oleh mendiam sang ibu, gihae mendapatkan perhatian yang sangat terpenuhi. Sementara sekarang ini, meminta sang ayah untuk menemaninya tidur saja rasanya gihae tak berani. Ia takut akan terjadi keributan lagi dirumah ini.
Langkahnya kini menuruni tangga. Menuju dapur yang ada di bawah. Suasana kediaman keluarga Lee terasa sunyi, dan juga kurang penerangan karena ada beberapa lampu yang dimatikan.
" Ingin cari apa? "
Suara berat itu membuat gihae yang sedang linglung didalam dapur terlonjak kaget. Ia terkejut dan reflek membalikan tubuhnya, mengarah ke suara yang terdengar berat dibelakangnya.
Beberapa saat, gihae melihat wajah seorang pria yang lebih tinggi darinya. Dengan wajah yang masih terlihat panik dan terkejut, gihae tidak bisa merespon apapun teguran yang pria itu lontarkan sebelumnya.
" Gihae? "
Jaehyun memanggil namanya, melihat gadis itu terdiam dan tidak menjawab pertanyaannya tadi membuat jaehyun agak curiga.
" I-iya.. Aku... "
" Gugup? "
Bibir gihae bergetar dengan tatapan yang panik. " Bukan, aku.. I-ingin cari susu. " ucapnya tergagu. Dan langsung saja berjalan tanpa menghiraukan jaehyun yang terlihat samar sedang tersenyum miring. Gadis itu menghampiri kulkas besar dan membukanya.
Jaehyun melipat tangannya didepan dada. Ia terkekeh pelan seraya memperhatikan gerak-gerik gihae yang sedang kebingungan mencari sesuatu disana. " Jika kau ingin cari susu didalam kulkas, tidak akan ada disana. Dikeluarga ini, tidak ada yang minum susu. Jadi tidak ada yang menyimpan susu dikulkas. " tukas jaehyun, pria itu mendekat kearah gihae yang masih saja menelisik isi kulkas.
Menghela napas, akhirnya gihae pasrah. Ia terlihat salah tingkah setelah mendengar ucapan jaehyun. Gadis itu langsung menutup pintu kulkasnya.
" Begitukah? Tidak ada susu. Umm, baiklah, lebih baik aku kembali kekamarku saja. " ucapnya sembari menyembunyikan wajahnya yang sedikit memerah; ia malu. Apalagi jaehyun terus menatapnya intens. Entahlah, gihae hanya tidak terbiasa di tatap dalam, oleh pria seperti jaehyun. Gihae juga tahu diri disini, tidak ada niat untuk mengenali jaehyun lebih jauh. Tahu sendirikan kakak tirinya, irene seperti apa?
Gihae menunduk sopan, sebagai tanda permisinya untuk pergi. Namun, baru selangkah ia berjalan tangannya sudah ditahan oleh jaehyun, membuat gihae tersentak ditempatnya.
" Tunggu, aku bisa membelikannya untukmu. Kebetulan, aku juga ingin keluar untuk membeli sesuatu. " jelas jaehyun, dan setelahnya melepaskan genggaman tangannya dari tangan gihae.
Gihae berdahem pelan, menatap jaehyun dengan tatapan yang polos. " Ja-jangan. Nanti, aku merepotkanmu. " elaknya, gihae hanya tidak ingin merepotkan jaehyun, apalagi sekarang ini sudah pukul tengah malam.
" Tidak merepotkan kok. Biar sekalian saja. Aku juga ingin keluar. "
" Baiklah. Jika kau memaksa. "
Akhirnya gihae menurut, membiarkan jaehyun membelikan barang yang ia mau. Dan kini gadis itu sedang menunggu di ruang tamu, sambil menonton acara tv secara random, sesukanya.
***
Huaahhh~
Uapan pertama.
Gihae menguap dalam, ia segera menutup mulutnya. Matanya yang menyipit kini sedikit basah dan mengeluarkan air mata. Dan gihae segera menghapusnya.Tidak, ia tidak sedang menangis atau bersedih. Lebih tepatnya mengantuk. Tatapan matanya mulai buram dan berat. Suara kecil dari film yang sedang ia tonton seakan seperti bisikan untuk tidur. Dan gihae terus berusaha untuk terjaga. Karena ia benar-benar ingin menunggu jaehyun pulang. Mendapatkan apa yang ia titipkan pada jaehyun untuk dibelikan, gihae merasa akan sangat mengecewakannya nanti, jika ia kepergok sedang tertidur tanpa memikirkan perasaan jaehyun yang sudah susah payah keluar tengah malam, hanya untuk membelikannya sekotak susu.
" Sudah menunggu lama? "
Suara yang terdengar berat itu mengalihkan gihae yang sedang bersandar disofa. Matanya yang mengerjap berat kini ia paksa terbuka.
" Ah, tidak. " sahut gihae parau. Ia menengadahkan kepalanya, melihat jaehyun yang sudah berdiri dihadapannya.
Mengerutkan dahinya, jaehyun membungkuk, memperhatikan wajah gihae lebih dekat. Mata gadis itu terlihat sayu dan memerah. " Gihae, kau mengantuk? " ucap jaehyun dengan suara serak.
Gihae tersenyum culas, ia berusaha membuka matanya yang terus saja memberat. " Tidak, aku hanya memejamkan mata. " tukasnya beralasan.
Jaehyun terkekeh kecil, mendengar ucapan lugu anak gadis yang ada dihadapannya, dengan gemas jaehyun mengusak rambutnya.
" Jangan beralasan, kau ini terlihat sangat lucu. Hhh,"
" Iya, aku mengantuk. Tapi, aku tidak bisa tidur kalau belum minum susu. "
" Ok, baiklah. Gadis cantik, kau harus minum susu. "
" Gadis cantik? "
" Kenapa? Kau memang cantik, gihae. "
" Bukan apa-apa. "
Jaehyun mendudukan dirinya disamping gihae, meraih gelas kosong yang ada diatas meja, lalu menuangkan susu kotak yang berukuran besar itu kedalam sana. Bewarna putih dan terlihat segar, membuat gihae tidak sabar meminumnya; susu rasa vanilla kesukaannya. Setelahnya jaehyun memberikan segelas susu itu pada gihae.
" Terimakasih. " balasnya, dan gihae segera meminum itu sampai habis.
Mendesah pelan setelah menghabiskan susunya, gihae menjilat area bibirnya yang terasa basah. Ia tersenyum, saat merasakan rasa susu yang nikmat itu terasa dilidahnya lagi. Membuat jaehyun yang melihatnya langsung merasakan panas. Gadis polos ini terlihat menggoda saat sedang memainkan lidahnya seperti itu.
Gihae melirik heran. Ia menelan salivanya kasar saat melihat jaehyun yang terus saja menatapnya dengan tatapan yang mengintimidasi.
" Apa? " tanya gihae polos. Ia menggigit bibir bawahnya, sebagai reaksi spontan. Sebenarnya gihae agak sedikit takut dengan tatapan jaehyun yang terlihat mengarah ke bibirnya.
Gihae membuang wajahnya dari pandangam jaehyun, membuat pria itu juga mengalihkan pandangannya. Seketika keduanya terlihat salah tingkah dan canggung. Suasana keheningan malam, semakin menambah kecanggungan diantara mereka.
" Aku permisi, ingin kembali kekamarku. " gihae bersuara, dengan tingkah yang gugup, ia segera beranjak dari sofa.
" Baiklah. Selamat malam, gihae. " balas jaehyun canggung.
Setelah mendapatkan balasan itu,gihae langsung berlari kecil menaiki tangga; menuju kamarnya.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Votenya sayang!
Hayohhh 🌚😏
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh' Daddy ~ Jjh (HIATUS)
Fanfiction[ Follow sebelum baca ] Han Gihae hanyalah anak tiri di kediaman keluarga Lee. Keberadaannya tidak pernah diharapkan oleh siapapun, kecuali Donghae yang sangat menyayanginya sebagai Daddy. Namun itu tidak lama, setelah kepergian Donghae, Daddy terci...